Chapter 12

2.7K 327 27
                                    

! Cerita ini hanya fiksi dan mengandung unsur sesama jenis !

.

.

Taeyong berlari kecil dengan tangannya yang memegang kotak berisi permen kapas pemberian Ten, dia ingin memberikannya pada keluarganya. Orang pertama yang dia datangi adalah Chanyeol, kata Lay Ayahnya berada di Camp Pelatihan makanya dia berlari kecil untuk kesana. Jaraknya cukup jauh dari rumah utama dan karena lapangannya juga cukup besar. Dengan kaki kecilnya ia berlari, terkadang juga melompat kecil orang-orang yang melihatnya memekik kecil karena tingkah menggemaskan Tuan Muda mereka.

Taeyong sudah bisa melihat Camp Pelatihan hanya perlu melewati taman kecil saja, namun tubuhnya tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang dan kotak yang ia bawa terjatuh.

"Eh...? Sudah terjatuh..." lirih Taeyong. Orang yang menabraknya mengambil kotak itu dan memberikannya pada Taeyong. "Ini, lain kali perhatikan jalanmu dengan baik." Ucap pria itu.

Taeyong mengangkat wajahnya dan terlihatlah pelaku tersebut. Lagi lagi Si Mesum Jaehyun, mulutnya sudah bersiap mengeluarkan sumpah serapah sebelum dia melihat beberapa luka diwajah dan lengan Jaehyun. Taeyong menaikkan kedua tangannya dan menangkup wajah Jaehyun, menggerakkan sedikit kekanan dan kekiri untuk melihat luka-luka itu. Ini bekas sayatan pedang.

"Apa Ayah yang menyebabkan ini?" Tanya Taeyong.

"Tidak, ini hanya bekas latihan saja." Ucap Jaehyun.

"Tapikan Anda latihan bersama Ayah berarti Ayah pelakunya! Ikut aku!" Taeyong menarik tangan Jaehyun menjauhi Camp dengan tangan kanan memegang kotak Ten dan tangan kiri menarik tangan Jaehyun.

Mereka berhenti disebuah pohon apel yang cukup rimbun untuk mereka berteduh disana. Taeyong duduk dibawah pohon dan menarik tangan Jaehyun agar ikut duduk disampingnya. Jaehyun hanya menuruti apa yang diinginkan Taeyong, dia menurut karena tadi sudah merusak isi kotak Taeyong jadi ini mungkin sebagai permintaan maaf.

Taeyong memberikan kotak itu pada Jaehyun, "Tolong pegang ini dan biarkan aku memeriksa lukamu." Ucap Taeyong. Dia menangkup wajah Jaehyun dan melihat luka-luka itu. "Heum tidak terlalu parah, kurasa aku bisa menyembuhkannya." Lanjut Taeyong.

"Tidak perlu, luka ini akan hilang dengan sendirinya."

"Itu juga akan memakan waktu 3 hari Jaehyun, bagaimana kalau luka ini nantinya semakin parah? Biar aku sembuhkan, hitung-hitung sebagai bahan percobaanku~"

Sedangkan Jaehyun secara refleks menjauhkan wajahnya, bagaimana jika penyembuhannya gagal dan wajahnya menjadi hancur. Tidak, wajah tampannya tidak boleh rusak!

Taeyong yang melihat Jaehyun menjauhkan wajahnya menarik tengkuk Jaehyun dan menarik pipinya, "Percayalah wajahmu tidak akan kuhancurkan, untuk hari ini!" Taeyong memejamkan matanya dan perlahan cahaya hijau keluar dari sela jari mungilnya. Perasaan hangat melingkupi Jaehyun, luka-luka diwajah dan tubuhnya perlahan hilang dan hanya menghilangkan jejak darah. Dia mengalihkan perhatiannya ke Taeyong yang tampak cukup serius. Mata terpejam, bibir bawah yang sedikit digigit dan rambut yang bergerak karena desiran angin cukup memancarkan pesonanya. Jaehyun akui anak ini cukup cantik seperti Baekhyun. Terutama bibir berwarna peach itu, lembut dan manis sangat membuatnya kecanduan seperti sebuah nikotin.

Pelan-pelan mata itu terbuka dan memperlihatkan bola mata emas jernihnya, sungguh sangat cantik. Bibir peach itu merekah menampil gigi mungil yang tersusun rapat. "Aku berhasil! Aku bisa mengendalikan Magis Healerku, terima kasih Paman Jaejoong!" seru Taeyong.

"Apa ada yang salah dengan wajahku?" Tanya Taeyong

"Cantik."

"Ya?"

Fam'Or | Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang