Chapter 9

3.1K 325 22
                                    

! Cerita ini hanya fiksi dan mengandung unsur sesama jenis !
.

.

"Tidak Chanyeol hentikan!!" Baekhyun segera memeluk Chanyeol dengan mengeluarkan Calming Light agar suaminya tenang. Api yang mengelilingi Chanyeol menghilang perlahan namun pedang ditangannya masih tetap ada dan tidak lupa tatapan sinisnya ke Jaehyun. Dan tanpa mereka sadari perubahan terjadi pada Jaehyun, bola matanya berubah. Bola mata semerah darah itu berubah menjadi ungu dan cahaya ungu tipis mengitari tangan Jaehyun.

"Jae? Matamu berubah." Ucap Yunho dan Jaehyun segera melihat pantulan wajahnya di jendela didekatnya. Berubah menjadi ungu, itu salah satu tanda level 3 kebangkitan Excalibur. "Jangan bilang Taeyong, takdir hidupmu." Ucap Jaejoong tidak percaya. Jika hanya dengan sebuah kecupan saja sudah sebesar ini perubahannya, bagaimana jika benar-benar berciuman?

"Ya? Bukankah itu karena ikatan cinta sejati Pa? Aku dan dia tidak ada rasa cinta diantara kami, aku juga hanya iseng menciumnya." Bantah Jaehyun.

"Apa iseng kau bilang? Apa anakku hanya bahan candaan bagimu?"

"Richard tenang!" Bentak Baekhyun dan Chanyeol mengusak rambutnya frustasi, tidak bisakah dia melukis satu luka saja ditubuh pria yang sudah melecehkan anaknya.

"Tidak hanya cinta, sentuhan fisik juga faktor terbesar. Sepertinya beberapa ciuman lagi dia akan bangkit." Chanyeol yang mendengarnya benar-benar ingin meledakkan isi Kastil ini. Dia mendekati Taeyong dan menggendongnya.

"Tidak akan kubiarkan kau mendekatinya lagi, apalagi menciumnya jangan konyol. Anakku bukan bahan percobaan, apalagi hanya dengan tesis aneh kalian. Kami pergi, dan kau kutunggu di Camp Pelatihan." Setelah Chanyeol menunjuk Jaehyun dia berbalik dengan Taeyong yang terpelongo digendongannya. Taeyong tersenyum, ayahnya begitu lucu dan menyeramkan disaat yang sama.

"Apa ada yang lucu dimuka ayah?"

Taeyong segera menggeleng dan memeluk leher sang ayah, "Tidak, Yongie hanya bahagia memiliki ayah sebagai ayah Yongie!" Jawab Taeyong antusias.

"Bee ayo kembali, urusan kita disini sudah selesai." Baekhyun menghela nafasnya padahal dia dan Jaejoong ingin membahas rencana pertunangan, tapi melihat tingkah Chanyeol pasti akan sulit nantinya.

"Nanti akan ku kirimkan surat padamu Jaejoong-ie. Terima kasih banyak untuk hari ini, aku pamit ya." Baekhyun memeluk Jaejoong sebentar sebelum mengejar sang anak dan suaminya yang sudah berteriak memanggilnya.

Yunho sibuk memperhatikan Jaehyun, perlahan mata anak itu berubah menjadi merah kembali. Jaehyun yang merasa diperhatikan menatap Yunho, "Apa yang ingin kau bicarakan ayah?"

"Bukannya aneh hanya dengan kecupan sebentar bisa berubah sebesar ini?"

Jaejoong mengangguk setuju, "Aliran Mana Excalibur juga sangat terasa jelas, hanya satu perubahan lagi maka dia akan Bangkit."

"Kalau begitu bagaimana kalau kalian bertunangan Jae? Bukannya itu bagus? Kau juga bisa langsung menjadi Grand Duke menggantikan Ayahmu?" Lanjut Jaejoong.

Jaehyun memijit keningnya rasanya kepalanya mau meledak. Terlalu banyak yang terjadi hari ini, tanda-tanda pemberontakan dan pertunangan. "Berhenti bicara aneh Pa, aku tidak akan menikah dengan anak manja sepertinya. Tidak perlu menikah untuk menjadi Grand Duke, bahkan sekarang juga aku bisa menjadi Grand Duke." Ucap Jaehyun dan meninggalkan kedua orang tuanya. Jaejoong mengerucutkan bibirnya dan mengikuti Jaehyun.

"Kita coba dulu ya Jae? Bagaimana kalau kau dan Taeyong minum teh bersama dahulu agar saling kenal ya?"

"Sekali tidak sampai kapanpun tidak Pa."

Fam'Or | Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang