Chapter 34

2K 248 2
                                    

"BUBU!!" Teriak Mark dan langsung berlari mendekati Taeyong yang baru saja sampai. Taeyong tersenyum dan menunduk lalu memeluk tubuh Mark. "Bubu kembali sayang."

"Hiks jangan meninggalkan Mark seperti tadi lagi, Mark takut..." Ujar Mark ditengah tangisnya. Taeyong tersenyum dia mengelus pipi Mark yang basah karena menangis dan mengecup keningnya. "Baiklah Bubu berjanji tidak akan meninggalkan Mark lagi."

"Ah Taeyong ada yang ingin ku berikan padamu." Ucap Jaehyun.

Taeyong menoleh, "Apa yang ingin kau berikan Jaehyun?"

Jaehyun menjulurkan tangannya dan mengarahkan pada ruang kosong dibelakang mereka. Tangannya memutar ruang hampa disekitar tangannya dan bangkai Bos Hering tergeletak didepan mereka. "Ini hasil buruanku untukmu dan sepertinya kau pemenang Festival Berburu ini." Ujarnya santai dengan wajah datar sedangkan Taeyong sudah tidak bisa berkata apapun melihat kegilaan Jaehyun.

.

.

Kini mereka sudah berada di kereta setelah menyelesaikan laporan pada Ibu Suri yang secara tiba-tiba muncul dengan keputusan Keluarga Algeric bersalah karena tidak mengamankan area berburu dengan benar dan membiarkan pada monster berkembang biak. Keluarga mereka terkena sanksi pembatasan perdagangan jalur laut utama yang tentu saja membuat Chanyeol murka.

Tidak adanya bukti dan menolak penyilidikan tanpa ada persidangan tentu saja ini akal-akalan Tiffany untuk mengekang pergerakan mereka. Keluarga Dracvile juga terkena sanksi dengan memberi 2% lebih pajak yang mereka beri selama ini. Gagasan ini langsung ditolak Jaehyun mentah-mentah dan langsung meninggalkan Tiffany tanpa salam penghormatan.

Sifat angkuh khas Keluarga Dracvile dan kedudukan Keluarga mereka yang membuat Jaehyun mengabaikan omongan wanita tidak tahu posisinya.

"Bubu kita pulangkan?" Ucap Mark dengan wajah menahan kantuk, dia menidurkan tubuhnya dipangkuan Chanyeol.

"Tahan sebentar Mark, ada yang harus kita lakukan." Balas Chanyeol.

"Ukh...tapi Mark sudah sangat mengantuk..."

Taeyong tersenyum, "Sebentar lagi kita sampai sayang, tahanlah sebentar." Mark mengangguk kecil dan memeluk leher Chanyeol.

Kereta mereka berhenti juga kereta dibelakang mereka, mereka tiba di Kuil Suci. Mereka berjalan masuk dengan Mark digendong Chanyeol. Didepan pintu masuk mereka disambut salah satu Pendeta dan Suster, "Apa persiapannya sudah selesai?" Tanya Chanyeol dan mereka mengangguk dan diminta untuk mengikuti mereka.

Dua Keluarga itu-Algeric & Dracvile- berjalan bersama sampai berhenti disebuah ruangan dengan Altar yang berada diujung ruangan itu. Pendeta tadi memanggil Mark dan memintanya berdiri bersama mereka ditengah Altar. Mark diturunkan Chanyeol dan melangkahkan kakinya ragu, dia melirik keluarganya dan mereka tersenyum padanya.

Mark menghembuskan nafasnya dan berdiri tegak didepan Pendeta. Dia memejamkan matanya saat Pendeta itu memegang kepalanya dan mengucapkan kalimat asing yang tidak diketahuinya. "Baiklah, nama berkat yang diberikan dewa adalah...Ashford. Silahkan perkenalkan nama Anda dengan lantang." Ujar Pendeta itu.

Mark membuka matanya terkejut lalu menatap keluarganya yang tersenyum sangat lebar, Mark mengucapkan terima kasih pada Pendeta lalu berlari memeluk Taeyong. "Hiks Bubu kenapa kalian memberikan Mark hadiah yang begitu besar...ba-bagaimana cara Mark nanti membalasnya..." Lirih Mark.

Taeyong tersenyum lalu menangkup pipi Mark, "Tidak ada satupun yang memintamu untuk mengganti semua itu Mark, semua yang kami berikan padamu memang sudah seharusnya kau dapatkan sayang. Itu semua adalah milik Mark dan bukan sebuah barang yang dipinjam dan harus dikembalikan."

"Mark tidak ingin memberi tahu Bubu nama Mark?" Mark tersenyum dan melepaskan pelukannya.

Dia berdiri dihadapan Chanyeol, Baekhyun, Jaejoong, Yunho, Taeyong dan Jaehyun yang menatapnya antusias. Dia membungkuk sedikit, "Perkenalkan nama Mark adalah Mark Ashford Dracvile!" Ucapnya lantang dan membuat mereka semua tersenyum haru.

Sedangkan Jaehyun menatapnya datar dengan bibir tersenyum tipis, juga tidak percaya diumurnya yang ke-22 dan sebulan menjabat menjadi Grand Duke dia sudah memiliki seorang Anak. 'Ini sedikit menyenangkan dan menyusahkan.'

Sebelum pulang dari Kuil ada drama terjadi, yaitu Mark yang tidak ingin ikut dengan Jaehyun. Seharusnya Mark kembali ke Kediaman Dracvile karena mulai hari ini anak itu resmi menjadi penerus darah Dracvile namun dia menolak dengan alasan wajah Jaehyun sangat menyeramkan dan seperti ingin membunuhnya.

Taeyong menghela nafas lelah besok adalah hari terakhirnya berada diluar lingkungan Academy karena hari liburnya sudah habis dan sekarang keluarga mereka juga sedang dipantau oleh pihak Kekaisaran. Kediaman Algeric sangat tidak aman untuk Mark.

"Besok hari libur terakhirmukan?" Tanya Jaehyun dan Taeyong mengangguk.

"Besok luangankan waktumu, kita pergi bersama Mark."

"Tapi besok aku harus membereskan barang-barang milikku Jae dan Kakak juga tidak bisa mengawal kita."

"Kau meremehkanku Yongie? Sudah terlalu larut untuk berdebat Mark juga sudah hampir tertidur digendonganmu. Pulanglah dan besok kita pikirkan bagaimana cara merayu Mark agar mau berpisah denganmu." Ujar Jaehyun yang mengelus kepala Mark dan mencium bibir Taeyong setelahnya.

Taeyong mendesah lalu mencium pipi Jaehyun, "Baiklah aku pulang. Berhati-hatilah diperjalanan Jae..."

Jaehyun mengangguk, "Besok akan aku jemput, kembalilah ke keretamu. Aku sudah tidak tahan ditatap oleh mereka." Ujar Jaehyun kesal yang membuat Taeyong menoleh ke kereta mereka dan melihat Johnny dan Chanyeol berdiri didepan pintu kereta menatap datar Jaehyun.

Taeyong terkekeh lalu berjalan ke keretanya, "I Mencintaimu Yongie." Ucap Jaehyun.

Taeyong menoleh sebentar dan tersenyum, "Aku tahu."

TBC

.

.

Maaf banget pendek, besok langsung update yay~ karena kalau dilanjut ntar aku bingung memotong Part selanjutnya. Maaf kependekan, tapi semoga kalian suka ya! besok full Jung fams yeay!!

-jw1709

Fam'Or | Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang