Chapter 46

1.7K 229 3
                                    

"Taeyong berhenti!" Teriak Johnny dan berlari mengejar Taeyong yang langsung berlari saat mereka mendarat di Ygritte. Taeyong mengabaikan panggilan Johnny dan berlari tanpa arah hanya mempercayai insting miliknya.

"MARK!! PAPA!!" Teriak Taeyong.

Johnny mempercepat langkahnya dan menarik tangan Taeyong, "Tenangkan dirimu atau kau akan aku kurung disini!" Ujar Johnny yang menatap Taeyong tajam.

"Tapi Papa dan Mark..."

"Aku sangat paham apa yang kau khawatirkan Yongie, tapi jika kau panik dan tidak terkendali seperti ini percuma dirimu datang untuk menyelamatkan mereka karena kau akan menjadi mangsa yang sangat bagus untuk mereka. Jadi tenangkan dirimu dan tunggu aba-aba dari Ayah atau dengan berat hati aku akan mengurungmu disini."

Taeyong membuang wajahnya dan menatap Jaehyun meminta pertolongan namun yang didapatnya adalah tatajam yang tidak kalah tajam dari Johnny. Taeyong menghela nafas dan mengangguk pelan, "Baiklah, tapi biarkan Yongie ikut..."

"Kau akan ikut jika menuruti apa yang aku katakan tadi." Taeyong mengangguk lalu Johnny secara perlahan melepas genggamannya dan menatap Ayahnya untuk meminta rencana mereka selanjutnya.

"Ikut aku, aku bisa merasakan Mana milik Mark. Jaehyun dan Johnny apit Taeyong untuk berada diantara kalian dan sembunyikan aliran Mana milik kalian." Ujar Chanyeol dan berjalan mendahului mereka lalu dia bergumam sesuatu dan keluarlah wujud asli burung pheonix yang selama ini berdiam didalam tubuhnya.

"Apa kau masih menepati janjimu untuk melindungi pasanganku?" Tanya Chanyeol pada burung Pheonix yang bertengger dibahunya.

"Pur supuest." (Tentu saja) Chanyeol mengangguk kecil.

"Kalau begitu terbanglah dan jadikan dirimu sebagai perisai untuknya. Hancurkan siapa saja yang berniat melukainya." Burung itu memekik lalu terbang menjauhi mereka.

Chanyeol memejamkan matanya dan mengeluarkan pedang legendarisnya miliknya yang sudah lama tidak digunakannya, Esdefag. Pedang yang sudah tidak terhitung lagi berapa kali menyerap darah manusia dan hewan, pedang yang membuatnya hanya mengenal teman sesungguhnya dan membongkar kebusukan seseorang walaupun hanya berupa niat.

"Persiapkan diri kalian, kita akan segera memulainya." Ujar Chanyeol datar dan mempercepat langkahnya memasuki reruntuhan istana Ygritte.

Jaehyun mengeluarkan Excalibur, Taeyong dengan Busurnya dan Johnny dengan katana miliknya. Mereka menyamakan langkah mereka dengan Chanyeol tidak lupa menutupi Taeyong dibalik tubuh mereka.

"Berhenti." Ujar Chanyeol dan menyembunyikan dirinya dibalik sebuah pilar dan mengintip keadaan didepan. "Itu Mark." Ujarnya.

Taeyong menatap arah pandangan Chanyeol dan dari sudut pandang miliknya dia tidak bisa menemukan Mark, dia memajukan langkahnya hingga tidak sengaja menyenggol besi tua yang menimbulkan suara cukup nyaring.

Tiffany yang mendengarnya mengalihkan pandangannya dari Baekhyun dan tersenyum miring, "Akhirnya hidangan utama kita sudah sampai, bukankah kalian terlalu lama? Apa Komandan Chanyeol kita memang sudah terlalu tua?"

Chanyeol menggertakkan giginya lalu berjalan dengan cepat menuju tempat Tiffany dan Baekhyun lalu mengerahkan pedang miliknya ke jantung milik Tiffany.

"Wow tenanglah tampan, kita baru saja memulainya kenapa kau tidak sabaran sekali?" Ucap Tiffany dan mendekati Chanyeol yang terdiam akibat racun Darkness di mata miliknya.

Tiffany mengulurkan tangannya dan mengelus rahang tajam Chanyeol lalu mengecupnya, "Apa kau tidak merindukanku? Bagaimana jika kita bermain dahulu? Berhubung suami tidak bergunamu itu sedang menuju kematiannya?"

Fam'Or | Jaeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang