"TAEYONG!! BANGUN SIALAN ADA TES DADAKAN!!" Teriak Ten dan menguncang tubuh Taeyong yang sedang tertidur. Sedangkan Taeyong terus tertidur mengabaikan teriakan Taeyong, Ten yang tidak sabar mengeluarkan bola air dan melemparkannya ke wajah Taeyong.
"YAK TEN!! APA KAU TIDAK BISA MEMBANGUNKANKU LEBIH MANUSIAWI?" Ten memutar bola matanya malas dan segera menarik tangan Taeyong dan membawanya ke kamar mandi. "Simpan cacianmu untuk nanti karena kita akan Tes Magis 10 menit lagi!" Taeyong membulatkan matanya dan segera masuk ke kamar mandi.
"Ten tolong bilang pada Kun untuk menyiapkan bajuku!!"
"Semua pelayan pribadi hari ini diliburkan! Jadi kau harus mengurus dirimu sendiri, ini salah satu penilaian!" Taeyong berdecak kesal dan mempercepat acara membersihkan dirinya dan keluar dengan terburu.
Memasang bajunya dan beberapa aksesoris dibantu Ten, "Ten Terima Kasih." Ucap Taeyong dengan senyuman kecil.
"Heung, ayo kita pergi sudah hampir telat!" Mereka mengunci ruangan mereka dan berlari secepat mungkin. Taeyong yang melirik Ten tidak ada dibelakangnya menghentikan langkahnya, "TEN CEPATLAH!"
"Aku sudah cepat kau saja yang tidak normal berlarinya! Dasar Algeric!!" Ten berlari kembali disusul Taeyong dibelakangnya. Mereka masuk ke Ruang Latihan dan saat itu juga pintu ditutup. Mereka mengatur nafas dan melihat satu sama lain dengan cengiran diwajah, "Untung kita tidak telat..." Ujar Ten.
Prok! Prok!
"Selamat untuk kalian yang lulus tahap 1 Tes, nilai kedisiplinan kalian akan ku tulis A. Dan bagi yang tidak hadir saat ini akan segera dipulangkan ke kediaman masing-masing." Ucap Xiumin dengan menyeringai melihat tatapan yang muridnya tunjukkan. Panik, puas, takut semua terlihat jelas diwajah mereka.
"Tes hari ini sangat mudah. Kalian akan pergi ke Pemukiman Goblin yang muncul di Distrik 12. Siapapun yang berhasil membawa kepala Ketua mereka akan mendapat nilai tertinggi, mudah bukan?" Taeyong yang mendengarnya meneguk liurnya gugup, seingatnya Distrik 12 adalah daerah yang tandus dan termasuk pemukiman para buruh bergaji rendah karenanya tingkat kriminal disana tinggi.
"Sir kenapa tidak Ksatria yang menyelesaikan tugas ini? Bukannya Distrik 12 daerah berbahaya?" Tanya Taeyong dengan mengangkat tangannya.
Xiumin mengulas senyumnya dan bertepuk tangan, "Lagi-lagi putra Algeric, pertanyaan yang cerdas. Menurut kalian karena apa? Bukankah ini cocok untuk kalian? Kalian para Exel yang kemampuannya melebihi anak-anak seusia kalian. Tugas ringan seperti ini sangat cocok untuk kalian!" Para siswa yang mendengar ucapan Xiumin bersorak semangat, mengatakan betapa kuat dan memiliki kelebihan yang tidak biasa dari manusia biasa.
Sedangkan Taeyong merasakan hal yang sangat janggal, dahulu saat ia sering mengikuti Johnny bertugas, Johnny dan Chanyeol dengan tegas melarangnya untuk pergi kesana mengingat bertapa berbahayanya tempat itu. Namun sekarang bahkan mereka dengan mudaha mendapat ujian dan tugas disana. Dia menggenggan tangan Ten erat.
"Ten tetap berada didekatku. Aku merasakan banyak hal janggal disini." Ujar Taeyong dan Ten menggangguk.
"Aku setuju, Doyoung pernah dibuat kesulitan saat menyelesaikan masalah disana. Ayo bekerja sama Taeyong."
"Tentu saja!"
Mereka kembali ke kamar mereka dan memereskan beberapa barang yang sekiranya perlu untuk 4 hari kedepannya. Saat membereskan barang Taeyong selalu dibuntutti oleh pertanyaan demi pertanyaan oleh Kun.
"Tuan apa perlu saya memanggil Sir Kyuhyun kesini?"
"Tuan apa saya harus melapor pada Tuan Grand Duke atau Tuan Johnny?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam'Or | Jaeyong ✔
Fanfiction[SELESAI] Lee Taeyong yang sudah tidak tahan dengan pahitnya dunia dan hanya diperalat oleh keluarganya memutuskan untuk bunuh diri. Namun naas, dia malah terbangun didunia komik yang selama ini dia baca. "Keluarga harmonis? Jangan Konyol!" "Ayah, K...