! Cerita ini hanya fiksi dan mengandung unsur sesama jenis !
Full Chanbaek scene
.
.
Seorang pria mungil sedang sibuk berjalan kesana kemari dengan sebuah ember berisi kain kotor ditangannya. Hari ini rumah mereka cukup ramai, mereka meminta pengobatan luka dan penetralan kutukan pada Ibu-nya. Dikarenakan wilayah mereka tinggal merupakan kota pelabuhan maka semakin banyak orang mengunjunginya, baik warga lokal ataupun asing.
"Baekkie letakkan kain kotor itu dibelakang dan biarkan saja, nanti akan eomma bersihkan." Ucap Ibu si pria mungil atau Baekhyun.
"Ye eomma! Apa ada yang bisa aku lakukan lagi eomma?" Tanya baekhyun dan Ibu-nya mendekati Baekhyun lalu memeluknya, "Sudah cukup, Baekkie bisa istirahat atau kembali berlatih." Baekhyun mengangguk sampai pintu rumah mereka dibuka kasar oleh sang Ayah. Wajah panik tercetak jelas dikulit keriput sang Ayah, dia berlari ke arah Baekhyun dan mengemasi barang-barang anaknya secepat mungkin.
"Baekhyun pegang ini erat-erat dan dengarkan Ayah." Ucap Ayah dengan memberikan tas berisi barang Baekhyun padanya. "Ikuti orang didepan dan jangan pernah lihat kebalakang kau paham? Dia baik dan dia yang akan menjagamu mulai sekarang kau pahamkan sayang?" Ujar Ayah sedangkan Baekhyun masih mengolah kata-kata sang Ayah. Kenapa tidak Ayahnya saja yang menjaganya? Dan kenapa tiba-tiba ada orang asing dirumahnya?
"Tuan Richard aku percayakan anakku padamu, tolong jaga berlianku. Ini permintaanku." Ucap Ayah pada orang dipanggil Richard. Orang itu cukup mengerikan, bajunya ada bekas aliran darah, wajah berantakan tapi masih bisa Baekhyun liat dia cukup rupawan dan dua pedang di masing-masing pinggangnya. Orang itu mendekati Baekhyun dan menggendongnya, lalu menundukkan kepalanya pada Ayah dan pergi secepatnya meninggalkan rumah itu.
"Yeobo apa maksudmu, kau dengan mudahnya memberi Baekhyun padanya?" Tanya Ibu, dia tentu saja khawatir tiba-tiba anaknya dibawa kabur pria aneh.
"Tenanglah yeobo ini semua untuk keselamatan Baekhyun. Dia Komandan Richard Dracvile dari Etienne. Dan apa kau tahu kenapa banyak orang kesini untuk menetralkan kutukan? Itu karena Kerajaan Clover mengibarkan bendera perang dan mereka sudah menuju kesini. Kita juga harus cepat pergi dari sini." Ibu yang mendengarnya langsung membereskan beberapa barang yang sekiranya bisa berguna nantinya begitu juga dengan Ayah yang mengambil beberapa senjata dari gudang sampai sebuah ledakan terjadi dirumah utama. Ayah segera berlari dan mendapati Ibu sedang mengobati beberapa luka ditubuhnya.
"Yeobo kau baik-baik saja?" dan Ibu mengangguk.
"Masih bisa selamat bahkan setelah ledakan sebesar itu? Tidak diragukan lagi, Keluarga Baixian si Healer terhebat." Ucap seorang wanita dengan busana serba hitam dan tangan yang mengeluarkan api hitam, Darkness.
"Fu~fu~ Sayang sekali inilah akhir sejarah keluarga kalian." Ucapnya dan seketika seluruh rumah diselimuti Darkness, Ayah berusaha melawan namun perbedaan kekuatan yang besar membuat Ayah lelah dan berakhir dilahap Darkness.
"Tidak yeobo!! Dasar wanita brengsek!!" Teriak Ibu dan mengeluarkan Magis Light dan Elixir secara bersamaan. Magis Light fokus menyerang wanita itu dan Elixir fokus melindungi dirinya dari kutukan Darkness.
"Serangan dan Pertahanan yang baik, namun sampai kapan kau ingin memakai Elixir? Sampai mati karena kutukan Elixir itu sendiri? Kalau begitu mari aku percepat umur kutukan itu hahah hahaha." Api besar yang menyelimuti rumah mengumpul pada satu titik yaitu tangan wanita itu. Perlahan menyusut sampai sebesar bola mata dan memadat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam'Or | Jaeyong ✔
Fanfiction[SELESAI] Lee Taeyong yang sudah tidak tahan dengan pahitnya dunia dan hanya diperalat oleh keluarganya memutuskan untuk bunuh diri. Namun naas, dia malah terbangun didunia komik yang selama ini dia baca. "Keluarga harmonis? Jangan Konyol!" "Ayah, K...