Jaehyun sedang membereskan persiapan dirinya dan Taeyong, mulai dari senjata, ramuan dan beberapa makanan yang memungkinkan untuk dimakan dengan cepat. Jaehyun melirik Taeyong yang sedang menatap kosong jendela kamarnya, itu adalah aktivitas yang dilakukan Taeyong sedari mereka memasuki kamar Jaehyun. Tidak berbicara apapun dan sibuk dengan dunianya sendiri.
Jaehyun mendekatinya lalu berlutut didepannya, mengambil tangan rapuh itu dan menciumnya. "Kita akan menyelamatkan mereka, Yongie. Tenanglah sayang, aku pasti membawa mereka kembali." Ujarnya menangkan Taeyong.
Taeyong menatap Jaehyun dan tidak sengaja sebulir air bening turun dari ujung matanya. "Dengan tidak bernyawa?" Tanyanya dengan tawa getir.
"Jangan ucapkan hal buruk seperti itu Yongie! Aku yakin Mark dan Baekhyun kuat dan mereka baik-baik saja saat ini."
"Tapi aku mendengarnya secara langsung, bagaimana putraku berteriak meminta tolong padaku Jae...dan apa yang bisa aku lakukan sekarang? Bahkan aku saja tidak tahu keberadaannya dimana sekarang..."
Jaehyun menangkup wajah Taeyong dan mengusap air mata miliknya, "Kita akan segera tahu dan kita akan berangkat untuk menemui mereka. Ayo kita bersiap agar mereka tidak terlalu lama menunggu kita." Taeyong mengangguk pelan dan dibantu Jaehyun dirinya mempersiapkan dirinya.
Brakk!
Suara dobrakan pintu membuat mereka menghentikan kegiatan mereka dan menatap tajam pelaku pendobrak itu. "Apa yang sedang kau lakukan, Ten?"
Ten menunduk sebentar lalu menatap mereka, "Tuan Chanyeol..."
"Ada apa dengan Ayah, Ten?" Tanya Taeyong panik.
"Tuan Chanyeol sudah siuman."
Taeyong yang mendengarnya tanpa berucap apapun segera melangkahkan kakinya menuju ruang perawatan Ayahnya, meninggalkan Jaehyun dan Ten yang mengejarnya. Taeyong menuruni anak tangga secepat mungkin tanpa perduli keselamatannya sendiri, lalu berlari diantara lorong-lorong gelap hingga sampai diruangan yang dia tuju.
Taeyong menghentikan langkahnya lalu membuka pintu tanpa permisi, "AYAH!" seluruh orang yang berada diruangan itu menoleh padanya, termasuk Chanyeol yang kini mendudukkan dirinya diatas kasur.
Chanyeol tersenyum tipis lalu membuka kedua tangannya, "Kemarilah sayang."
Taeyong melangkah ragu lalu berlari masuk kedalam pelukan Chanyeol, memeluknya sangat erat lalu menumpahkan seluruh tangisnya. Chanyeol tersenyum kecil dan memeluk Taeyong tak kalah erat lalu mengecup Taeyong sedang bersyukur karena masih bisa melihat berliannya yang sangat berharga, walaupun setengah hidupnya sedang berada jauh darinya.
"Hiks A-ayah...Pa-papa! Papa sedang dalam ba-bahaya, Ma-"
Chanyeol meletakkan jari telunjuknya dimulut Taeyong untuk menghentikan anak itu berbicara ditengah tangisnya, Chanyeol mengangguk pelan. "Ayah sudah tahu, Johnny sudah menceritakannya."
"Lalu bukankah sekarang kita harus segera pergi menyelamatkan Papa dan Mark?"
"Pergi sekarang tanpa adanya rencana dan tanpa mengetahui lokasi mereka? Itu sama saja dengan dirimu menyerahkan nyawamu pada Harimau yang tengah menunggumu dengan lapar."
"Apa maksud Ayah kita akan berdiam saja dan membiarkan Papa dan Mark terus disiksa?" pekik Taeyong.
Chanyeol menangkup wajahnya lalu mencium keningnya, "Tenangkan dirimu dan dengarkan Ayah. Tidak mungkin Ayah membiarkan keluarga Ayah dalam bahaya, Ayah sudah mempunyai rencana dan jika kau ingin ikut dalam rencana itu maka tenangkanlah dirimu atau kau harus tetap tinggal disini bersama Jaejoong."
Taeyong menggeleng dengan cepat lalu menghapus sisa air mata miliknya, "Taeyong akan ikut."
"Kalau begitu tenangkan dirimu dan jernihkan pikiranmu Yongie." Sahut Jaehyun lalu memberikan Taeyong busur panah miliknya. "Ambil ini, dan pastikan setelah kau mengambilnya kau sudah siap untuk menerima apapun yang akan terjadi kedepannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam'Or | Jaeyong ✔
Fanfiction[SELESAI] Lee Taeyong yang sudah tidak tahan dengan pahitnya dunia dan hanya diperalat oleh keluarganya memutuskan untuk bunuh diri. Namun naas, dia malah terbangun didunia komik yang selama ini dia baca. "Keluarga harmonis? Jangan Konyol!" "Ayah, K...