Pagi ini adalah hari pertama Taeyong menjadi siswa Academy. Dia sedang berpakaian yang tentu saja dibantu oleh Kun. Dia memainkan jarinya gusar sampai ditegur oleh Kun, karena itu cukup mengganggu Kun saat melakukan tugasnya.
"Tenanglah Taeyong, tidak akan ada aktivitas berat hari ini. Hanya pengenalan saja!" ucap Ten ingin menenangkan Taeyong. Tapi tetap saja gugup itu masih tertinggal, dia kembali memeriksa penampilannya dan buku yang akan dia bawa.
"Apa ini cukup Ten?"
"Sangat cukup, jadi ayo kita pergi sebelum aku melihatmu mati karena gugup berlebihanmu!" Ucap Ten dan segera menarik Taeyong untuk keluar asrama mereka dan menuju ruang kelas sebelum terlambat.
Taeyong berusaha mengimbangi langkah cepat Ten, "Ten bisakah kau pelankan sedikit langkahmu? Jam masuk masih lama!"
Ten menghentikan langkahnya dan menatap sebal Taeyong, "Tidakkah kau tahu bangku paling belakang adalah hal yang sulit didapat? Jadi ikuti saja seniormu ini!" ucap Ten dan Taeyong memutar bola matanya malas.
Ten memang lebih dahulu masuk daripada dirinya. Ten masuk Sez Class atau pendidikan 6 bulan sedangkan Taeyong Exel Class atau pendidikan 3 bulan. Dan pada saat 3 bulan terakhir kelas Sez, mereka akan digabung dengan anak Exel. Karenanya Taeyong dan Ten bisa sekelas.
Mereka sudah sampai dikelas dan benar kata Ten, kursi belakang sudah terisi penuh dan meninggalkan kursi paling depan. "Sialan! Mereka sebenarnya bangun pukul berapasih? Ini masih pukul 8 dan mereka sudah selesai?" rutuk Ten.
Taeyong memukul kepala belakang Ten, "Itu salahmu Tuan Evander! Kau bangun pukul 7.45 bagaimana tidak tertinggal?!"
Ten hanya menatap Taeyong sinis dan duduk dibangku yang tersisa dan Taeyong duduk disebelahnya. Saat masuk ke kelas Taeyong menyadari tatapan yang mereka beri padanya, namun Taeyong berusaha mengabaikannya dan fokus dengan tujuan utamanya.
Dia membuka tasnya dan mencari buku hariannya, wajah Taeyong berubah panik saat tidak menemukan buku kecil itu diantara tumpukan buku yang dibawanya. Seingatnya dia sudah mengingatkan Kun untuk membawanya karena dia sudah mempersiapkannya di meja belajar. Tubuh Taeyong melemas, dia hanya berharap tidak ada satupun orang dirumahnya yang menemukannya terutama sang Papa.
Ten yang melihat Taeyong melamun menepuk bahu Taeyong, "Hey ada apa?"
"T-tidak, hanya permenku tertinggal dikamar..." jawab Taeyong ragu.
"Tenang saja, kantin disini cukup lengkap jadi tidak perlu khawatir." Taeyong mengangguk dan membereskan bukunya yang berantakan.
"Selamat pagi semua!" ucap seorang pria dengan membawa sebuah tongkat kecil ditangannya. Dia berdiri ditengah kelas dan tersenyum kecil pada mereka. "Saya Xiumin, penanggung jawab Exel A+. Salam kenal semua!"
Taeyong yang mendengarnya menajamkan matanya, menelisik guru ini dari atas dan bawah. Inikah orang yang dimaksud Johnny, satu-satunya orang yang bisa membantunya. Xiumin yang merasa diperhatikan tajam oleh muridnya mendekati mejanya. "Siapa namamu manis?" ucapnya.
Taeyong memperbaiki postur tubuhnya, "Taeyong Natha Algeric, guru."
Xiumin mengangguk kecil dan menjauhi Taeyong. "Keluarga Pelindung Kekaisaran. Apa kau sehebat Tuan Marquess atau pendahulumu Johnny, tidak tidak. Kau pasti selemah Marcioness, benar?" Ucap Xiumin dengan kekehan kecil. "Semoga kau sesuai ekspetasiku, Tuan Taeyong."
Taeyong mengepalkan tangannya mendengar ucapan yang dilontarkan Xiumin, dia tidak suka bagian merendahkan sang Papa yang sangat tidak sopan. "Mohon bantuannya, Sir Xiumin." Ucapnya sedikit mendesis.
...
"APA KAU TIDAK BISA PELAN SEDIKIT DENGANKU!" teriak Taeil saat mereka baru saja sampai di Kekaisaran Clover dengan Magis teleportasi Doyoung. Saat dengan Jaehyun teleportasi berjalan halus sampai tidak memiliki efek samping, tapi saat dengannya rasanya tubuh Taeil akan terbelah dan meninggal di dimensi antah-berantah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam'Or | Jaeyong ✔
Fanfiction[SELESAI] Lee Taeyong yang sudah tidak tahan dengan pahitnya dunia dan hanya diperalat oleh keluarganya memutuskan untuk bunuh diri. Namun naas, dia malah terbangun didunia komik yang selama ini dia baca. "Keluarga harmonis? Jangan Konyol!" "Ayah, K...