Jaehyun dan Mark melangkahkan kaki mereka memasuki Kediaman Dracvile. Sama seperti di Kediaman Algeric, para pelayan menyambut mereka dan segera membawa barang-barang Mark. Kediaman ini lebih luas daripada Kediaman Algeric dengan beberapa Pavilliun dibelakang dan kesan gelap yang pekat. Tentu saja awalnya tidak segelap dan menyeramkan ini karena Jaejoong tidak suka kegelapan, tapi semenjak Jaehyun menjadi Grand Duke terjadi renovasi besar-besaran karena Jaehyun yang sangat suka kegelapan.
Mark terus melangkahkan kakinya mengikuti Jaehyun tanpa berucap apapun, sejujurnya dia masih sangat canggung berada didekat Jaehyun. Aura yang Jaehyun pancarkan tidak selembut Taeyong, aura tegas dan tak terbantahkan sangat melekat kuat padanya.
Jaehyun membuka pintu yang 4 kali lebih besar darinya dan masuk ke ruangan itu. Ada tempat tidur ditengah dan sedikit lebih luas daripada kamar Taeyong yang dia tempati sebelumya. "Kamar ini milikmu dan kau bebas melakukan apapun dikamar ini, termasuk mengubah interiornya. Katakan saja semua pada Doyoung karena dia yang bertugas melayanimu mulai sekarang." Ujar Jaehyun.
Mark melangkahkan kakinya melihat seluruh ruangan. Ada meja yang cukup pendek sepertinya mengikuti tinggi badannya, lalu jendela berbalkon yang mengarah langsung ke taman yang Jaejoong rawat. Untuk interiornya ia suka, tidak ada yang perlu diubah seperti kata Jaehyun.
"Apa Mark akan segera belajar seperti Bubu?" Tanya Mark dan Jaehyun menatapnya tajam.
"Apa kau bisa membaca?"
Mark mengangguk cepat, "Mark sudah bisa membaca! Tapi tidak untuk menulis. Daddy Mark ingin segera belajar menulis, agar bisa mengirim surat pada Bubu."
"Baiklah akan segera aku carikan guru terbaik untukmu. Beristirahatlah sampai makan malam nanti dan tunggu Doyoung disini. Jika kau ketakutan tidur sendiri, kamarku berada tepat didepan." Jaehyun mengusak rambut Mark, "Kau tahu ini kali pertamaku merawat seorang anak kecil."
"Apa Daddy tidak punya keponakan?"
"Tentu saja ada."
"Lalu kenapa Daddy bi-"
"Namun sudah meninggal semua, aku membunuh mereka." Ujar Jaehyun dan membuat Mark membulatkan matanya dengan tubuh bergetar.
Jaehyun menghela nafas, ini alasan tidak ada satupun anak dari keluarga mereka ataupun pengikut setia mereka yang mau mendekat padanya dan ini juga alasan kenapa awalnya dia menolak Mark. Jaehyun mendudukkan tubuhnya dikasur, "Kemarilah Mark." Ujarnya sambil menepuk ruang kosong disampingnya dan Mark duduk dengan dibantu Jaehyun.
"Kau tahu awalnya aku sangat menolakmu untuk berada dikeluarga ini, karena siapapun bisa menjadi Grand Duke Dracvile tidak perduli kau berasal dari keluarga inti ataupun pengikut. Saling membunuh untuk merebut posisi Suksesi sudah sangat biasa terjadi, tidak seperti Algeric yang menurunkan posisi ke anak mereka."
"Lalu...kenapa Daddy akhirnya menerimaku?" Tanya Mark.
"Taeyong meyakinkan diriku bahwa kau anak yang kuat, sama kuatnya dengan diriku. Dan juga memang benar aku membutuhkan seseorang untuk menjadi Suksesi selanjutnya secepatnya karena pergerakan Keluarga Pengikut yang mencurigakan. Tapi itu semua kembali lagi padamu, aku tidak memaksa dirimu bertarung diarena Suksesi. Kau bisa menjadi anak normal pada umumnya dan bebas memilih kedepannya kau ingin menjadi apa." Ujar Jaehyun sambil mengelus rambut Mark.
"Aku tidak ingin menciptakan Jaehyun kedua dengan tangan kotornya diusia 8 tahun."
Mark menunduk dan memikirkan semua ucapan Jaehyun. Tidak heran kenapa sifat Jaehyun sekaku ini jika tidak bersama Taeyong karena memang dirinya sejak kecil sudah harus menjalani seleksi kehidupan. Tapi semua itu tidak membuat Mark takut, ayolah dirinya saja sudah lahir dan besar di medan perang hal seperti ini tentu saja tidak membuatnya takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam'Or | Jaeyong ✔
Fanfic[SELESAI] Lee Taeyong yang sudah tidak tahan dengan pahitnya dunia dan hanya diperalat oleh keluarganya memutuskan untuk bunuh diri. Namun naas, dia malah terbangun didunia komik yang selama ini dia baca. "Keluarga harmonis? Jangan Konyol!" "Ayah, K...