Suara alarm yang menjadi tanda pengingat Cakra untuk minum obat, kembali berbunyi. Lelaki itu bangun dari tempat tidur dan langsung mengisi gelas kosong dengan air. Setelah menenggak beberapa tablet dan pil, Cakra duduk di meja kerja dan mengambil ponselnya. Untuk sekian kalinya ia mencoba menghubungi Widya.
Puluhan pesan sudah Cakra kirimkan pada nomor yang sama tetapi tidak satu pun pesan balasan yang ia terima. Bahkan kali ini, nomor Widya tidak aktif. Cakra menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena merasa frustrasi dengan sikap Widya yang sengaja mengabaikan panggilannya.Cakra tidak punya pilihan lain selain menemui Widya di rumahnya, meskipun itu artinya dia harus berhadapan dengan ibu dari wanita yang ia cintai. Cakra tidak peduli. Hal yang paling penting saat ini adalah hubungannya dengan Widya.
Pemuda jangkung itu segera beranja dari kursi kerja dan langsung mengambil handuk yang tergantung di belakang pintu bersama dengan pakaian-pakaian yang baru satu kali ia kenakan. Tidak butuh waktu lama bagi Cakra untuk membersihkan diri karena kurang dari sepuluh menit, ia sudah keluar dengan handuk dan keadaan tubuh yang basah.
Cakra berjalan ke lemari pakaiannya dan menatap baju-baju yang tergantung di sana. Pilihannya jatuh pada kemeja biru polos yang memang menjadi kemeja favorit pemuda itu. Kemeja paling mahal yang Cakra beli dengan gaji pertama dan hanya dikenakan saat-saat penting saja.
Setelah memastikan penampilannya cukup rapi, Cakra turun ke lantai bawah. Kali ini ia memutuskan untuk naik grab car karena tidak ingin merusak penampilannya. Meskipun Cakra tidak yakin kehadirannya dengan penampilan rapi bisa membuat ibu Widya luluh, tetapi ia ingin membuktikan diri bahwa ia cukup layak untuk dipertimbangkan berdasarkan penampilan.
Cakra tiba di depan rumah Widya dan langsung berjalan ke arah gerbang yang tertutup. Ia mengarahkan pandangannya ke dalam untuk mencari penjaga rumah dan meminta dibukakan pintu. Namun, tiba-tiba saja sebuah mobil membunyikan klakson yang membuat Cakra kaget dan langsung berbalik.
Widya keluar dari mobil sedan berwarna hitam dan membungkuk sambil tersenyum pada orang yang berada di dalam. Penampilan wanita itu sangat rapi dan berbeda dari biasanya. Widya mengenakan dress putih dan rambut sebahunya di tata sedemikian rupa. Ia juga mengenakan sepatu heels berwarna putih yang senada dengan tas selempangnya.
Senyuman Widya yang tadinya mengembang, tiba-tiba saja menghilang ketika melihat Cakra. Wanita itu berusaha untuk mengabaikan pemuda yang rela datang demi dirinya. Namun, Cakra jelas tidak akan membiarkan Widya berlalu begitu saja. Ia langsung menahan tangan Widya.
“Lepasin,” pinta Widya dengan nada tegas. Bahkan, ia enggan menatap wajah Cakra.
“Kamu kenapa bisa sama Samudra?”
“Bukan urusan kamu!”
Widya langsung melepas tangan Cakra dan langsung memanggil penjaga rumah yang bernama Pak Tono.
Widya berusaha menuli dan tidak peduli dengan penjelasan Cakra.“Pak Tono!” panggil Widya dengan suara yang mulai meninggi. Ia benar-benar belum siap untuk bertemu Cakra saat ini.
“Sayang, aku mau bicara sama kamu. Yang kamu lihat beberapa hari lalu itu nggak begitu. Kamu salah paham.”
Widya menatap Cakra dengan tatapan tajam. Wanita itu tertawa remeh dan berucap dengan sarkasme, “salah paham apa yang udah berkali-kali? Kamu nggak angkat telpon dari aku bahkan matiin telponnya. Ternyata, ada cewek lain di sana. Aku bahkan harus nanya ke teman-teman kantor kamu dulu untuk tau tempat kamu tinggal. Tapi dia?!”
Cakra memijat kepalanya. “Sayang nggak begitu. Aku juga nggak tau kenapa Anastasya bisa ada di sana. Aku sibuk nyari kerja dan lupa kalau HP lowbat. Aku baru turun ke bawah pas baca pesan dari kamu.”
Widya melepas tangan Cakra dan kembali memanggil Pak Tono. “Pak Tono ke mana, sih!” kesal Widya karena tidak mendapat respons dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua [END]
Romance[Naskah ini dikutkan dalam event GMG Writers 2022] Nomor Urut: 066 Tema: Marriege Life Cakra Adiguna yang berbulan-bulan hidup dalam penyesalan, mendapat kesempatan untuk memperbaiki masa lalunya. Meski begitu, tidak semua hal akan berjalan seperti...