"Pak Seungwoo ngapain ada di apartemen saya?"
"Lah, saya kan suami kamu."
"HAHH?"
...
Tentang dia, Son Hana, perempuan yang takut menghadapi pernikahan, dan dia, Han Seungwoo, suami yang patut diberi cap luar biasa untuk semua usahanya menghadapi sa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Haii siapa yang masih nungguin ff ini?? Cunggg. Hehehe maaf ya Chiro ngilang lamaaa banget😔😔
BTW JAN LUPA STREAMING MV BARUNYA HAN SEUNGWOO YANG BLOOMING!!
Enjoy reading guyss. Bacanya pelan pelan ajaaa. Please tinggalkan jejak ya ya yaa??🙏🙏
🍓🍓
Buat Seungwoo, nunggu ujian Hana selesai kerasa lebih lama dari pada ngajar ataupun ngelakuin kegiatan yang berhubungan sama pekerjaannya. Padahal dia juga ada penelitian, ditunjuk jadi pembimbing dari beberapa mahasiswa juga, harus ngerjain ini itu, tapi kayanya semua hal udah Seungwoo lakuin di masa luangnya. Sedangkan istrinya ujian aja ga selesai mulu. Sampe Seungwoo harus nanya berulang kali, "Hana udah selesai ujian kan?"
"Belum, dosennya ngundurin waktu ujian lagi," jawab Hana dengan senyuman lebar. Diem-diem dia ngakak liat liat Seungwoo tersiksa kaya gini.
Seungwoo menatap Hana dengan tatapan enggak percaya. "Masa diundur lagi? Emang dosennya siapa sih? Sok sibuk banget." Mukanya cemberut sekarang, padahal Hana udah bersih dari haid sekarang.
"Bu Ara." Seungwoo tadinya mau protes ke dosen yang bersangkutan, tapi mendengar nama dosen paling sibuk seantero kampus soalnya dia menjabat sebagai kaprodi juga, Seungwoo ga bisa marah. Itu mah atasannya Seungwoo, ga bisa Seungwoo marahin sepuh.
Lelaki itu milih buat meluk istrinya. "Mas harus puasa sampe kapan Han?" tanya Seungwoo dengan nada merajuk. Lelaki itu benar-benar udah enggak tahan, hasratnya ga bisa dipenuhi dengan ciuman doang.
"Sampai selesai ujian dong," jawab Hana, dia mengelus rambut Seungwoo yang halus dan lembut. "kan perjanjian kita gitu."
Perjanjian tetap perjanjian, dan jujur Seungwoo nyesel udah ngeiyain hal itu. Soalnya dikira cuman seminggu doang, ternyata lebih. Sekarang tiap dia bermanja pada istrinya, ga dapet jatah. Cuman dapet pelukan, ciuman doang.
Hana sih seneng, soalnya dia bisa ngegodain Seungwoo tipis-tipis. Perempuan itu mencium pipi Seungwoo, tangannya, dan bahkan lehernya. "Sabar ya Mas."
"Gila," Seungwoo ngerasa gila karena godaan Hana barusan. Rasanya pusing karena ada yang tertahan, Seungwoo jadi dejavu pas awal nikah--walaupun ga separah itu sih.
Ga bisa, Seungwoo ga bisa gini terus, dia harus ngelakuin hal yang sama. Makannya dosen itu memutar otaknya, pikirannya terfokus pada cara agar Hana menjadi agresif dan mau dimakan meskipun sedang ujian. Lagian ujiannya satu lagi doang anjir. Ga ngaruh kalopun Hana dikerjain sampe kering juga.
Mula-mula Seungwoo mencoba dengan memeriksa jawaban mahasiswanya, tapi bedanya sekarang dia memakai kemeja putih dan kacamata yang membuatnya terlihat seksi. "Ekhem," Seungwoo sengaja begitu berkali-kali, pokoknya ketika Hana menoleh padanya, lelaki itu menggulungkan lengan kemejanya.
