"Pak Seungwoo ngapain ada di apartemen saya?"
"Lah, saya kan suami kamu."
"HAHH?"
...
Tentang dia, Son Hana, perempuan yang takut menghadapi pernikahan, dan dia, Han Seungwoo, suami yang patut diberi cap luar biasa untuk semua usahanya menghadapi sa...
Emang kemarin belum sampe 1k votement tapi berhubung gw lagia baik jadi JAN LUPA SPAM KOMEN YA
Kemarin kebanyakan moment Hana Younghoon ya? Kalian jadi males komen kan :( sebenernya aku bingung Hana Seungwoo kudu ngapain, soalnya ga mungkin mereka dibikin moment lagi melakukan pesugihan :(
Ada saran? (naena tidak diperbolehkan, soalnya bakalan ada tapi nanti, ga tau di chapter berapa)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🍓🍓
"Emh ... Pagi istriku--eh? Hana?!" baru aja Seungwoo membuka mata--berharap dia masih melihat wajah istrinya yang terlelap--namun ternyata dia dikagetkan dengan hilangnya Hana disampingnya.
Ya jelas Seungwoo auto panik lah. Lelaki berbadan kekar itu lantas mencubit pipinya sendiri, berharap ini mimpi, tapi ternyata pipinya kerasa sakit, oke ini bukan mimpi. "Hanaaa? Sayangg? Hana sayang kamu dimana?"
Enggak ada jawaban, Seungwoo lantas bangun dari tidurnya dan mencari Hana di kamar mandi. Nihil. Kamar mandinya kosong.
Pindah, Seungwoo lantas mencari Hana ke dapur--siapa tau Hana kesambet dan malah masak kan?
Nihil juga. Didapur cuman ada bibi Lee yang memang datang untuk membersihkan apartemen Seungwoo ketika pagi dan pulang sore nanti--ga diizinin sampe malem, soalnya kalo malem Seungwoo suka kambuh dan seringnya ga tau tempat. Kan ga lucu kalo lagi didapur terus tiba-tiba mau nenen dan malah keliatan Bibi Lee.
Adanya Bibi Lee ini tentu saja Seungwoo enggak mau menyusahkan Hana. Istrinya ini udah jadi komikus, aktif di kampus pula, kebayang kalo pulang harus beres-beres juga, gempor cuy, makannya Seungwoo menyewa pembantu.
Seluruh apartemen udah Seungwoo kelilingi, tapi tetep aja Hana enggak ketemu. Lelaki itu mengengusap wajah kasar, matanya berkaca-kaca, hampir nangis dia.
Sekarang pikiran Seungwoo udah negatif aja. Gimana kalo Hana diculik mafia? Gimana kalo Hana kabur? Gimana kalo Hana pergi ninggalin dia dan ga kembali lagi?
Anjir horor. NTONG ATUH LAH!
"Duh gimana dong?" Seungwoo mengigiti kukunya, otaknya harus berpikir, tentang kemana perginya Hana di pagi hari ini? Tapi gimana? Ga ada jejak apa-apa.
"Eung Pak Seungwoo?" bibi Lee memangilnya. Seungwoo lantas menoleh, dia lalu menyodorkan ponsel Seungwoo. "ini telpon dari non Hana."
Untung Seungwoo ga auto ngegasin si bibi. "Oh iya makasih Bi," ucapnya lalu mengangkat telpon dari Hana. "istrikuuu, kamu dimanaa? Kok kamu tiba-tiba ngilang sihh? Ini kan masih pagi?"
"Pagi ndas mu? Ini udah jam 10 pak," terdengar dengusan Hana disebrang. "saya di kampus, ada rapat panitia ospek hari ini."
"Kok ga bilang?"
"Bapak tidur kaya orang mati. Susah dibangunin."
"Kan saya ketularan kamu, gimana sih?" ucap Seungwoo. Kampret emang, giliran yang jelek-jelek bilangnya ketularan Hana, mentang-mentang sifat Hana jelek semua. Seungwoo bertanya lagi, "terus kamu pergi sama siapa?"
