"Pak Seungwoo ngapain ada di apartemen saya?"
"Lah, saya kan suami kamu."
"HAHH?"
...
Tentang dia, Son Hana, perempuan yang takut menghadapi pernikahan, dan dia, Han Seungwoo, suami yang patut diberi cap luar biasa untuk semua usahanya menghadapi sa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Haii, kangen Chiro gaa?
Jangan siders ya. Kalian tau banget kan semua penulis maunya dikasih apa? Heheh.
Serius deh bukan aku doang, semua penulis juga suka dikasih spam komen biar makin semangat ngerjain ffnya. Hwhw
Budayakan literasi tanpa lupa memberi apresiasi kawan 👌
Warning! Ini chapternya panjang, jadi chiro harap kalian membaca ini dengan keadaan santuy
Enjoy reading ❤
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ITU CELANA KANCING SAMA SABUKNYA KEBUKA MAKSUDNYA APA YA PAK SEUNGWOO?!
🍓✨🍓✨🍓
Sebenernya Seungwoo udah bilang kalo dia enggak suka Hana keluar terus-terusan--sekarang bahkan hampir tiap hari diatas jam 10 pagi Hana harus keluar dari apartemennya. Ngebuat Seungwoo kehilangan sosok empuk yang bisa dia ajak cuddling dan ditepokin pantatnya.
Bukan apa-apa, Seungwoo gabut kalo enggak ada Hana. Beneran deh.
Seungwoo emang kerja di perusahaan milik ayahnya yang memiliki cabang disini--karena yang pusat diurus sama ayah dan suami kakaknya, tapi keadaan perusahaannya juga lagi baik-baik aja sekarang, ga banyak yang perlu Seungwoo urus.
Paling Seungwoo cuman ngechek sama datang sekali-kali ke perusahaan milik ayahnya--toh ini cuman kerjaan sampingannya, dia lebih banyak mengawasi ketimbang mengatur, karena kerjaan utama Seungwoo tetaplah dosen.
Seengaknya sampai Hana lulus, Seungwoo mau kerjaan utamanya tetep dosen. Biar dia bisa kerja sambil ngawasin istrinya.
Sayang aja kegiatan perkuliahan masih agak lama, membuat Seungwoo makin gabut aja. Udah ga ada istri, ga ada kerjaan--meskipun yah duitnya ngalir mulu, golongan PNS mah beda, libur pun digaji.
