Jangan lupa vote sebagai tanda kamu udah baca chapter ini dan spam komen yang banyakkk biar cepet di updatee!
🍓🍓
Setelah bilang sama semua orang kalo Hana dan Seungwoo itu tunangan, banyak hal yang terjadi sama Hana dalam artian masih positif--tapi ga positif hamil sih.
Enaknya Hana kalo berangkat ke kampus enggak perlu turun di indoapril lagi. Seungwoo malah sempet ngegodain dia, "Kamu ga mau turun disini?"
"Di parkiran aja lah bareng Mas, capek jalannya." Ya kan emang jalan dari indoapril ke kampus lumayan jauh, apalagi ke gedung kelas. Dulu kalo beruntung Hana nemu tumpangan, kalo lagi apes dia kepaksa jalan dan gempor pas di kelas.
Seungwoo ketawa kecil mendengar responnya Hana. "Tadinya Mas mau nurunin kamu di indoapril."
"Jangan macem-macem atau malem ga tidur bareng." Kejam emang si Hana, padahal tiap malem yang ngerengek minta dipeluk pas tidur tuh dia.
Selain bisa turun di parkiran alias ga harus jalan jauh ke kelas, karena semua orang di kampus udah tau Hana dan Seungwoo tunangan, pas hujan begini Seungwoo bisa sepayung berdua sama Hana.
"Deketan dong sini, biasanya juga meluk," bisik Seungwoo pelan karena Hana malah ngejauh, dia merangkul pinggang Hana. "jangan jauh-jauh, nanti baju kamu tetep aja kebasahan. Ga guna pake payungnya."
Hana cemberut, jujur dia masih agak canggung kalo harus mesra-mesraan di kampus, apalagi dia tau masih banyak mahasiwa jomblo. Rasanya ga enak meskipun yah ini bukan salah dia.
"Iya-iya mas bawel," balas Hana yang langsung dapet cubitan pipi dari Seungwoo. "Ngatain Mas sekali lagi, mas cium pipi kamunya."
"Mas Seungwoo bawell." Yeu malah ngahajakeun ini jalema. Sengaja banget bilang gitu.
"Morning kiss yang tadi ga cukup? Oke," Seungwoo menundukkan sedikit tubuhnya dan mengecup pipi kanan Hana. Dikira Hana Seungwoo cuman bercanda--tapi mana bisa Seungwoo bercanda soal ginian? "mau dibibir juga?"
Muka Hana udah merah padam sekarang, sumpah malu banget ya gusti, mana banyak yang liat. Gimanapun juga ini masih jam 9 pagi, cuman kurang ajar aja karena ujan keburu turun. "E-enggak!" Sahut Hana galak, Seungwoo lagi-lagi ketawa tanpa dosa.
"Hahaha gemes," menundukan tubuh lagi, Seungwoo mencium kening istrinya. "bibirnya di apart aja."
"Ihh Pak Seungwoo!"
"Mas Hana, bukan Pak," sempet-sempetnya dia ngeralat padahal lagi dipukulin tangannya. Tapi ga sakit sih.
"Diem ah, jalan lagi aja! Ga malu apa diliatin orang?" tanya Hana pada suaminya itu.
Seungwoo penggen ngegoda Hana lebih parah lagi tapi kasian sih anaknya, takut pingsan dijalan. Jadinya mereka berdua lanjut jalan ke gedung fakultas.
YOU ARE READING
Unbelievable Husband • Han Seungwoo
Fiksi Penggemar"Pak Seungwoo ngapain ada di apartemen saya?" "Lah, saya kan suami kamu." "HAHH?" ... Tentang dia, Son Hana, perempuan yang takut menghadapi pernikahan, dan dia, Han Seungwoo, suami yang patut diberi cap luar biasa untuk semua usahanya menghadapi sa...