28

26.9K 2.8K 1.3K
                                    




Makasih udah baca, sekarang ff beneran kok

Jangan lupa spam komen biar ff ini ga bernasib kek Man On Top atau Dear Yoonbin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa spam komen biar ff ini ga bernasib kek Man On Top atau Dear Yoonbin.

Sebenernya aku pengen update 2 ff itu dalam waktu yg sama cepetnya kek UH/Bapak Seungwoo, tapi kadang komenan beneran jadi penyemangat banget. Disana juga ada yang komen tapi yah ga sebanyak disini, aku juga ga ngerti kenapa, padahal yang nulis sama :(

Tapi yaudah lah ya :"

Enjoy ✨✨









🍓🍓

"Eungh," Hana mengucek matanya dengan sebelah tangan, dia sadar betul sinar matahari udah masuk ke kamarnya, membangunkan Hana dari mimpi indah--dimana ia bisa membeli semua alat gambar tanpa harus melihat harga.

Bukan hanya matahari sebenarnya, aroma masakan juga menggelitik hidung Hana sehingga mau ga mau gadis itu terbangun dari tidurnya.

Tapi sebelumnya Hana mengecek ponselnya terlebih dahulu, ah ternyata masih jam 7--wait, kok masih jam 7?!

Argh, kenapa Hana kebangun jam segini?!

Hana menjatuhkan kembali tubuhnya ke atas kasur. Eh bentar, kenapa kaya ada sesuatu yang hilang? Ah iya, Hana baru sadar kalo suaminya enggak ada disampingnya.

Entah pergi kemana Seungwoo--apa jangan-jangan dia mangkal? Omona? Kenapa enggak ngepet aja? Pikir Hana nista.

"AAAAAA KECOAAAAA!" eh tapi enggak deh, dia ngedenger suara melengking dari arah dapur, yang pasti itu suaranya Seungwoo--meskipun kedengerannya kek suara perawan mau diperkosa.

Tadinya Hana mau diem aja, tapi kayanya Seungwoo ketakutan deh.

Yaudah lah ya, Hana kepaksa bangun dari tidurnya dan pergi ke dapur, tak lupa sebelumnya dia bawa kresek item bekas cat akrilik yang ia beli kemarin.

Ya bener aja, di dapur ada Seungwoo yang lagi duduk dengan dua kaki dipeluk dan dibawa ke atas kursi.

"Badan gede takut kecoa," cibir Hana dengan wajahnya, dengan berani dia menghampiri Seungwoo. "mana kecoanya?"

"I-itu," jawab Seungwoo sembari menunjuk kecoa yang kayanya lagi say hi sama Hana. Sedangkan Seungwoo masih aja gemeteran liat kecoa yang sebenernya ga serem-serem amat, lebih sereman Seungwoo kalo mode engas malah.

Padahal kecoanya diem dideket meja, tapi Seungwoo sebegini takutnya, hadeh. Apalagi kalo kecoanya terbang? Pingsan kali ini bapak dosen.

"Nak kecoa, jangan ganggu suami saya ya. Bukan apa-apa, tapi kasian nanti telinga kamu perih gara-gara ngedenger jeritan suami saya," dengan gerakan cepat, tangan Hana yang udah terlapisi kresek itu menangkap kecoa. Untungnya kecoanya langsung dapet, kaga pake acara terbang dulu. Udah lelah mendengar teriakan Seungwoo kali ya. "jadi ayo ikut teteh keluar rumah ya. Jangan main kesini lagi, kasian kamunya kalo diteriakin pak tua mulu."

Unbelievable Husband • Han SeungwooWhere stories live. Discover now