Kedua orang yang kupanggil papi dan daddy itu dua pria kembar. Papi lahir lima menit duluan dibandingkan daddy. Dua saudara kembar yang memiliki sifat sangat berbeda jauh sekali.
Catra Zayan nama papi dan Cakra Zayan nama daddy. Mereka sangat menyayangiku bahkan saat aku bayi Oliver memberitahuku mereka berdua sering menculikku tanpa sepengetahuan kedua orangtuaku.
"Rencanamu bagaimana nak?" tanya Cakra.
"Permainkan mereka daddy," ucapku.
"Aku belum menerima kerjasama mereka. Sorot matamu mengatakan adik barumu orang yang tersakiti oleh keluarga Pratama," ucap Cakra.
"Daddy cenayang," ucapku.
"Wajah kau dan Oliver apabila dendam terhadap seseorang nampak berbeda," ucap Catra.
"Perasaan wajahku biasa saja," ucapku.
"Target utama Satria Pratama," ucap Cakra.
"Dimulai dari anak pungutnya," ucapku.
"Wait anak pungut?" tanya Cakra memastikan.
"Ya. Dia anak yang diambil dari panti asuhan Bunda Sayang Kamu," ucapku.
"Alay banget nama panti asuhannya," komentar Oliver.
"Lihat saja yang mendirikannya," ucapku.
"Pasti ulahmu Cakra," ucap Catra.
"Aku gabut kak. Biar nama panti asuhannya beda dari yang lain," ucap Cakra.
"Lu cari informasi tentang anak pungut Satria Pratama," ucap Catra.
"Tenang tinggal telepon pasti langsung ada," ucap Cakra.
Cakra mengambil hp dan mengetik sesuatu setelah itu mengacungkan jempol kepadaku. Aku mengerti Cakra berhasil menemukan semua informasi Arya anak pungut Satria.
"Bacakan informasinya bang," ucap Oliver.
"Lu aja nih. Malah nyuruh yang lebih tua," ucap Cakra.
Cakra melemparkan hpnya kepada Oliver. Oliver menangkapnya terlihat wajah jengkel dari Oliver dan Cakra malah memeletkan lidahnya kearah Oliver. Aku tertawa melihat interaksi mereka berdua benar-benar seperti anak kecil. Catra hanya diam saja mungkin malas melerai pertengkaran kedua adiknya.
"Oliver informasi," ucap Catra.
"Ya aku mengerti kak," ucap Oliver.
"Ayah wajahnya yang ikhlas dong," ucapku terkekeh geli.
"Hm," gumam Oliver.
Oliver mencari informasi yang dari hp Cakra. Aku akan beranjak berdiri dari sisi Catra tapi dia menahan pergelangan tanganku.
"Arya remaja berusia tiga belas tahun. Dia sudah berada di panti sejak bayi. Tapi ada hal yang paling janggal yaitu setiap ulang tahun Arya target utama Satria Pratama pasti akan berkunjung kesana dan memberikan kado kepada Arya. Setelah ditelusuri Arya memiliki hubungan darah dengan Satria. Alasan dibalik Arya dibuang ke panti asuhan karena dia hasil dari hubungan Satria dengan istri kedua Satria yang sudah tiada. Demi menyelamatkan reputasi baik dengan tega Satria tiga belas tahun yang lalu membuangnya ke panti asuhan Bunda Sayang Kamu," ucap Oliver.
"Ada rekaman cctv Satria membuang Arya?" tanyaku.
"Disini tidak ada El," ucap Oliver.
"Tumben banget panggil El?" heranku.
"Nanti di sebelahmu malah ikutan nengok," jawab Oliver.
"Informasi darimu kurang akurat Cakra. Aku akan memerintahkan anak buahku untuk mendapatkan informasi sekecil apapun," ucap Catra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Ello (END)
General FictionNot BL/Only Brothership. Ini hanya kisah tentang keluarga saja tidak lebih. Othello Pranaja Zayan pemuda berwajah tegas, bersifat dingin, datar, minim ekspresi, benci pengkhianatan, baik sama orang yang disayang, dan tidak memandang bulu saat marah...