ain't it funny? all the twisted games
*
Roseanne datang menemui Jisoo setelah dua minggu yang lalu diberi kabar bahwa Jennie kembali. Mentalnya baru siap sekarang— tidak apa, daripada tidak sama sekali. Roseanne berkeringat, dia cemas, takut, marah dan kecewa. Entah bagaimana harusnya dia mendiskripsikan diri saat ini.
Roseanne tentu terluka.
Siapa yang menerima diri setelah dibuang oleh seorang Monster. Bagi Roseanne, Jennie itu adalah hal yang mengerikan. Seumur hidup, Roseanne akan selalu berfikir begitu— sepertinya. Apa salahnya selama ini? Disiksa secara mental dan fisik oleh Jennie dari umur 15 tahun. Obsesi seperti apa itu?
Memaksa untuk berhubungan badan— disaat Roseanne sendiri tidak tahu untuk apa dilakukan hal seperti itu. Tapi bagi Jennie, Roseanne adalah budaknya yang penurut. Jennie hanya seperti itu jika berhadapan dengan Roseanne, terlebih jika Roseanne melawan dan menjawab hal yang tidak perlu dijawab.
"Aku bisa, tidak apa-apa. Kau bisa, Rosie." teguhnya— Roseanne berdiri di halte; menunggu taxi yang sudah dipesan menggunakan ponselnya.
"Jangan berkeringat, kau tidak payah— kau pasti bisa berhadapan dengannya sekarang." gumam Roseanne untuk diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO SHOT
Fanfictionhanya terdiri dari -satu tittle dua chapter- tidak lebih. 📌 GxG | G!P | GENDER BENDER 📌 topsé - girl's 📌 baku | non baku | badwords 📌 disarankan tidak mampir untuk para pencaci🖤 [ BE KIND, IT'S FREE ] © insanedepressing, 2020-2024.