Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
got your way so celebrate and pat yourself on the back. baby, congrats!
*
"Stop nyalah-nyalahin aku, okay? Just— fucking stop!" Chaeyoung lelah— udah kesekian kali dalam minggu ini dia dan Jennie berdebat.
Entah apa— Entah siapa— Entah kenapa; gak tau. Chaeyoung baru sampe rumah dan Jennie udah dengan ribuan pertanyaan bahkan menyudutkan. Jennie bisa hargain dia sekarang gak ya? Pulang kerja— capek, jangan di ajak berdebat.
"Berhenti bohong makanya, aku kayak gini biar hubungan kita sehat lagi!" kata Jennie.
"Sehat kamu bilang? Kamu gak ngerti— kamu gak akan pernah ngerti, Jennie. Yang kamu tau, aku ada buat kamu terus— aku selalu bareng kamu terus— aku di samping kamu terus! Dimana kamu saat semua orang nyalahin aku? Fuck, okay stop aku capek, aku harus istirahat." Chaeyoung lelah.
"Kamu gak pernah cerita— berharap aku ngertiin kamu, tapi gak pernah ingin berbagi. Aku kurang ngerti dimana nya Rosie? Bilang!" sulut Jennie.
Chaeyoung ketawa ngeledek, "Masih aja nanya, hubungan kita emang gak sehat dari awal. Sekarang terserah— dan berhenti buat berdebat, kepalaku pusing denger kamu nuduh macam-macam terus dari kemarin." ngebalikin badan, pergi ke kamar.
"Rosie, jangan gini dong. Masih jam 8 dan kita masih bisa buat obrolin semua ini." lanjut Jennie.
"Yeah jam 8 malam dan aku belum makan. Now shut up, Jennie!" tunjuk Chaeyoung.
"Fuck you." desis Jennie.
"Yeah, whatever you say." setelah itu kedenger pintu kamar di tutup kasar oleh Chaeyoung.
Dan hari-hari berikutnya di isi dengan asap dikepala yang gak kunjung usai. Entah setelah Chaeyoung sampai rumah ataupun Jennie sepulang dari bekerja. Sama saja, pada dasarnya— mereka berpacaran dari merusak hubungan salah satu. Chaeyoung masuk ke dalam hidup Jennie saat si cewek berpipi mandu tengah berkencan dengan Deba; soloist dan rapper berkebangsaan Amerika.
