HBD - Pt.1

2.9K 352 114
                                    

100k viewers 🥳
HBD Roje gantengku 🎈



























SEMOGA CHAENNIES TETEP WARAS 🤭




























*



Chaeyoung lagi main gitar di salah satu sudut ruangan rumah, sambil ngeracik beberapa lirik dan nada— sekedar menghibur diri. Chaeyoung kalau gabut yha paling banter kreatifitas lah yang keluar— memang beda dengan netizen. 

"Sayang.." panggil Mommy; sedang berkunjung. Chaeyoung ngelirik ke arah pintu kamar yang sedikit terbuka.

"Ashley di depan. Samperin dulu gih." suruh Mommy. Chaeyoung ngangguk, naruh gitar yang dipangku tadi ke salah satu stand yang ada disana.

Di hitung-hitung ada lumayan juga koleksian gitar Chaeyoung; sekitar 11 unit. Semua ada di dalam kamarnya, ada sih studio khusus— tapi Chaeyoung lebih suka naruh barang kesayangan  di dalam kamar; termasuk gitar sebanyak itu.

Bukan berarti di studio gak ada gitar, ada— bahkan lebih mahal dari yang ada di dalam kamarnya. Cuma.. setiap manusia kan ada sisi terfavorite nya untuk urusan benda kesayangan. Dan yha, ke 11 gitar itu termasuk kesayangan Chaeyoung. Punya cerita di masing-masing gitar tersebut.

"Jadi jalan?" tanya Ashley— waktu Chaeyoung udah duduk di sampingnya.

"Masih panas, sorean dikit lagi deh ya." komentar Chaeyoung, Ashley mendengus— kemarin Chaeyoung minta di temenin nonton, jalan-jalan dalam mall sambil nyari sesuatu di Toko Musik.

"Kalau tau masih sorean lagi, mending tadi gue gak kesini. Joan ngajak makan siang— gue tolak." dumel Ashley.

"Lah, kan gak ada yang nyuruh kesini. Gue juga bilang besok di kabarin lagi." balas Chaeyoung.

"Anw, Jennie udah balik?" sebenernya takut nanya, tapi Ashley kepo juga. 

"Masih di rumah orang tua nya." Owh— cuma itu jawaban Ashley.

"Pergi ke rumahnya, minta maaf. Minta maaf juga ke orang tua-nya, sesalah apapun— lo tetap paling salah disini." lanjut Ashley— Chaeyoung ngehela nafas.

"Udah hampir 3 minggu lho, gak kangen emang?" tanya Ashley— lagi.

Ck. Chaeyoung berdecih— munafik rasanya kalau dia bilang enggak. Ashley tepuk bahu Chaeyoung beberapa kali, "Sebagai sahabat, gue juga gamau kalian sampai pisah. Buang ego, samperin— minta maaf sama dia. Lo tau semua itu cuma salah paham." katanya.

Bahu Chaeyoung rasanya lesu banget— Ashley pamit. Chaeyoung usap kasar wajahnya, ngehela nafas sejauh-jauh yang dia bisa, "Shit!" umpatnya.

Jennie pulang ke rumah orang tua nya atas usiran Chaeyoung kok. Di usir; d-i-u-s-i-r. Mulut Chaeyoung kasar banget waktu itu— Jennie tau dia mabuk, tapi tetap aja itu nyakitin Jennie banget-banget. Jennie juga sadar diri kalau udah diusir dari rumah mereka— buat apa tetap disana? Yang ada malah makin sakit hati.

Fakta selanjutnya— Jennie itu lagi hamil muda, right.. Chaeyoung bajingan. Masih di bulan-bulan rawan; jalan 4 bulan. Chaeyoung kadang ketawa lirih kalau ingat masa lalunya, malah sekarang dengan sadar ngusir Jennie yang notabene istrinya— ibu dari calon anaknya. Ibu hamil itu sensitif, Chaeyoung harus tau satu hal— sekecil apapun ucapan nya akan berdampak hebat untuk si Ibu. 

TWO SHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang