Selamat Membaca
*
Hari demi hari terlewati dalam dingin oleh Chaeyoung. Ia tetap bekerja seperti biasa, bahkan untuk menampakan senyum palsu pun sekarang ia tidak sanggup. Ia tidak akan berpura-pura lagi, ia harus menerima kenyataan bahwa sudah saatnya ia mengiklaskan mantan kekasihnya itu.
Hari ini pernikahan Jennie digelar, Chaeyoung akan datang meski Lalisa sudah melarangnya berkali-kali. Wanita blonde itu tidak mengindahkannya, dengan alasan; aku tidak apa-apa Lalisa, tidak perlu khawatir.
Tidak perlu katanya? Ck! Jika bisa Lalisa melempar sahabatnya itu keluar jendela apartement mereka pasti sudah ia lakukan. Lalisa tentu bisa, hanya saja ia tidak setega dan tidak sampai hati melakukan itu, ia menyayangi Chaeyoung; sahabat terbaiknya.
Lalisa memberi syarat bahwa ia harus ikut menemani jika akan datang kepernikahan mantan kekasih yang paling mematahkan hati sahabatnya itu. Wanita berponi hanya takut Chaeyoung berbuat aneh disana, seperti ia akan mengacaukan pemberkatan pernikahan Jennie. Meski sahabatnya itu bodoh, Lalisa tidak akan membiarkan si blonde mempermalukan dirinya sendiri.
Tidak lagi
*
Chaeyoung dan Lalisa sudah berada didalam gereja pemberkatan pernikahan Jennie dan Seulgi. Terlihat banyak rekan kerja mantan kekasihnya disana, banyak yang tak menyangka bahwa sosok seperti Park Chaeyoung akan tersingkirkan secepat ini. Dulu, Jennie sering membawa Chaeyoung ketika kunjungan kerjanya kebeberapa negara, mereka sudah seperti pasangan menikah.
Takdir mempermainkan Chaeyoung ternyata, menikah dengan Jennie adalah harapan nya, ternyata sudah pupus. Jennie akan menikah dengan manusia yang bernama Kang Seulgi, tentu Chaeyoung tahu siapa wanita itu karena Jennie pernah mengenalkan mereka.
Seulgi sudah berdiri dialtar, Chaeyoung dan Lalisa duduk dibarisan kedua. Para hadirin juga terlihat antusias, Lalisa sesekali melihat kearah sahabatnya dengan tatapan iba. Mengusap bahu tegas Chaeyoung seolah menyampai; tidak apa-apa, semua baik-baik saja Chaeng-ah.
Chaeyoung tersenyum kearah Lalisa, dalam hal terburuk sekalipun wanita berponi itu tidak pernah meninggalkan nya, Lalisa terbaik dan akan selalu menjadi terbaik.
Jennie berjalan melewati hadirin dengan gandengan tangan pada Appa-nya. Pandangan mereka bertemu, Jennie tersenyum simpul berbeda dengan Chaeyoung yang menatapnya lirih. Setelah sampai dialtar Jennie sedikit mencondongkan wajahnya ke arah Seulgi, jika dilihat dari posisi hadirin seperti Jennie mencium pipi wanita bermarga Kang itu.
Hati Chaeyoung terbakar, ini pertama kalinya Jennie mencium orang lain, ... tepat dihadapannya. Ralat, dihadapan banyak orang. Seulgi turun dari altar, berjalan ke arah orang tua Jennie membisikan sesuatu. Chaeyoung tidak perduli, ia hanya fokus menatap Jennie yang sama sekali tidak melihat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO SHOT
Fanfictionhanya terdiri dari -satu tittle dua chapter- tidak lebih. 📌 GxG | G!P | GENDER BENDER 📌 topsé - girl's 📌 baku | non baku | badwords 📌 disarankan tidak mampir untuk para pencaci🖤 [ BE KIND, IT'S FREE ] © insanedepressing, 2020-2024.