26. Nasi kepal Mozarella

236 35 7
                                    

Disela kebimbangan Ayu yang kini tengah dihadapkan oleh para direksi. Rei ini sudah berada di rumah Yuga. Ia datang cukup pagi, karena kemarin berjanji kepada Chelo kalau ia akan membuat sarapan nasi kepal keju untuk anak itu. Ia tadi meletakkan tas ke kamar Rara kemudian kembali berjalan ke dapur. Saat datang tadi ia belum melihat Yuga, ini ya sudah melihat pria itu yang mengenakan epron berwarna abu-abu seraya memasak sarapan untuk kedua anaknya.

Rei, berjalan mendekat di pria itu seraya bawa kotak makan yang cukup besar yang sudah berisi dengan nasi kepal yang ia buat bersama dengan Iva.  "Mau saya bantu Pak?" Rei coba menawarkan. Meski tak terlalu cakap dalam memasak, namun dia cukup mampu jika hanya mengaduk-aduk nasi goreng saja.

Yuga menatap ke arah bawah hanya itu. Sedikit terkejut karena Rei datang cukup pagi. "Kamu udah datang? Kok pagi betul?"

"Iya, kemarin saya ada janji sama Chelo mau buat sarapan. Kemarin nggak sengaja lihat artikel yang ada di majalah dan dia pingin." Rei Ali membuka kotak makan itu yang berisi cukup banyak nasi bola-bola yang ia isi dengan mozarella dan juga sosis rasa barbeque.

"Kamu bikin itu sendiri?"

Rei menggelengkan kepalanya. "Saya nggak terlalu pinter masak Pak. Kebetulan tadi ini dibantu sama teman saya sebelum dia berangkat kerja. Pak Yuga mau cobain? Tadi semuanya saya yang bumbuin sendiri," ucap Rei.

Yuga menganggukkan kepalanya, Rei kemudi refleks satu butir bola-bola nasi kemudian menyuapkan kepada Yuga yang membuka mulutnya. Sementara dari arah jalan saat ini Chelo tengah memperhatikan keduanya. Anak itu terlihat Senang sekali melihat interaksi di antara Rei dan juga sang Papi.

"Enak Pak?" tanya Rei.

Yuga menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Rasanya Baru kali ini Rei melihat pria itu tersenyum. Karena selama bekerja di edelweis wajah sang atasan selalu saja serius. Jarang sekali tersenyum atau terlihat ramah.

"Mami!" Chelo berseru, anak itu berlari lalu menghambur ke dalam pelukan Rei.

Rei segera mengusap lembut rambut Chelo, lalu berjongkok untuk menyamakan tubuhnya dengan anak itu. Rei colek pipi, hidung, lalu mengecup kening Chelo. Terlihat ia begitu menyayangi Chelo, pada dasarnya Rei memang sangat menyukai anak kecil. Dan tak cukup sulit baginya untuk dekat dengan Chelo.

"Tadi malam bobonya jam berapa?" tanya Rei.

"Jam sembilan," jawab Chelo.

"Good, pinter." Rei memuji sambil mengacak rambut Chelo.

Rei tau dari Cherry kalau adiknya itu sering sekali tidur malam titik karena menunggu sang ayah pulang. Lalu Rei memberitahu agar Chelo bisa tidur lebih cepat dan ia berjanji akan datang lebih pagi untuk mengurus semua kebutuhan sekolahnya. Dan pagi ini anak itu menepati janjinya. Dan tentu saja interaksi Di antara si bungsu dan juga menjadi perhatian dari Yuga. Semakin meyakini kalau keputusannya untuk meminta Rei menjadi pengasuh anak-anaknya tak salah.

"Hari ini Tante bawain kamu nasi kepal yang kemarin kamu mau. Nanti malam harus bobo jam sembilan lagi ya?"

Chelo menganggukkan kepalanya dengan yakin, anak itu kemudian berjalan menuju meja makan. Tak lama kemudian si sulung yang berjalan menghampiri ke dapur. Cherry tersenyum ke arah Rei. Gadis cantik itu senang sekali melihat Rei yang sudah tiba pagi-pagi begini.

"Mbak bawa nasi kepal?" Cherry bertanya, karena ia mendengar adiknya berkata kalau besok Rei akan membawa nasi kepal.

Rei tangguhkan kepalanya kemudian mengambil satu buah nasi kepal dan menyuapinya kepada Cherry. "Tadi Mbak bikin sama temen. Enak atau enggak?"

Gadis berambut panjang itu mengacungkan kedua ibu jarinya. Saya terus mengunyah nasi bola-bola di dalam mulutnya. "Ini kalau pakai saos pasti lebih enak lagi," sahut Cherry.

Maju Duda Mundur Jejaka (MYG//JK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang