Bab 7 : Sumpel pake apa???!!!

1.2K 134 24
                                    

Halooooo .... tiba-tiba update siang, wkwkwk.

Sesuatu yang nggak biasa banget aku lakuin, cuman karena buanyak buanget yg komen lanjut. Ya kita lakukan lahhh ... hehehe ...

Moon maap yaa bestie, kerjaan di kantor lagi hectic banget. Jadi sampe nggak sempet mau update. Cuma bisa up tipis tipis di Instagram doang.

Btw, kalau belum mutualan sama aku di Instagram. Mampir yuukk ... Hahaha

Aku punya dua akun, @mes.dix.sept dan @mds.message

Mareeeeeeelaahhh kitaaaaaa berteeemuuuu dengaaaannn Andraaaa!!!

Keppoooo kaann samaa lanjutannyaaa? hehehe.

Btw, thank you so much buat semua pembaca baru yang berjamaah dateng kesini. Aku terhura banget sumpah sampai sebanyak ini yang baca. Makasih bangeett yaaa... 

Salam hangat terdahsyat dari aku ... Happy reading guys!

 Happy reading guys!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dhara mendekatkan bibirnya pada telinga Gendhis, "Weh .. lo aja deh yang tanya," ujarnya.

Gendhis menggeleng sembari tatapannya melihat kedepan, tepat dimana Kaluna duduk. Saat ini ketiganya sedang berada di kantin, duduk saling berhadapan. Dhara dengan piring yang berisi somaynya, Gendhis yang ditemani semangkuk bakso, dan Kaluna yang sedaritadi cuman muter-muterin mie ayam di mangkuknya tanpa sekalipun memasukkannya ke dalam mulutnya.

Sedaritadi Dhara dan Gendhis menatap temannya itu yang terlihat lebih diam dan lesu. Entah apa yang terjadi pada Kaluna saat di ruang Bimbingan Konseling, mereka tidak mengetahuinya sama sekali. Karena saat Kaluna kembali ke kelas, gadis itu sudah diam seribu bahasa. Bahkan ocehan-ocehan nggak jelas Dhara yang biasanya membuat Kaluna murka, kesel, mau jitak, mau toyor bahkan mau lelang Dhara, sama sekali tidak merubah sikapnya. Dia tetap diam tanpa sepatah katapun.

Dan hal itu membuat kedua sahabatnya kini menjadi bingung, karena Kaluna sama sekali tidak pernah seperti ini sebelumnya. Jadi mereka bingung harus berbuat apa.

"Lo aja deh Dhar, gue takut ditimpuk garpu sama dia," elak Gendhis.

Dhara mendelik menatap Gendhis, "Jadi lo menumbalkan gue ditimpuk Luna?" tanyanya sambil berbisik. Gendhis tersenyum sambil mengangguk. Kedua gadis itu masih saja berbisik saling lempar tugas, siapa yang harus menegor Kaluna lebih dahulu.

"Nggak ada bagus-bagusnya ya lo jadi sahabat," sindir Dhara. Gadis itu sekarang fokus menatap Kaluna, sedang mempertimbangkan apa yang harus dia lakukan "Yaudah gue nih ya ..." lanjutnya.

KALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang