Bab 23 : Buku Tugas Kaluna

466 79 18
                                    

Hai, update lagi dong!!! Hahaha, semoga bisa menemani liburan kalian ya!

Aku sudah update tiap hari di liburan ini loh, please jangan lupa vote dan comment nya yahh ... Hehehehe ... aku seneng kok baca dan balesin comment dari kalian.

Btw, punya tiktok enggak? Mutualan yuk sama aku, aku punya juga di username mes.dix.sept ... Hehehe ... 

Okey deh! Selamat bertemu dengan Andra Kaluna. Happy Reading!

Kaluna berjalan cepat mencari seseorang yang wajib bertanggung jawab atas perbuatan kepada dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaluna berjalan cepat mencari seseorang yang wajib bertanggung jawab atas perbuatan kepada dirinya. Tangan kirinya memegang sebuah buku tugas yang setengah basah akibat terkena air. Ruang kelas demi ruang kelas Kaluna lalui, hingga dia berpapasan dengan Ozzi di tangga menuju arah bawah sedangkan cowok itu hendak kearah atas.

"HEH, MANA TEMEN LO ITU??"

Ozzi yang baru saja selesai bermain basket dan hendak ke kelas untuk beristirahat, terkejut dan kebingungan dengan ucapan Kaluna. Dia berjalan sendiri, karena yang lainnya kembali ke kelas dan ada juga yang lebih memilih untuk ke kantin.

"Hah? Temen yang mana nih? Temen gue banyak Lun," Ozzi tetap menjawab meskipun dia keheranan.

"TEMEN LO YANG BRENGSEK ITU!!" jelas Kaluna sambil berkacak pinggang, Ozzi kembali terheran dan menatap kedua sahabat Kaluna yang saat ini sudah berada di belakang gadis itu juga dengan wajah yang kebingungan.

Ozzi tertawa, "Moon maap nih, temen gue soalnya brengsek semua. Cuman ketutupan aja sama muka gantengnya. Satu-satunya yang enggak brengsek sih gue," ucapnya lagi "Jadi, lo mau ketemu sama yang mana nih?" lanjutnya santai.

"ANDRA!" nada suara Kaluna enggak santai emang, ya bagaimana mau santai kalau urusannya sama Andra mah. Enggak ada, yang ada bikin darah tinggi dan mendidih.

Ozzi malah tambah ngakak mendengar ucapan Kaluna, sebenarnya dia sudah tahu siapa teman yang sedang Kaluna cari itu. Cuman dia hanya iseng, pengen tambah lihat Kaluna mengamuk. Dia sendiri juga enggak tahu apa yang sudah Andra lakukan sampai membuat Kaluna semurka ini. Seingatnya Andra tadi memilih untuk pergi duluan dari lapangan basket. Entah kemana, biasanya sih ya rebahan.

"Diih, gausah ngamuk gitu. Kangen lo sama dia?" ledek Andra yang langsung menerima injekan di kaki kirinya dari Kaluna "AWWW!! IYAA IYAA, DI TAMAN ATAS!" jawabnya sambil merintih kesakitan.

Kaluna langsung puter balik dan berlari untuk menaiki anak tangga lainnya yang terarah menuju rooftop gedung sekolah. Meninggalkan Dhara, Gendhis dan Ozzi. Gadis itu terus menelusuri anak tangga dengan terburu-buru dan masih menggenggam buku tugasnya yang basah itu.

Pintu besi yang berat itu dengan sekuat tenaga Kaluna dorong, mendorongnya kebelakang hingga terbuka. Gadis itu menyelinap masuk diantara pintu besi tersebut. Berjalan dengan amarah yang kian memuncak ketika dirinya sudah sampai di rooftop gedung sekolah.

KALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang