Bab 18 : Dating?

622 66 16
                                    

Andra menghentikan laju mobilnya ketika lampu lalu lintas berubah warna menjadi merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andra menghentikan laju mobilnya ketika lampu lalu lintas berubah warna menjadi merah. Cowok itu menekan tombol auto hold dan memandang suasana didepan mata. Suasana yang dipenuhi oleh lalu-lalang orang yang baru saja pulang bekerja secara bersamaan. Menyebabkan kemacetan di beberapa titik jalan yang tadi dilalui oleh dia.

Sore ini Andra berhasil keluar dari pengadilan sahabat-sahabat laknat itu akibat telepon dari Bunda yang menyuruh dirinya untuk segera menjemput calon menantu perempuan otewe kesayangan itu.

"Terjebak dengan permainan sendiri .. " lirih Andra, lalu dirinya terkekeh mengingat kembali apa yang tadi di basecamp sedang mereka bahas.

Cowok itu masih terkekeh sambil menggelengkan kepala, tidak habis pikir dengan apa yang sudah mereka bahas tadi. Itulah gunanya punya sahabat, ketika kamu sendiri bahkan tidak bisa membaca kesalahan kamu. Maka merekalah yang akan mengoreksi dirimu. Tapi apakah benar yang dia lakukan adalah sebuah kesalahan?

TIINN ... TIINNN ...

Suara klakson mobil belakang menyadarkan Andra dari lamunan pikirannya, cowok itu segera menekan kembali tombol auto hold-nya dan kembali melajukan mobil. Membawa mobil Toyota Land Cruiser 300 milik sang Papa membuat dirinya sedikit canggung. Karena Andra bukanlah tipe yang sering menggunakan mobil, dirinya lebih memilih mengendarai motor sport dibandingkan mobil.

Namun, karena yang dia miliki adalah motor sport anti manusiawi seperti kata Kaluna. Jadilah dia meminjam mobil milik Papa, yang kebetulan hari ini tidak digunakan. Entah kesambet apa hari ini si Papa memilih berangkat kerja menggunakan transportasi umum.

"Papa mau ngerasain kayak zaman masih muda, mau nyoba berangkat kerja naik umum." Begitulah kira-kira yang beliau ucapkan. Andra enggak ambil pusing, kelakuan Papa nya terkadang memang sebelas duabelas dengan dirinya.

Jadilah dia membawa mobil kesayangan Papa, dengan harapan tidak ada lagi protes yang Kaluna ajukan kepada dia.

Mobil Land Cruiser tersebut melaju gagah ditengah keramaian pengguna jalan lainnya, dan lagi-lagi dia harus beberapa kali berhenti untuk menunggu kemacetan yang melanda. Sampai pada akhirnya dia berada di depan gerbang kompleks perumahan Kaluna.

Andra harus sedikit mengantri juga untuk masuk, karena banyak mobil yang ingin masuk ke perumahan tersebut. Waktu itu dia gunakan untuk meraih ponsel, mengetikkan sesuatu lalu mengirimkan ke nomor yang sudah Bunda berikan tadi.

Setelah sudah mendapat jatah masuk ke kompleks dan hanya beberapa menit, Andra sudah tiba didepan rumah dengan pagar berwarna hitam itu. Rumah yang terbilang cukup sederhana dibandingkan dengan rumah-rumah disekitar kompleks tersebut.

Andra menganggukkan kepala, dia sadar mengapa Bunda merasa sangat cocok dengan Ibu. Ya karena selera mereka sama. Keduanya terlihat sederhana dibandingkan dengan kekayaan yang mereka miliki. Memang keluarga Kaluna mungkin tidak seperti keluarga dia yang sudah bergelimang harta. Namun bisa dibilang lumayan berkecukupan juga.

KALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang