Bab 11 : Kuah Sayur Asem

890 101 24
                                        


Hai, I'm back!! Hehehe. 

Rindu tidack dengan Andra dan Kaluna??

Mana suaranyaaaaaa ... hehehe

Makasih untuk 5k nya!!

Kalian sungguh luar biasa gaisss ... aku tehura sekali liatnya.

Hehe, dan seperti yang aku infokan sebelumnya. Aku bakal ngadain Giveaway ya!

Giveaway akan aku posting besok, di akun instagram aku.

So, pastikan kalian follow ya instagram aku.

Dimana? 

@mds.message

Okeedeh, selamat membaca. Semoga suka, jangan lupa comment dan vote ya!

 Semoga suka, jangan lupa comment dan vote ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Setelah Andra dan Kaluna kembali memasuki rumah, kemudian mereka semua menuju ruang makan yang memang sebelumnya sudah dipersiapkan Ibu dan Mbok Surti. Kedua orangtua Andra duduk saling bersebelahan, Andra dan Kaluna pun sialnya duduk bersebelahan, dan kedua orangtua Kaluna duduk saling berhadapan masing-masing berada di ujung meja makan sebagai sang pemilik rumah.

Makanan yang disajikan juga hanya makanan rumahan sederhana namun memang terlihat rame dan mewah. Bukan seperti suasana meja makan layaknya malam-malam biasa, mala mini walaupun sederhana namun special.

Kaluna menyapu makanan yang ada di meja makan mereka dengan kedua matanya.

Buset, ini Rumah Makan siapa yang di pindahin kesini? Rame bener kek orang hajatan.

"Yaampuunn Put, ini enak banget lalapannya banyak," seru Bunda dengan excited melihat banyak warna hijau di nampan yang ternyata dipenuhi oleh berbagai macam lalapan. Mata Bunda seakan bersinar ketika melihat hijau-hijauan berada diatas meja makan, udah berasa ngeliat harta karun.

"Hehe, maaf yaa Mbak. Cuman disajiin makanan rumahan seperti ini, soalnya enggak keburu beli diluar jadi yang ada aja saya olah," balas Ibu yang memanggil Bunda dengan sebutan yang lebih santai. Bunda memang lebih tua dibandingkan oleh Ibu, jadi Ibu lebih memilih untuk menyebutnya dengan 'Mbak' sebagai panggilan untuk orang yang lebih tua.

Bunda menggerakkan telapak tangannya kekanan dan kiri secara cepat, "Ehh ... enggak, enggak. Ini mah makanan kesukaan saya bangeettttt .. Soalnya dirumah jarang banget masak sayuran, apalagi lalapan," ucapnya.

KALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang