Kaluna tidak menyangka jika kesalahpahaman yang ia buat membawanya kepada kehidupan pernikahan di usia remaja. Hidup bersama dengan Affandra Prawara -ketua geng AGNOR yang ditakuti seantero sekolah- bukanlah perkara yang mudah.
Hubungan mereka baga...
Malem-malem banget ini update, dan langsung aku ketik di web-nya tanpa di Ms.Word dulu loohh ... Hehehe. Jadiiii tandain yaa kalo aku typo, wlpn keknya sama aja dr kemaren suka typo yaa ... heheheh maangaapp yaahh ...
Seperti judulnya, jadi ini bonus part ya! Maybe enggak sepanjang full Bab. Cuplikan aja.
Semoga sukaa yaaa ... Dan jangan lupa, pweaseee vote dan komen yaa! I need it so much!
So, happy reading guys!
***
Bonus scene ini adalah scene dimana kehidupan Kaluna sebelum kena bencana bertemu sama Andra yaa ... Ketika Kaluna belum kenal Andra dan sebaliknya. Oke, let's go!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Kaluna terus saja berlari sambil sesekali membenarkan pot bunga yang nangkring di kepalanya. Pot bunga? Iya pot bunga, ituloh tempat yang buat naro-naro bunga. Iyaaa ... bener yang ituuuu ... ituuu sekarang adanya di kepala Luna. Dijadiin topi sama dia. Ngapain? Ya ngapain lagi kalau bukan karena Kaluna sedang menjalani Masa Orientasi Siswa atau MOS di SMA Garuda Bangsa.
Yup!! Ini adalah hari pertama Kaluna memasuki tahun ajaran baru sebagai siswa Sekolah Menengah Atas, hari pertama dirinya mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa di sekolah tersebut.
Selain pot bunga yang sekarang menjadi topi untuknya, ada juga hiasan lain yaitu sebuah papan nama yang terbuat dari potongan kerdus bekas yang berisikan foto dirinya di depan MONAS sambil membawa bendera merah putih berserta data dirinya yang dituliskan dengan spidol hitam dan huruf kapital.
Tangan kirinya menggenggam sebuah syal berwarna merah yang seharusnya ia gunakan untuk area lehernya, namun karena tidak sempat dan takut terlambat maka gadis itu cuman menggenggamnya untuk nanti ia pakai sebelum acara dimulai.
Gadis itu masih saja berlari menuju area sekolahnya, tapi dia tidak sendiri karena di depan, kanan, kiri dan belakangnya juga terdapat beberapa murid yang melakukan hal yang sama dengan dirinya. Karena sedang dalam Masa Orientasi Siswa, jadi semua siswa baru tidak diperbolehkan diantarkan oleh siapapun dengan menggunakan apapun ke sekolah. Jadi semua orangtua akan drop anak mereka tepat di gapura depan gang sekolahan yang masih berjarak lumayan jauh untuk sampai ke sekolah.
Kaluna menatap sekeliling, "Aduuhhhh mampuss telat nih kayaknyaa ... orang-orang udah cepet banget larinya, udah mepet kali ya? Mana kaga make jam nih gue," ujar Kaluna dengan diri sendiri.
Gadis itu masih berlari dengan sesekali menoleh ke segala arah, mencari sahabatnya yang belum terlihat oleh kedua matanya, "Buset si Dhara belum dateng apa gimana sih tuh orang? Kok enggak keliatan daritadi? Apa udah sampe duluan yaa?" lanjutnya lagi.
Eeehhh, pake pot bunganyaa!! Sampe gerbang udah harus siap!!
Woii, ada yang punya syal gak??
Yaa ampuunn, nametag gue belum ditulis lagi ...
Heeeehhhh, manusiyiii!! lengkapin sekarang, di depan gerbang di cek satu-satu sama anak OSIS
Kaluna mendengar berisik-berisik dari sekelilingnya, ya ampun sumpah sihh ... ini mau MOS apa mau tawuran?? ini di jalanan banyak banget siswa Garuda Bangsa yang lagi terbirit-birit kek Kaluna sekarang. Semuanya pada ribut dan sibuk dengan apa yang melekat di diri mereka.
Mendengar hal itu, Kaluna yang memang belum menggunakan syal merahnya, maka segera menggunakannya. Nyambi. Sambil lari sambil berusaha di iket ke leher. Namun belum sempat ia sematkan ke lehernya, dirinya tertubruk siswa lain dari arah samping yang menyebab kan syal merahnya terhempas dari tangannya.
Siswa yang menabrak Luna menoleh sambil tetap berlari melewatinya, "MAAAPPP YAAKKKKK CEWEKK CANTIIKKKK, OJAN NGGAK SENGAJAAAA!!" ujarnya sambil berlalu.
Kaluna berhenti, sejenak mencibir siswa tersebut dan kemudian teringat akan syal merahnya yang jatuh. Gadis itu menunduk berusaha untuk mencari kemana perginya syal merahnya.
"Aduuhh, mampus aja gue kalo ilang, apa kecebur got, apa kebawa angin sampe ke Mesir,"
Sibuk menunduk dan mencari, tiba-tiba kepalanya di toyor dari belakang. Udah mendekati telat, syal hilang, di isengin pula. Sudah itu namanya membangunkan macan yang hibernasi!!!
Kaluna menoleh untuk memarahi siapapun makhluk yang iseng tersebut, namun amarahnya terhenti ketika seorang cowok memegang sebuah syal merah di hadapan keduanya, yang menghalangi pandangan antara dirinya dan cowok tersebut.
"Nih," ujarnya.
Kedua mata Kaluna berbinar melihat syalnya diketemukan, buru-buru dia ambil lalu menunduk sambil menggunakannya, "Makasih ya, ya Allah kalau bukan karena kamu nemuin ini pasti aku dihukum kakak OSIS," baru saja Luna menengadah ternyata siswa itu udah nggak ada.
Lah, jadi dia ngomong sendiri apa gimana tadi? Bagus banget hari pertama sekolah udah cosplay jadi orang gila.
Kaluna mendengus kesal, saat melihat cowok itu sudah berjalan lumayan jauh dari dirinya. Dia hanya bisa menatap punggung cowok tersebut yang terlihat santai berjalan di tengah-tengah kerumunan siswa lain yang sedang belingsatan berlari.
***
Wkwkwk, ciieee ... siapaa tuuuhhh???
Jangan jangan, jangan jangan dehh ... wkwkwk.
Oiaa, aku mau bilang makasih banyak buat 3K nya!!! Gak nyangka cerita receh aku ini bakalan di baca sama sebanyak itu. Makasih banyaakkk bangeettt!!
Kalau gitu ... eummm, kalau nanti pembacanya udah sampe 5K maka aku mau adain GIVEAWAY!!!!!!!!!!!!!!!!!! Hehehehehee ....
PEMBACA MENCAPAI 5K AKU MAU GIVEAWAY.
Jadii, ajak temen kalian baca kisah ini ya!! Biar cepet 5K dan bisa ngadain GIVEAWAY.
Pantengin terus Instagram aku yaa @mds.message biar kalian enggak ketinggalan kalau tiba-tiba aku udah mencapai 5K dan ngadain GIVEAWAY.
And, makasih banyak udah baca. Please jangan lupa vote dan komen yaaa, itu semua sangat amat berarti buat penyemangat aku. And see you next part!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
