Bab 27 : Dedek Gemes

506 84 19
                                    

Kaluna melepaskan dengan paksa tangan yang sedaritadi Andra tarik, tepat didepan mobil cowok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaluna melepaskan dengan paksa tangan yang sedaritadi Andra tarik, tepat didepan mobil cowok itu. Gadis itu menatap Andra dengan kesal.

"Iiihh, lepas!" pekiknya "Gue tuh kesini mau marah-marah tahu sama lo!"

Cowok itu memutar bola matanya, jengah.

"Ck! Nanti aja marahnya, pending dulu. Jemput Nara dulu di bandara," ujar Andra. Bahkan cowok itu sudah memutari mobil dan berdiri disisi pintu kemudi.

"Lo ad agila-gilanya juga ya!" gadis itu menunjuk Andra dengan marah "Bisa-bisanya lo ngajak gue buat jemput pacar lo? Cih, enggak sudi gue!" baru saja Kaluna ingin melangkah untuk pergi dari rumah Andra, namun cowok itu memanggil namanya dengan nada peringatan.

"KALUNA. FAYRE. NAIK. MOBIL. SEKARANG. JUGA."

Gadis itu niatnya mau kembali melawan Andra, tapi ketika ia melihat raut wajah cowok itu yang tegas dan serius. Entah mengapa, dia malah seperti menciut dan buru-buru membuka pintu disisi penumpang.

***

Bagaimana perjalanan didalam mobil menuju bandara?

Ya, udah dipastikan sunyi senyap dong. Bahkan Andra enggak mau repot dengan menyalakan radio sebagai backsound perjalanan mereka. Hanya sesekali ada suara dari tuas yang dipakai saat akan berbelok kanan atau kiri. Merasa bosan dengan suasana 'penculikan' saat ini, Kaluna memilih menyenderkan kepalanya dekat jendela, memilih untuk menutup mata.

"Udah bisa dimulai," ucapan Andra membuat Kaluna kembali membuka matanya, lalu menoleh kearah Andra dengan kening berkerut.

"Lo ngomong sama gue?" tunjuknya heran.

"Bukan. Sama boneka dashboard," balas Andra kesal.

"Ck! Lagian tiba-tiba ngomong,"

"Emang kalau ngomong harus ada aba-abanya dulu gitu?"

"Iya, kayak 'ehem' gitu,"

"Halah, ribet lo!" tangkis cowok itu "Udah sekarang mau mulai gak?" lanjut Andra bertanya.

Kaluna membenarkan posisi duduknya hingga miring kearah Andra, untuk dapat melihat Andra dengan jelas. "Maksudnya mulai apaan sih? Lo tuh kalau ngomong yang jelas!"

Oke, keributan sudah mulai memenuhi nuansa di mobil.

"Katanya tadi mau marah-marah, jadi enggak?" tantang cowok itu. Fokusnya masih menatap jalanan, namun bibirnya tersenyum menyindir.

Tangan Kaluna menepuk pelan kepalanya, bisa-bisanya dia lupa tujuan awal dia kerumah manusia ini apa.

"Jadilah! Sia-sia dong gue ke rumah lo!" balas gadis itu dengan intonasi yang tinggi.

"Yaudah! Marahnya dimulai dari sekarang," ejek Andra lagi.

Cowok itu menghentikan mobilnya ketika jalanan didepan sedang macet, membuat mereka harus menunggu dengan sabar karena situasi kendaraan lain yang juga merayap. Melihat kemacetan saat ini membuat Kaluna langsung memberikan pelajaran kepada Andra. Gadis itu menarik rambut Andra dengan kesal.

KALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang