Bab 21 : Terciduk

542 78 10
                                    

Halo, apa kabar semuaaaa???

semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. hehehe.

kita berjumpa lagi walaupun rada terlambat yaahh ... maapkeun.

di bab ini sudah mulai memasuki gerbang nih ... hahaha.

awalnya aku enggak yakin sama diri sendiri kalau bisa tamatin ini cerita, jangankan sampai tamat, smpai bab 10 lewat aja udah amazing banget buat aku yang mageran akut.

so, makasih banyak untuk semua yang selalu support, vote dan comment kisah ini.

semoga kebaikan kalian Allah balas dengan hal baik lainnya. aamiin.

okee, happy reading!!

Andra memposisikan ponselnya dengan mode landscape, kedua bola mata cowok itu lurus menatap layar ponsel yang sedang menampilkan permainan game online terkini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andra memposisikan ponselnya dengan mode landscape, kedua bola mata cowok itu lurus menatap layar ponsel yang sedang menampilkan permainan game online terkini. Kalau biasanya main game dengan volume yang cukup berisik, namun sekarang ini suara dari permainan itu Andra mute dan bahkan diapun memainkannya dengan sunyi tanpa adanya umpatan-umpatan.

Sesekali cowok itu melirik kearah kiri, lalu kembali menatap layar ponsel kembali.

Tidak lama kemudian terdengar suara rebut diluar sana. Suara dua motor yang berjalan beriringan dengan si pengemudi memaikan gas motornya dengan suara knalpot yang ributnya ngalahin ributnya emak-emak kalau lagi rebutan barang diskonan.

Kedua motor itu melewati mobil Andra dengan berisiknya, dan hal itu membuat Andra mengumpat kesal.

"Brengsek!" lirih Andra kesal.

"Euungghhhhhh ... "

Andra menatap gadis di sebelahnya dengan was-was. Andra kira, Kaluna akan terbangun dari tidurnya namun kenyataannya gadis itu lebih kebo dari dugaan dia. Kaluna hanya merubah posisinya menjadi lebih miring kearah kanan, kearah bahu Andra.

Semakin ke kanan, semakin dekat dan kepala Kaluna menyentuh ujung bahu kiri Andra. Sambil menghembuskan nafasnya, Andra meletakkan sejenak ponselnya lalu meraih tubuh Kaluna agar dapat dengan nyaman bersandar kepada dirinya. Dan hal itu disambut dengan baik oleh Kaluna, karena gadis itu malah semakin mencari posisi nyaman di bahu Andra.

"Nyusahin banget jadi cewek," gerutu Andra dengan pelan.

Baru saja Andra akan meraih kembali ponselnya dan melanjutkan permainan game online tadi, tiba-tiba saja kaca mobilnya diketuk dari luar.

TOOOKKK ... TOOOKKK ...

BUUGHH!!

"AAAWWW!!!"

Andra terkaget ketika melihat Ayah Kaluna berada dibalik orang yang mengetuk kaca mobilnya itu, dan dengan refleks ia menghempaskan kepala Kaluna yang tadinya berada nyaman di bahu dirinya kini kepala gadis itu terhempas ke kaca mobil. Dan, yup!! Kepala gadis itu tepat dan keras mendarat di sisi kaca mobil.

KALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang