Bab 30 : Kehadiran Bayi.

483 79 9
                                    

"Assalamualaikum!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum!"

Dengan sekuat tenaga, jiwa dan raganya Kaluna mendorong tubuh Andra setelah mendengar suara salam dari luar sana.

"Walaikumsalam!" jawabnya dengan setengah berteriak dari dalam.

Andra yang terdorong oleh Kaluna hanya bisa cengengesan saja, sambil mengekor di belakang Kaluna untuk ikut melihat siapa orang yang magrib-magrib gini bertandang.

Terlihat sesosok wanita yang membuat wajah Kaluna terheran, namun tidak untuk Andra. Cowok itu cukup menatap dengan malas seseorang yang kini tengah tersenyum lebar itu.

"Mbak Nara?" heran Kaluna.

Nara tersenyum selebar artis iklan pasta gigi itu sedang berdiri tidak jauh dari motor Andra sambil menggendong seorang anak laki-laki yang berusia kurang lebih dua tahun. Anak kecil menggemaskan yang mengulurkan kedua tangannya ketika melihat Andra.

"Dong!!" ucap anak itu kearah Andra.

Mendengar titah anak tersebut, Andra pun menuruti dengan mengambil alih anak laki-laki menggemaskan itu dari gendongan kakak kandungnya.

"Hai, Lun! Sorry ya ganggu, mau nitip Naka dulu ya! Daaahhhhhh," ucap Nara dengan singkat dan langsung terbirit berlari menuju mobil sedan hitam yang terparkir di depan rumahnya.

Kaluna menoleh bolak balik antara Mba Nara dan Andra, "Ehh ... eh, Mbak!!! Loh, kok??" gadis itu menunjuk Mbak Nara yang sudah melajukan mobilnya "Ndra?"

"Ck! Kebiasaan banget itu manusia," pasrah Andra.

Kini cowok itu malah memilih kembali masuk ke rumah sembari membawa ponakannya itu dalam gendongan. Sementara Kaluna hanya terdiam dengan heran.

Loh, kok bisa Mbak Nara kesini? Maksudnya, kenapa dia kesini buat nitipin anaknya seolah-olah dia tahu Andra ada disini?

Setelah mobil sedan Mbak Nara benar-benar hilang dari jarak pandangnya, Kaluna memutuskan untuk kembali masuk ke dalam rumahnya menyusul Andra. Gadis itu masih tidak habis pikir dengan kelakuan kakak beradik ini.

"Ndra, kok Mbak Nara bisa tahu kamu disini?" herannya.

Andra mendudukkan Naka diatas sofa depan televisi, lalu meraih remote untuk mengganti dengan channel anak-anak. Sementara Kaluna, hanya mengikuti gerakan Andra dengan kedua bola matanya.

"Ngelacak"

Tambah bingung dibikinnya si Kaluna dengan jawaban Andra, "Hah? Maksudnya gimana?"

"Dia bisa tracking dimana gue berada dari handphone gue," jelas Andra.

"Kok bisa?"

"Jangan tanya, kelakuan Kakak gue dan suaminya emang suka absurd," Andra menunjuk Naka yang kini tengah serius menatap layar televisi ukuran 55 inch yang menampilkan tayangan Upin dan Ipin.

KALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang