Bab 15 : Ruang Kepala Sekolah

613 91 18
                                    

Hai, apa kabar kalian?

Semoga sehat dan bahagia selalu yaa.

Buat kalian semua yang masih melakukan aktivitas diluar, atau masih liburan, masih kerja. Always hati-hati yaa karena sering banget hujan disertai angin yang kencang. Semoga kita semua selalu diberikan perlindungan oleh Tuhan. Aamiin.

Okai deh, tanpa banyak bicara. Mariilahh kita bertemu dengan Kalua vs Andra.

Happy Reading gais!

Happy Reading gais!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kaluna dan Andra kini sudah berada di ruang Kepala Sekolah lagi, duduk bersebelahan di depan Bapak Sabar yang kini menatap keduanya.

Waduh, kenapa lagi sih? Apa gara-gara cabut pelajaran Pak Yoni tadi? Bener-bener deh si Andra ... virus banget buat kehidupan gue. Masa kena kasus mulu ... kudu gimana nih gue ya? Apa ngaku aja langsung? Daripada tambah kena semprot ..

Melihat raut wajah Pak Sabar membuat Kaluna enggak sabar, dia memberanikan diri untuk berbicara terlebih dahulu "Maaf Pak, ada apa ya? Kok saya dipanggil lagi?"

"Oh, jadi begini Kalu-"

Kaluna memotong ucapan Pak Sabar, "Kalau saya dipanggil karena bolos pelajaran akuntasi, saya minta maaf Pak. Tapi jujur Pak, bukan kemauan saya kok. Ini saya di tarik paksa sama Andra."

Mendengar ucapan Kaluna tersebut, baik Pak Sabar dan Andra sama-sama terkejut. Hanya beda reaksi setelahnya saja. Kalau Andra cuman bisa geleng-geleng kepala, tidak habis pikir dengan kelakuan Kaluna. Sedangkan Pak Sabar terkejut, karena ucapan muridnya seperti gol bunuh diri. Sebab, bukan itu alasan kenapa Pak Sabar memanggil kedua muridnya itu.

"Loh, kamu bolos?" tanya Pak Sabar dengan wajah kaget dan marah.

Kaluna tertegun, "Eh?" heran karena sepertinya Pak Sabar malah baru tahu kalau dirinya sedang bolos tadi.

"Ck, dasar bego," gumam Andra sambil bersedekap.

Cowok itu tidak berusaha untuk membantu Kaluna yang tengah terperangkap sendiri sama ucapannya.

Pak Sabar menunjukkan raut marah dan sedikit kecewa, "Kaluna Fayre. Selama ini saya tidak pernah melihat nama kamu di buku kasus manapun. Bahkan di buku piket keterlambatan siswa pun tidak. Tapi ini apa? Semenjak kamu pacaran dengan Andra, kamu malah berperilaku yang tidak benar," lanjutnya.

Lah, mati gue. Kirain dipanggil karena bolos. Ternyata bukan?

Pria nomor satu di SMA Garuda Bangs aitu berdiri dari kursinya, dan menatap Kaluna dengan heran. Menggelengkan kepalanya tanda keecewaan, "Saya pikir Andra hanya membawa teman-temannya saja ke dalam buku kasus. Ternyata sekarang malah membawa murid perempuan," omelnya "Dan kamu Kaluna, kenapa bisa-bisanya kamu mau berbuat seperti tadi? Bolos katamu? Kalian ini sudah di tingkat akhir sekolah, sebentar lagi kalian akan menuju Ujian Sekolah!"

KALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang