Bab 22 : Jam Kosong Penuh Bencana

481 70 9
                                    

Hai, aku datang!!

Sesuai janji, bakalan double update ... or maybe triple update. Hahaha.

Btw, disini adakah yang sijeuni?? hahaha tadi siang baru aja announce konser TDS 2 dongssss yaolohh ... yang ditunggu-tunggu bangeett!!

Akhirnya, konser selama 3 hari banget loh!! 

Maybe karena kapasitas ICE BSD sekarang berkurang. Jadi 70% makanya jadwal ngonser bertambah. Maybee .... 

Adakah yang mau nonton?? Hehehe, aku inshaAllah nonton. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan rezeki tambahan jadi bisa nonton yaa ... hahahaha.

Oke, kita ketemu Bubu dulu dalam versi Andra!! Happy Reading.

Oke, kita ketemu Bubu dulu dalam versi Andra!! Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BRAKKKK!!!

Kaluna menoleh ke asal sumber suara, Dhara yang dengan kegabutannya pagi ini tiba-tiba saja menggebrak meja Kaluna. Gadis itu hanya menampilkan wajah sinisnya.

"Iih, kok enggak kaget sih Lun!" kesal Dhara.

Dengan malas, Kaluna menjawab "Iih kaget," ucapnya yang malah bikin Dhara tambah kesal.

"Yeeuuu, dasar aneh." Dhara langsung mengambil tempat di samping Kaluna.

Tak menghiraukan ucapan Dhara, Kaluna hanya merentangkan tangan kanannya keatas meja lalu mulai merebahkan kepalanya dan menjadikan lengan tersebut sebagai bantalan. Kedua matanya menutup rapat.

"Kenapa sih Lun? Hari ini 4L banget, padahal masih pagi,"

"Apaan 4L?" gumam Kaluna.

"Lemah, letih, lesu, lunglai!" gregetan Dhara menjawab.

Kaluna mencibir, lalu membuka matanya "Capek," ucap gadis itu lalu kembali menutup matanya.

Belum sempat Dhara membalas ucapan Kaluna, tiba-tiba saja datang Ojan dari luar kelas. Cowok itu menatap semua teman-temannya yang sudah hadir di kelas, lalu tersenyum lebar. Semua orang yang berada di kelas dan juga sedang menatap Ojan terheran dengan tingkah aneh cowok itu.

"Kenape sih Jan? Lo kesambet apa gimana?" ucapan Nur memecahkan keheningan.

Ojan menunjuk Nur lalu mengarahkan jari telunjuknya kedepan bibirnya, "Ssstt ... diam kau cahaya. Abang Ojan bawa kabar menggembirakan buat kalian," ucap cowo tinggi itu.

"Apaan sih Jan?" tanya Amanda semakin penasaran.

"Ekhhmm ... ekhhm ... test ... test ..." ujar Ojan layaknya sedang mengetes mikropon, lalu cowok itu menghela nafas panjang dan meneriakkan "HARI INI JAM BEBAAAASSSSSSS!!!!"

"ALHAMDULILLAH!!!"

"ASEEEEKKKKK"

"HORAAYYYYY!!!"

Semua warga kelas bersorak gembira mendegar ucapan dari Ojan, Ojan sendiri berasa lagi diteriakin sama fansnya kali soalnya saat ini Ojan mengangkat kedua tangannya sembari tersenyum bahagia sekali.

KALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang