Bab 10 : Anggap aja bonus

934 111 34
                                    

Hallo lagi! Terima kasih yang udah setia sampai di Bab 10

Gimana kesannya sama Andra?

Kira-kira mau nggak kalau disuruh tukeran nasib sama Luna? Wkwkwk.

Kalo aku mah mauuuulaahhhhh, lumayan Andra kan ganteng nya kek Bubu.

Ya minimal masuk dalam sejarah kehidupan dia dah, wkwkwk.

Btw, disini yang baca ada yang suka K-POP juga nggak? Hehehe, aku suka juga soalnya.

Kalau yang enggak, kalian pada suka siapaa?

Kalau iyaa, bias kalian siapaaa weeiii? hahahaha.

Oh iya!! Saking udah lamanya enggak sekolah, sampai enggak tau. Btw, buat kalian yang lagi Ujian/PAS semoga dilancarkan ya mengerjakan dan menjawab soalnya. Utamakan kejujuran gais. Nilai sempurna kalian akan cacat jika diperoleh dari proses yang salah.

Semoga apa yang sudah kalian pelajari, keluar semua yaa. Dan mendapatkan nilai yang terbaik!! Semangat.

Sebagai istirahatnya, mari kita ketemu Andra dan Luna. Happy reading!

 Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pernah nggak sih kalian nonton drama atau film atau kartun yang adegannya itu yang kayak waktu sejenak berhenti?? Ada kan yaa scene kayak begitu. Nah itulah yang sekarang sedang Kaluna rasakan. Tepat saat Bunda menyelesaikan kalimatnya, dan detik itu juga dunia berasa berhenti.

Kaluna benar-benar dibuat speecless dengan apa yang dikatakan oleh Bunda Yasmin. Kek ini dia yang salah denger apa gimana sih? Ini mimpi bukan sih? Kalau mimpi, buru-buru deh bantuin bangun. Kalau bukan mimpi, kek dia punya dosa apa sih di masa lalu. Kok sampai bertubi-tubi banget cobaan dateng ke dia? Selama kurang lebih dua tahun sekolah, dia merasa biasa aja tapi ketika ketemu sama si biang kerok perasaan kehidupannya jadi berubah banget. Kirain cuman kehidupan dia di sekolah aja, loh kok ini jadi merembet ke kehidupan pribadi dia?

"Kaluna sayang ... "

Kaluna disadarkan dengan sentuhan lembut di bahunya dan panggilan Ibu yang membuatnya menoleh. Ibu memberikan senyuman kepada Luna sebagai balasannya, "Maaf ya sayang, hal ini terjadi secara mendadak. Nanti akan Ibu jelaskan semuanya, tapi untuk saat sekarang ini dulu yang perlu kamu tahu ya. Keputusan menjodohkan kalian adalah keputusan kami semua, baik Ibu, Bapa, Bunda Yasmin dan Papa Ahmad. Memang terkesan seperti mengabaikan pendapat dari kamu dan Andra, tap-"

"Andra udah tau?" potong Luna dengan kaget.

Ibu menatap Bunda untuk meminta jawaban atas pertanyaan Luna, dan Bunda menjawab dengan memberikan anggukan kepala dengan senyuman yang terlihat sedikit terpaksa itu.

KALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang