Bab 32 : Hug

417 76 21
                                    

Baru saja Andra mengumpati segala macam berita yang menyebar di sosial media, kini ponselnya berdering dan menampakkan nama kakaknya disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru saja Andra mengumpati segala macam berita yang menyebar di sosial media, kini ponselnya berdering dan menampakkan nama kakaknya disana.

"Halo,"

"ANDRA!! KOK BISA-BISANYA NAKA MASUK AKUN GOSSIP!!??" omel Nara berteriak dari sebrang sana.

Cowok itu mendesah kasar, beranjak dari tempat tidur Kaluna dan berjalan menuju bangku belajar gadis itu.

"Yaa, mana gue tahu Mbak. Lagian siapa suruh nyembunyiin Naka dari publik, jadinya sekarang Naka malah di gosipin anak gue," ucap Andra sebagai pembelaan.

"Yaa terus gimanaaaa?" rengek Nara.

"Apanya yang gimana sih Mbaakkkkk? Ya enggak gimana gimana, orang dia anak lo. Ngapain juga dibikin pusing, makanya sono deh lo posting foto Naka di sosmed. Biar tuh bocah enggak jadi bahan gunjingan, kasian juga Kaluna-"

Kepala Kaluna tiba-tiba nongol dari balik pintu kamar, "Kenapa sama gue?"

"Ck!" Andra mendecak kesal saat melihat Kaluna sudah kembali ke kamar dengan membawa segelas air teh hangat, sesekali gadis itu meniupi permukaan gelas dan terlihat sekali uap panasnya yang ikut berpencar saat ia meniup.

Andra meninggalkan Kaluna tanpa menjawab pertanyaan gadis itu, cowok itu memilih untuk keluar dari kamar dan melanjutkan perbincangannya.

Melihat Andra yang melewatkannya begitu saja untuk keluar dari kamarnya, tidak membuat Kaluna penasaran. Malahan gadis itu mengabaikan saja dan memilih untuk duduk di bangku setelah meraih ponselnya yang masih tergeletak diatas tempat tidur.

Sementara Andra masih beradu mulut dengan Mbak Nara melalui telpon, ketika cowok itu hendak menginjakkan kaki pada anak tangga terakhir, terdengar suara pecahan kaca dari atas.

PRAAANNNKKK!!!

Detik itu juga Andra menoleh kearah pintu kamar Kaluna yang masih terbuka. Suara itu juga sukses membuat Mbok Surti terbirit-birit keluar dari dapur untuk menatap arah yang sama. Andra langsung berlari menaiki anak tangga yang telah ia lalu sebelumnya.

"KALUNA!!" teriakan itu Andra keluarkan saat ia sudah tiba didepan pintu kamar Kaluna.

Dan pemandangan yang ia lihat adalah ...

Kaluna yang berdiri di dekat meja belajarnya, dengan tangan kanan memegang ponsel, dan tangan kiri yang terlihat sedang memegangi sesuatu meskipun kosong, karena benda tersebut sudah hancur dibawah kaki Kaluna.

Gelas teh hangat yang tadi baru saja gadis itu nikmati sedikit, kini harus berakhir hancur diantara kaki Kaluna. Menumpahkan air yang kini tergenang diantara kakinya dan lantai kamarnya.

"Lun," bisik Andra memanggil lagi.

Kaluna mengangkat kepalanya, matanya mengkilap menahan air mata yang siap menghujami pipinya. Tangan gadis itu seketika bergetar, memegangi ponsel. Melihat itu Andra segera menghampiri Kaluna, meraih ponselnya dan menuntunnya untuk menjauh dari pecahan gelas kaca dan basahnya lantai.

KALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang