BONUS PART :
Hallo, yang kemarin kepo sama isi perjanjian mereka. Siniii ... sini, merapat. Hahaha. Di perjanjian ada beberapa coretan ya, yang biru itu tulisan Andra dan yang pink itu tulisan Kaluna. Dan gambar tangan dan foto dibawah hanya pemanis saja ya, biar keliatan romantis cuenah hahahaha.
Kaluna menatap puas dengan hasil perjanjian yang mereka buat, yaahh ... walaupun saat ini kertas tersebut jadi penuh corat-coretan keduanya untuk saling mengomentari perjanjian yang ditulis masing-masing. Lagian ngapain yah, saling komen di kertas. Kan bisa langsung protes aja ke orangnya langsung?
"Nih!"
Sebuah pulpen kembali Kaluna serahkan ke Andra, untuk menorehkan tanda tangan cowok itu sebagai pihak pertama dalam perjanjian tersebut.
Jari tangan Andra meraih pulpen yang Kaluna serahkan, lalu terdengar decakan darinya, "Ck! Lo tuh pinter apa enggak sih, masa nama gue salah mulu," protes Andra karena untuk kedua kalinya dia harus membenarkan pelafalan namanya di kertas yang Kaluna tulis. Gadis itu terus menulis namanya dengan tidak benar.
"Soalnya enggak penting sih," cuek gadis itu.
Andra males berdebat, dan langsung membubuhkan tanda tangannya pada kolom yang sudah tersedia. Setelah itu ia kembali mendorong kertas dan pulpen untuk Kaluna juga menandatangani perjanjian yang gadis itu inginkan.
Dengan cepat dan semangat empat enam, Kaluna segera menandatangani perjanjian pernikahan tersebut. Saat sedang menorehkan tintanya diatas kertas dengan akhiran tanda tangan, ia mendengar kekehan dari sebelahnya yang sontak membuat heran.
"Kenapa lo?"
Andra menunjuk kearah tanda tangan yang berada dibawah kalimat pihak kedua itu, "Harus banget ada love-nya segala?"
"Berisik!"
"Alay banget lo, kayak tanda tangan bocah," ledek Andra.
PLAK!
Kaluna memukul kepala Andra dengan pulpen yang masih ia genggam, "Lo enggak ngaca? Noh tanda tangan lo aja enggak jelas bentukannya gimana, sesuai dengan orangnya yang juga enggak jelas hidupnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KALUNA
Teen FictionKaluna tidak menyangka jika kesalahpahaman yang ia buat membawanya kepada kehidupan pernikahan di usia remaja. Hidup bersama dengan Affandra Prawara -ketua geng AGNOR yang ditakuti seantero sekolah- bukanlah perkara yang mudah. Hubungan mereka baga...