Bagian 3

425 215 11
                                    

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Happy Reading
✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

Pagi ini Gavin berniat menjemput Nayla untuk berangkat bersama. Pada pukul 06.10 Gavin sudah siap dan dia mengirimkan pesan kepada Nayla untuk mengajak nya berangkat bersama

Gavin

"Nay lo udah siap belum?"

"Hah?"
"Belum gue masih di kamar ini baru bangun"

"Astaga"
"Cepet mandi gue samperin ke rumah lo"
"Kita berangkat bareng"

"Weh gila lo gue belum apa-apa ini"

"Udah buru mandi sama siap-siap sana"

"Ishh iya iyaa"

"Buruan yaaa jngn lama-lama"

Nayla tidak membalas pesan terakhir Gavin, Nayla langsung berlari ke kamar mandi dan mulai bersiap-siap.

"Arghh gavin sialan kenapa gak ngasih pesan dari semalem sih" gerutu Nayla

Nayla dengan cepat menyelesaikan acara mandi nya lalu langsung mengenakan seragam sekolahnya dan lanjut sedikit memakai riasan di wajah nya. Ingat hanya sedikit sebenarnya tanpa memakai riasan pun Nayla sudag terlihat cantik.

Terdengar suara motor dari depan rumah Nayla, Nayla membuka tirai lalu meliat Gavin sudah berada di depan rumah nya dengan menggunakan hoodie warna hitam.

Nayla segera berlari menuruni tangga, Nayla bertemu bunda dan papa nya di ruang makan.

"Bundaa, papa, Nayla gabisa ikut sarapan bareng soalnya udah di jemput Gavin" pamit Nayla sambil mencium tangan kedua orang tua nya.

"Tunggu bunda buatin roti dulu bisa dimakan di jalan nanti"

"Gak usah bunda, Nayla naik motor susah makan nya, nanti Nayla sarapan aja di kantin oke"

"Ohh gituu yaudah hati-hati yaa"

"Bilang sama Gavin bawa motor nya jangan kenceng-kenceng nanti anak papa yang cantik ini lecet" ucap papa

"Haha, siap Pa nanti Nayla bilangin ke Gavin"

Saat Nayla dan keluarga nya sedang mengobrol tiba-tiba Gavin memasuki rumah Nayla.

"Nay ayok berangkat" ajak Gavin

"Eh halo om tante"

"Gavin sini Sarapan dulu" ajak bunda Nayla

"Nanti sarapan di sekolahan aja tante" tolak Gavin

"Gavin" panggil papa Nayla

Gavin menoleh "iya om ada apa?"

"Saya titip Nayla anak kesayangan saya awas aja sampe lecet nanti saya potong burung kamu" ucap papa Nayla

Gavin meringis memengangi miliknya "iya om paham"

"Udah yuk Nay papa lo serem" bisik gavin

"Papaa Gavin bilang papa seremmm" adu Nayla

"Kaburrr" Gavin berlari keluar rumah Nayla

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang