✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Happy Reading
✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩Elena tetap diam tidak menjawab pertanyaan Nayla. Nayla kesal dia mengangkat dagu Elena dengan jari telunjuk nya. "JAWABB!!!" pinta Nayla dengan suara tegas dan lantang nya. Sontak semua orang yang berada dalam markas itu terkejut mendengar nada tinggi yang Nayla berikan.
Alfan dengan cepat langsung menarik Nayla untuk menjauh, Alfan mencoba memegang tangan Nayla namun Nayla menghempas tangan Alfan. Nayla menoleh melihat Alfan "Lo Diem!" ujar Nayla dingin.
Alfan mundur dia tidak jadi untuk menarik Nayla agar menjauhi Elena. Elena juga benar-benar ketakutan tidak biasanya dia melihat Nayla semarah ini apalagi sampai mengeluarkan nada tingginya.
"Bisu lo?" tanya Nayla
Alfan memandang Gavin dengan tatapan bingung, Namun Gavin hanya menggeleng kan kepala nya. Mereka berdua langsung menoleh ke arah Vivi seolah meminta penjelasan. "Yahh gini deh kalo Nayla sampe marah, kaget kan kalian?, yang biasanya liat Nayla kaya anak kecil sekarang dia bisa kaya Gini" tanya Vivi tersenyum miring.
"Emang Nayla kalo marah kaya gitu?" tanya Alfan
"Lo liat aja sendiri" jawab Vivi
Nayla masih menatap Elena dengan tajam. "Ini cuma akal-akalan lo doang kan?" tanya Nayla
"Gue gak boong Nay" jawab Elena lirih
"Bukti nya mana?" Nayla sedikit menurunkan nada bicaranya
Elena menyerahkan tespek kepada Nayla. Nayla melihat hasil itu dan benar adanya kalau tespek itu menunjukkan dua garis biru. "Elena dari kemaren Alfan sama gue terus dia gak ada waktu sama lo" jelas Nayla.
"Gue yakin Nay kalau yang bawa gue keluar dari Bar itu Alfan"
"Gue gak pernah yang namanya ke Bar" potong Alfan
"Lo salah orang kayanya Len" tambah Ren
"Gue gak peduli pokok nya Alfan harus tanggung jawab" jawab Elena sambil menatap ke arah Alfan yang berada di belakang Nayla.
"Lo gue baikin ngelunjak ya" kesal Nayla
Alfan memegang tangan Nayla dan mengelusnya perlahan, Nayla melepaskan tangan Alfan "Alfan gak pernah nyentuh lo, kenapa dia harus tanggung jawab?"
"Gue mau Alfan yang jadi ayah dari anak ini"
"Lo gila Len, sumpah, lo terlalu obsesi sama Alfan sampe kaya gini?" tanya Nayla tak habis pikir.
"Lebih baik lo sekarang ke Bar tempat lo itu terus lo liat di cctv siapa yang bawa lo, Gak usah nuduh pacar gue yang hamilin lo" jelas Nayla.
Vivi mulai mendekati Nayla dan membisikan sesuatu pada Nayla "udah Nay sabar, jangan sampe lo lepas kendali di sini" bisik Vivi dan Nayla hanya mengangguk.
"Sekarang lo keluar" tunjuk Alfan pada Elena
Elena menggelengkan kepala nya. Nayla geram melihat itu dia langsung berteriak dengan lantang "ELENAA!!, KELUAR SEKARANG"
Semua orang yang berada di ruangan kaget bukan main mendengar teriakan Nayla yang begitu lantang. Vivi kembali berusaha menenangkan Nayla. "Lo milih keluar sendiri atau gue seret?" tanya Nayla
Mau tidak mau Elena segera meninggalkan ruangan. Alfan perlahan-lahan mendekati Nayla. "Nay, lo gapapa?" tanya Alfan.
"Gue gapapa" jawab Nayla
"Yuk duduk dulu lo kaya cape banget" ajak Alfan
Nayla menurut dia segera duduk di sofa dengan Alfan di samping nya. "Ren ambilin minuman dingin"
"Alfan kalo mau nyuruh orang biasain pake kata Tolong"
Alfan mengangguk dan mengulangi nya "Ren tolong ambilin minuman dingin yaa buat tuan putri"
Ren hanya mengangguk lalu segera berjalan menuju dapur untuk mengambilkan minuman untuk Nayla. Tanpa di sangka ternyata Azka mengikuti Ren ke dapur. Saat Ren berbalik dia terkejut melihat Azka sudah berdiri di depan nya. "Lo ngapain disini anjir, ngagetin orang" ujar Ren sambil menggeplak bahu Azka
"Eh si Nayla bisa marah juga ya ternyata" ujar Azka tiba-tiba
"Lah gue juga kaget tadi tiba-tiba dia marah gitu, sampe Elena aja gak berani natap Nayla"
"Gue takut anjir tadi tatapan Nayla serem banget"
"Sifat nya gak beda jauh si dari Alfan"
"Dah ah yok keburu Alfan nyusulin kita nanti" ajak Ren
Mereka berdua segera menuju dimana Alfan berada. Saat diperjalanan mereka bertemu Gavin. "Kalian ngapain dah lama bener" tanya Gavin.
"Kita berdua ngomongin Nayla" jawab Ren
"Wahh kaya nya kalo gue cepuin ke Nayla seru Nih"
"Vin kita temen kan?, lo jangan gitu lah" panik Azka
"Kenapa lo?, takut sama bocil kek Nayla?"
"Bocil pala lo peang orang serem kaya gitu marah nya malah di kata Bocil"
"Tapi gue juga heran si, Nayla bisa semarah itu" heran Gavin
"Mungkin dia udah terlalu cape ngeladenin si Elena" jawab Ren
"Yaudah yok kesana si Alfan udah kesel itu nungguin kalian berdua"
Mereka berdua segera menuju ke Alfan. Saat sampai Alfan menatap ketiga nya dengan tatapan dingin. "Busett dingin banget, kutub utara kalah ini mah" ujar Vivi
Ren menyerahkan minuman itu kepada Nayla. Alfan hendak mengambil minuman itu untuk membukakan tutup nya untuk Nayla namun di tepis oleh Nayla. "Ngapain?" tanya Nayla.
"Sini gue bukain tutup nya"
"Gue bisa buka sendiri"
Alfan menatap ke arah Azka dan Ren. "Gimana ceritanya Elena bisa masuk sini?" tanya Alfan
"Gue juga gatau tiba-tiba dia dateng terus nyariin lo" jelas Ren
"Gila kali tu orang nuduh gue hamilin dia" kesal Alfan
"Terus ayah dari anak yang dia kandung siapa?" bingung Vivi
"Nah sekarang itu masalah nya, kalau gak ketemu dia pasti bakalan ganggu Alfan sama Nayla terus" tambah Azka
Mereka membicarakan dan bertanya-tanya siapa ayah dari anak yang di kandung oleh Elena. Sementara Nayla yang berada di samping Alfan menguap. Alfan yang melihat itu segera meletakkan kepala Nayla di bahu nya. Nayla menyenderkan kepala nya di bahu Alfan dan perlahan-lahan menutup matanya dan tertidur pulas di bahu Alfan.
Alfan menaruh jari telunjuk nya tepat dibibir nya memberi isyarat agar teman-teman nya tidak bersuara. Mereka yang paham sedikit memelankan suara mereka.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sementara Elena dia pergi ke bar yang dia datangi malam itu dia segera bertanya pada Bartender di bar tersebut. Elena bertanya apakah di bisa melihat rekaman cctv pada malam itu. Awal nya bartender tersebut menolak namun lama kelamaan menyetujui nya karena Elena terus memaksa.
Bartender itu segera menuntun Elena menuju ruang cctv dan menyuruh nya untuk mencari rekaman yang dia perlukan.
Rekaman yang Elena perlukan sudah ketemu, Elena melihat rekaman itu dengan seksama. Elena sangat terkejut mengetahui siapa pria yang membawa nya keluar dari bar, Elena sangat jelas melihat wajah pria itu.
࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇
To be continue.....
࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush
RomanceMenceritakan seorang Gadis pindahan dari Korea selatan yang disukai oleh ketua basket di sekolah baru nya. Ketua basket tersebut sangat tampan dan menjadi idaman para gadis, Namun belum pernah ada yang mendapatkan hati nya. Sang ketua langsung meny...