Bagian 33

141 81 2
                                    

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Happy Reading
✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

Alfan langsung berlari memasuki rumahnya disana dia melihat Nayla sedang di peluk oleh mama nya, dan masih terlihat jika tubuh Nayla bergetar.

"Alfan, bawa Nayla ke kamar aja kaya nya dia syok"

Alfan segera membawa Nayla ke kamar nya. Nayla duduk diam di kasur. "Nay, lo gapapa?"

"Gue gapapa" ujar Nayla.

Alfan memeluk Nayla dengan erat "maafin gue ya, lo malah liat kejadian tadi" Nayla membalas pelukan tersebut. "Iya gapapa Al"

Nayla mendongak memperhatikan sudut bibir Alfan mengeluarkan darah akibat pukulan pria tadi yang ternyata adalah Ayah dari Alfandi Mahendra. "Sakit?" tanya Nayla sambil memegang luka tersebut.

Alfan meringis kecil saat Nayla memegang luka nya. "Dikit Nay"

"Gue obatin Sini, lo ada kotak P3K kan?"

"Ada Nay gue ambilin, bentar yaa"

Alfan berdiri dari duduk nya dia berjalan menuju lemari dan mengambil kotak P3K yang sengaja ia sediakan. Lalu segera berjalan mendekati Nayla dan menyerahkan nya kepada Nayla.

"Nay, kaya nya gak usah di obatin deh, nnti juga sembuh sendiri"

"Harus di obatin"

Nayla mengambil kapas dan menuangkan Alkohol pada kapas lalu pelahan-lahan membersihkan luka Alfan. Alfan sedikit meringis kecil saat kapas itu menyentuh luka nya.

"Shhhh"

"Maaf Al kekecengan ya"

"Hmm gapapa Nay, terusin"

Nayla lanjut membersihkan luka Alfan dengan telaten. Alfan terus saja menatap semua yang di lakukan Nayla di depan nya "Gue masih gak nyangka Nay bisa milikin lo" batin Alfan

Nayla selesai membersihkan luka Alfan dan merapikan kembali kotak P3K tersebut. "Nah udah selesai"

"Makasih ya Nay"

"Iya sama sama"

Mereka sempat canggung beberapa saat sampai Alfan membuka suara "Nay, mau gue ceritain gak soal orang tadi?"

"Papa lo?"

"Gak sudi gue punya papa kaya dia"

"Gak boleh gitu Al"

"Gue ceritain biar lo tau alasan gue benci sama dia"

"Heum coba ceritain" Nayla langsung menghadap ke Alfan siap mendengarkan ceritanya.

"Gue dari kecil di telantarin sama Papa gue, Mama yang selalu ada sama gue, Papa gue kerjaan nya main judi kalau uang nya habis pasti dateng kesini buat minta uang ke mama, kalau gak dikasi pasti Papa bakalan ngelakuin kekerasan, gue juga waktu kecil sering dapet kekerasan dari dia, badan gue sampe biru gara gara gue berusaha ngelindungi mama dari dia" jelas Alfan panjang lebar.

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang