Bagian 42

187 106 4
                                    

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Happy Reading
✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

Alfan dan Gavin hanya tertawa melihat Nayla yang sepertinya tertekan karena ulah mereka.

Gavin memukul pundak Gilang lumayan keras hingga Gilang terkejut. "Buset yang mau nikah diem-diem aja dari tadi, gak bisu kan?"

"Heh Gavin mulut lo astaga" ujar Nayla

"Hehehe Sorry gue masih canggung sama kalian" jawab Gilang

"Jangan canggung dongg, siapa tau nanti kita jadi bestie" ujar Gavin

Vivi datang membawa pesanan mereka semua. Vivi duduk di tempat dan membagikan makanan tersebut kepada mereka.

Mereka semua makan dengan lahap lalu segera kembali ke kelas. Guru memasuki kelas dan pelajaran dilakukan seperti biasanya.

Kriingggg

Bel sekolah berbunyi membuat seluruh siswa berbondong-bondong untuk keluar dari kelas dan pulang ke rumah masing-masing, begitupun dengan Nayla dan kawan-kawan nya.

Nayla menghampiri Elena yang duduk seorang diri karena clarissa sudah keluar kelas terlebih dahulu. Vivi yang melihat Nayla akan meninggalkan nya memegang tangan Nayla. "Lo mau kemana?" tanya Vivi.

"Gue mau ke Elena bentar, mau nanya sesuatu" jawab Nayla

"Oh okeyy, gue tunggu disini"

Nayla berjalan mendekati Elena. "Len gue mau tanya sesuatu" ujar Nayla

"Oh iya tanya aja Nay"

"Ehm kita kan masih kelas 2 akhir nih, lo bakal ngelanjutin sekolah atau bakal keluar Len?, kan lama kelamaan perut lo juga semakin besar kan" tanya Nayla

"Emang gue belum kasih tau lo ya?"

"Kasih tau apaan?, kaya nya belum"

"Kalo perut gue mulai membesar gue bakal keluar sekolah terus ke luar negeri kata Gilang" jelas Elena

"Ohh gituu"

Tiba tiba Gilang masuk ke kelas Nayla dan menghampiri Elena. "Len yuk pulang sekalian fitting baju"

"Wihhh gercep nihh" ujar Nayla

"Iya Nay, lo juga cepet nyusul" jawab Gilang.

Alfan yang melihat Gilang mengobrol dengan Nayla segera mendekati nya. "Bentar lagi gue nyusul kalian" jawab Alfan

Nayla menoleh menatap Alfan dengan cengo. "Kenapa sayangg, kan lo yang minta di nikahin" ujar Alfan

"Kapan gue minta?" tanya Nayla bingung.

"Lo sering tauu bilang nikahin dulu gituu" ujar Alfan

Nayla diam sebentar dia mencoba mengingat perkataan Alfan barusan. Pipi Nayla langsung memerah seketika mengingat yang Alfan ucapkan barusan.

"Nah kan bener yang gue bilang, liat noh merah pipi nya" ujar Alfan terkekeh

"Ihhh jangan diperjelas dongg" kesal Nayla mencoba menutupi pipi nya.

Gavin dan Vivi yang mendengar perkataan Nayla segera mendekat. "Pulang yuk" ajak Gavin.

"Nah iya ayok pulang" jawab Nayla cepat, yang lagi lagi membuat mereka semua tertawa akibat Jawaban spontan Nayla yang berusaha menyembunyikan rasa malu nya akibat perkataan Alfan tadi.

"Udah woyyy kasian tuh merah" ujar Vivi. Nayla langsung menarik Vivi agar mengikuti nya menjauh dari Mereka. Vivi menurut, dia mengikuti Nayla. Nayla dan Vivi berjalan bersama menuju parkiran dan duduk di kursi yang tersedia sambil menunggu Alfan dan Gavin tiba di parkiran.

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang