Bagian 22

191 119 4
                                    

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Happy Reading
✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

"Eh astaga kenapa gue jadi gini sihhh" Nayla segera menuju tempat tidur nya lalu menyembunyikan selurub tubuh nya dengan selimut. Beberapa menit kemudian Nayla kembali tertidur pulas.

Keesokan pagi nya Nayla bangun dan bersiap-siap untuk kesekolah, Nayla masih terlihat mengantuk karna semalam dia di bangun kan oleh Alfandi atau yang bisa disebut pacar nya.

Nayla menuruni tangga untuk menuju ruang makan dan betapa terkejut nya dia melihat Alfan sudah duduk disana dan menatap nya dengan tersenyum. "Lo ngapain pagi-pagi kesini?"

"Gue mau ngajak lo bareng"

"Nayla kok gak cerita si kalau udah punya pacar" ujar bunda lembut.

"Kok bunda tau?"

"Dikasih tau sama Nak Alfan"

Nayla dengan kesal menginjak kaki Alfan dengan keras, Alfan hanya bisa menahan rasa sakit nya dengan pasrah. Mereka segera melakukan sarapan bersama.

Saat sudah selesai mereka sempat untuk duduk dan mengobrol di ruang keluarga. Papa Nayla menatap Alfan dengan tatapan sulit di artikan dan bertanya. "Kamu pacar anak saya?"

"Iya om"

"Kamu janji bakal jaga dia terus?"

"Janji om"

"Kalau kamu ngelanggar?"

"Saya usahain enggak om"

Kemudian Papa Nayla tersenyum hangat dan menepuk pundak Alfan, Alfan bingung padahal tadi dia sudah panas dingin saat di beri pertanyaan oleh Papa Nayla.

Alfan juga membalas tersenyum walau dia merasa canggung. "Santai Nak Alfan gak usah takut, saya titipin Nayla sama kamu ya" ujar Papa Nayla

"Iya om" Alfan mengangguk kan kepala nya, lalu segera berdiri untuk berpamitan "Om saya sama Nayla mau berangkat dulu yaa" pamit nya

"Iyaa, hati-hati jangan sampe lecet"

"Siap om"

"Kalo lecet saya potong masa depan kamu"

"Kalo di potong Om jadi gapunya cucu yang cantik sama ganteng dari saya dong"

"Bener juga si, yaudah sana berangkat"

"Bunda, papa Nayla berangkat dulu yaa" pamit Nayla sambil mencium tangan kedua orang tuanya, di susul Alfan yang melakukan hal serupa.

Alfan dan Nayla berjalan keluar dari rumah. Saat berjalan Alfan menggandeng tangan Nayla dan menganyun-ayunkan nya seperti anak kecil, lalu membukakan pintu untuk Nayla. Mereka segera menuju ke sekolah. Saat sampai di sekolah Alfan dan Nayla menuruni Mobil dan berjalan sambil bergandengan tangan. Mereka datang bersamaan dengan Gavin juga, Gavin yang melihat mereka berdua lantas segera menghampiri nya.

"Widihhh gandengan terus nih"

"Iya dong kalo enggak ntar dia di culik sama cowo lagi" jawab Alfan

Elena yang melihat mereka bertiga lantas tersenyum miring dia segera berlari menuju gudang. Saat Nayla, Alfan, dan Gavin melewati gudang tersebut Elena langsung menarik Gavin ke dalam gudang.

"Lo apa apaan sih?" tanya Gavin sewot

"Gue tau, lo suka kan sama Nayla"

"Lo tau dari mana?"

"Gue tau dari mana itu gak penting"

"Terus maksut lo apaan?"

"Gue mau kita kerja sama, lo suka sama Nayla, gue suka sama Alfan" tawar Elena

"Gue gamau" tolak Gavin

"Why kita bisa sama-sama dapet keuntungan lo bisa dapetin Nayla dan gue bisa dapetin Alfan, impas Kan"

Gavin mendekat ke arah Elena dan mendorongnya sampai punggung nya menghantam dinding keras. "Gue emang suka sama Nayla tapi gue gak obsesi sama dia" ujar Gavin sambil sedikit menekan pundak Elena.

"Kenapa lo nolak tawaran gue" tanya Elena sambil meringis memegangi pundak nya yang di cengkeram oleh Gavin

"Gue sayang banget sama Nayla, kalau dia nyaman nya sama Alfan gue bisa apa?, dan gue bakalan selalu jagain dia dari jauh, gue yang kasih kesempatan sama Alfan biar dia coba deketin Nayla, kalau sampai dia berani nyakitin Nayla gue gak akan tinggal diam" jelas Gavin panjang lebar.

"Lo gak beneran cinta sama dia"

"Terus lo mau gue ikutin tawaran lo?" tanya Gavin dan Elena mengangguk

"Lo bodoh apa gimana, itu obsesi bukan cinta, sampai kapan pun gue gak bakal nerima tawaran lo"

Gavin meninggalkan Elena yang diam ditempat, saat tangan nya sudah memegang pintu gudang Gavin berhenti dan berkata "Kalau lo Cinta sama seseorang dan dia udah bahagia sama pilihannya sendiri lo lepasin aja, kalau lo masih pengen milikin dia apapun caranya nama nya lo obsesi bukan cinta" ujar Gavin lalu segera meninggalkan Elena sendiri di dalam gudang.

"Gue Bakal dapetin Alfan apapun caranya" tekat Elena.

Elena berjalan cepat menuju kelas nya dan menuju meja Nayla lalu menarik rambut nya. Nayla memekik kesakitan dan seketika Alfan memegang tangan Elena dan menghempaskan nya. "Lo apain cewe gue hahh?" tanya Alfan dengan nada tinggi

"Sayangg kok kamu gitu si sama aku, kenapa belain cewe perusak hubungan kita ini" ujar Elena sok sedih

"Gue gak ada hubungan sama Lo" tegas Alfan.

Nayla berdiri dari duduk nya dan balas menjambak rambut Elena, Alfan mebiarkan Nayla melampiaskan rasa kesal nya terhadap perempuan itu. "Lo kenapa cari masalah terus sih sama gueee, ngefans lo sama gue?" tanya Nayla geram

Elena berusaha melepaskan jambakan Nayla saat sudah terlepas dia segera bersembunyi di balik tubuh Alfan.

"Sayang liatt aku di jambak sama cewe murahan Ituu" adu Elena sementara Alfan memijit pelipis nya lelah.

"Heh kuman kalo gue murahan lo apa hah? Gratisan" jawab Nayla kesal

Seluruh siswa menahan tawa nya karena perkataan Nayla barusan, sedangkan Elena dia dengan berani memegang tangan Alfan. Alfan secara reflek langsung menghempaskan tangan Elena.

"Gak usah pegang-pegang anjing" risih Alfan. Nayla yang mendengar Alfan berkata kasar langsung memberi Alfan tatapan tajam. Alfan yang di tatap seperti itu hanya bisa Menampakan deretan gigi nya dan berkata "hehe maaf ya Ayy kelepasan gara-gara nih orang gila"

Elena sangat kesal mendengar panggilan sayang dari Alfan untuk Nayla. Dia menghentakkan kaki nya, Alfan menoleh dan berkata pada Elena. "Len lo kaya nya sakit deh, sana periksa" ujar Alfan

"Gue sehat, gue gak sakit"

"Bukan fisik lo yang sakit, tapi jiwa lo" ujar Alfan ketus

Nayla tersenyum miring mendengar perkataan Alfan dan seluruh siswa mulai tertawa.

"Nah iya tuh Len lo periksa gih ke RSJ" tambah salah satu siswa

Elena menghentakkan kaki nya dan meninggalnya kelas. "Malu tuh orang kalah mulu sama lo Nay" ujar Gavin.

"Biarin lah salah sendiri ganggu orang terus dikira gue cewe menye-menye apa" kesal Nayla

Gavin mengelus puncak kepala Nayla dengan lembut dan membisikan sesuatu. "Nayy nanti main kerumah yuk gue ada eskrim buat lo" bisik Gavin dan Nayla memgangguk setuju

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇
To be continue.....
࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang