Bagian 32

140 80 18
                                    

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Happy Reading
✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

Nayla tersenyum senang dan langsung saja keluar dari mobil dan berlari ke kios yang Nayla ingin kan. Alfan mengikuti nya sambil menggelengkan kepala nya "Gini nih kalo pacaran sama bocil, jajan mulu pikiran nya"

Nayla memilih kios yang menjual permen kapas langsung saja Nayla memilih yang berbentuk bebek.

Nayla langsung bertepuk tangan saat permen kapas pesanan nya selesai di buat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayla langsung bertepuk tangan saat permen kapas pesanan nya selesai di buat. Alfan mendekati penjual permen kapas tersebut dan langsung membayar nya dengan kartu ATM. Alfan menyerahkan kartu tersebut pada bapak penjual permen kapas itu.

"Maaf mas gak bisa pake kartu?"

"Loh jadi gak bisa pake Ini?"

"Iya mas gak bisa"

Alfan mengecek dompet nya dan ternyata tidak ada uang cash di dalam nya "waduh gimana nih gue gak ada uang cash" Nayla mendengar ucapan Alfan barusan langsung saja mengambil uang yang ada pada dompet nya. "Nih pak pake ini aja" ujar Nayla sambil menyerahkan dua lembar uang sepuluh ribuan.

Penjual tersebut menerima uang Nayla "makasih ya neng, semoga langgeng sama pacar nya"

"Iya pakk, semoga rejeki nya lancar yaa"

"Aaminn"

Nayla menggandeng tangan Alfan, membuat Alfan sedikit terkejut namun dia berusaha sok cool di hadapan Nayla walaupun aslinya Alfan sudah sangat salting akibat perlakuan Nayla yang tiba-tiba menggandeng nya.

Nayla langsung mengajak Alfan menuju mobil nya, Alfan sempat bingung kenapa Nayla hanya membeli satu buah permen kapas. Alfan menghentikan langkah nya, Nayla menoleh dan melihat Alfan dengan bingung. "Kenapa berhenti?"

"Lo kok cuma beli itu aja?"

"Udah jajan ini aja, gue laper pengen makan sushi" jawab Nayla

"Ohh sushi yaudah yuk makan sushi, lo aja yang pilih tempatnya, gue gak tau restoran sushi kesukaan lo"

Nayla dan Alfan memasuki mobil. Alfan langsung menjalankan mlbil nya menuju restoran sushi favorit Nayla.

Saat sampai Alfan dan Nayla langsung memesan meja untuk mereka. Alfan menarik kursi mempersiapkan untuk Nayla duduk lalu Alfan duduk di depan Nayla. Nayla memesan semua sushi yang Nayla ingin kan.

Tak lama setelah itu pesanan mereka datang, Nayla memesan cukup banyak menu sushi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayla berbinar melihat sushi yang dia pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nayla berbinar melihat sushi yang dia pesan. Nayla langsung saja memakan sushi itu begitu juga Alfan. Namun Alfan hanya memakan sedikit sushi itu karna pada dasar nya Alfan tidak terlalu menyukai makanan tersebut.

Nayla menyelesaikan makan nya lalu mengelus perut nya yang sedikit membuncit akibat terlalu banyak makan. "Al liat nih perut gue gede" tunjuk Nayla pada perut nya.

"Lucu kalo Gendut gitu apalagi isi nya baby Alfan"

"Maksut lo?"

"Nggak Nay bukan apa apa, yuk gue anterin pulang"

"Gue kalo malem gini sebenernya takut di rumah sendiri apalagi bibi pada libur semua" ujar Nayla

"Lo ke rumah gue aja gimana?"

"Emang boleh?, gue gak kenal sama mama lo"

"Gapapa Nay, kenalan sama camer" ujar Alfan menaikkan alis nya

"Gimana mau gak?" tanya Alfan

"Iya deh boleh"

Mereka memasuki mobil menuju rumah Alfan. Selama di perjalanan mereka tidak membicarakan suatu hal bisa dibilang mereka saling diam. Saat sampai di depan rumahnya Alfan terkejut karna biasanya pintu rumah Alfan tidak pernah terbuka seperti itu. Alfan sudah memikirkan suatu hal yang seharusnya tidak terjadi. Wajah Alfan sudah pucat pasi, Nayla yang melihat itu bingung karna ini pertama kali nya dia melihat Alfan seperti takut akan suatu hal yang Nayla tidak tau apa itu.

Alfan memarkirkan mobil nya di depan gerbang rumah nya yang sudah terbuka. Alfan membukakan pintu untuk Nayla dan menggangdeng tangan Nayla kuat. Nayla dan Alfan berjalan pelan memasuki rumah Alfan. Alfan dan Nayla terkejut mendengar suara pecahan kaca dari dalam rumah Alfan. Alfan semakin mengeratkan pegangan tangan nya. Lalu mereka pelan pelan memasuki ruangan pertama rumah Alfan.

Betapa terkejut nya mereka Melihat seorang pria sedang menarik rambut wanita yang Nayla ketahui dia adalah Ibu Alfan.

Alfan berjalan mendekati pria itu lalu langsung melepaskan tangan pria itu dari rambut ibu nya. "Lo ngapain kesini bangsattt" teriak Alfan. Alfan langsung menghampiri Mama nya yang sudah menangis sesegukan. Alfan memeluk mama nya dengan lembut Nayla juga melakukan hal yang sama.

"Wahhh ternyata anak papa sudah besar" ujar pria itu

Nayla yang mendengar ucapan pria itu terkejut. Nayla memandang Alfan, "nanti gue jelasin Nay" ujar Alfan.

Alfan menoleh dan melihat pria itu dengan tatapan benci "Gue bukan anak lo, pergi dari sini" usir Alfan

Bughhhhh

Nayla kaget karna tiba-tiba pria tersebut melayangkan pukulan pada wajah Alfan. "Gak pernah di ajarin sopan santun kamu hah sama dia?" tunjuk pria itu pada Mama Alfan

"Gue gak perlu sopan sama orang kayak lo bajingan"

Pria itu kembali memukul Alfan namun kali ini Alfan membalas pukulan tersebut hingga mereka berdua berkelahi disana. Badan Nayla seketika bergetar saat mereka berkelahi. Mama Alfan yang menyadari itu segera memeluk Nayla yang tubuh nya sudah bergetar. Mama Alfan tidak tega melihat Nayla seperti itu dia lalu bangkit dan menampar pria itu sangat keras hingga kepala nya tertoleh ke samping. "Keluar kamu dari sini" ujar mama Alfan dengan Lantang, pria itu tersenyum miring dia melihat sekeliling dan baru menyadari bahwa ada seorang gadis Cantik sedang duduk di bawah dengan menekuk kedua lutut nya.

Saat pria itu hendak menghampiri Nayla Alfan langsung menyeret nya keluar dari rumah. Alfan menghempaskan tangan pria itu saat sudah berada di luar gerbang nya. "Pacar kamu Al" tanya pria itu

"Iya kenapa?"

"Cantik, buat papa aja ya"

"Bangsat" umpat Alfan

"Pergi lo, jangan pernah kesini lagi, gak usah ganggu gue sama mama" tegas Alfan lalu meninggalkan pria itu.

Alfan langsung berlari memasuki rumahnya disana dia melihat Nayla sedang di peluk oleh mama nya, dan masih terlihat jika tubuh Nayla bergetar.

"Alfan, bawa Nayla ke kamar aja kaya nya dia syok"

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇
To be continue.....
࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang