Bagian 13

246 150 9
                                    

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Happy Reading
✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

"Nay gue mau ngomong sesuatu sama lo" ucap gavin tiba-tiba

"Lo mau ngomong apa Vin?"

"Guee emm" jeda gavin "gak jadi deh" lanjut nya

"Loh kenapa gak jadi"

"Gapapa nanti kalo gue siap lo bakal tau Nay"

Nayla hanya menggangguk patuh. Saat mereka berbicara ternyata Alia sudah terbangun dari tidur nya dan mendengarkan percakapan mereka.

"Lohh Alia udah bangunn" sapa Nayla

Alia mundur saat akan di dekati Nayla dan dia bersembunyi di balik punggung Gavin.

"Aliaa dia Kak Nayla kamu lupa ya?" tanya Gavin

Alia mendongak melihat ke arah Gavin dan mengedipkan mata nya polos.

"Mungkin dia lupa kali sama gue"

"Bisa jadi karna udah lama gak ketemu juga"

"Emm Alia mau main sama kakak gak?" tanya Nayla sambil meneluarkan boneka kecil dari dalam tas nya "liat kakak punya boneka, mau gak?" tawar nya

Alia menatap boneka itu dengan mata berbinar lalu dengan perlahan menghampiri Nayla dan mengambil boneka itu. Lalu kembali menghampiri Gavin dia menunjukkan nya pada Gavin.

"Abang" panggil Alia

Gavin menoleh "Iya Alia kenapa?" tanya Gavin

Alia menggelengkan kepala nya.

"Vin liptint guee, ayok cariin"

"Oh iya hampir kelupaan ayok lah" ujar Gavin sambil menggendong Alia.

Mereka berjalan menuju halaman rumah dan langsung memasuki mobil mencari liptint nya. Tak beberapa lama Nayla menemukan Liptint nya yang ternyata terjatuh di bagian pijakan gas mobil. Saat Nayla akan mengangkat kepala nya dia malah terbentur stir mobil Gavin.

Dughh

"Adohhh kepala gue benjol" ringis Nayla

"Nay lo gapapa?"

"Aman kok nih ketemu" jawab Nayla sambil mengangkat liptint nya ke atas.

Mereka lalu masuk kedalam dan kembali bermain bersama lebih tepat nya menjaga Alia. Pada pukul 20.00 Nayla memutuskan untuk pulang dan tentu nya di antar oleh Gavin. Di perjalanan Nayla bertanya pada Gavin.

"Vin lo tadi mau ngomong apa kok gak jadi?"

"Oh ituu, gak jadi aja Nay belum waktu nya buat gue ngasih tau lo"

"Ck ah ayok Vin kasih tau gue"

"Gak mau Nayla ku yang Cantikk"

Saat Nayla akan menjawab tiba tiba perut nya berbunyi. "Ehh" malu Nayla sambil memegang perut nya.

Gavin yang mendengar itu lantas menoleh, dia melihat wajah Nayla sudah memerah. Gavin tetap pura-pura tidak mendengar lalu dia mengehentikan mobil nya di restoran yang tak jauh dari situ.

Gavin membuka sabuk pengaman nya lalu mendekati perut Nayla "udah laper ya? Ayuk makan" ujar Gavin sambil tersenyum

Nayla malu setengah mati saat Gavin berkata seperti itu. Nayla pikir tadi Gavin tidak mendengar suara perut nya namun dia salah.

Gavin menuruni mobil terlebih dahulu lalu membukakan pintu untuk Nayla. Nayla berusaha bersikap biasa saja namun rona merah di wajah nya tidak bisa di sembunyikan.

"Nay kok muka lo merah si" tanya Gavin bermaksut meledek

"Lo jangan tanya dong ahhh" Nayla semakin malu

"Dah ayok makan gue laper" ajak Gavin

Nayla dan Gavin memesan steak di restoran tersebut

Nayla dan Gavin memesan steak di restoran tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayla dan Gavin makan dengan Lahap. Setelah selesai makan Gavin langsung bergegas mengantar Nayla pulang karna hari sudah semakin malam. Selang beberapa menit mereka sampai dan Gavin langsung berpamitan biasanya dia akan mampir namun kali ini tidak.

Nayla memasuki kamar nya lalu membersihkan dirinya dan memakai skincare rutin nya. Lalu Nayla tidur dengan tenang. Saat tengah malam Nayla terbangun karna mendengar jendela kamar nya di ketuk seseorang padahal kamar nya di lantai 2. Nayla dengan mata kantuk nya berjalan mendekati Jendela kamar nya lalu mengintip ke luar. Nayla kaget bukan main ternyata yang berada di balkon kamar nya Adalah Alfandi. Nayla membuka pintu balkon nya lalu berjalan mendekati Alfan.

"Lo ngapain disini?" tanya Nayla dengan malas

"Lo sekarang jadi pacar gue" ujar Alfan tiba-tiba

Nayla yang awalnya mengantuk langsung membuka lebar matanya. "Lo gila?"

"Iya gue gila, gila sama lo"

"Ngajak pacaran enak bener, kayak ngajak beli cilok aja lo, gak gue gamau" jawab Nayla

"Gue gak butuh jawaban dari lo" tegas Alfan

"Gue gak mau" tolak Nayla

Alfan mendekati Nayla lalu menarik pinggang Nayla sampai tubuh kedua nya bendempetan. Alfan mebisikan sesuatu pada Nayla.

"Gue gak nerima penolakan dari lo,  apapun jawaban lo, lo tetep pacar gue sekarang, gue gak suka penolakan" bisik Alfan dengan suara berat nya.

Dengan tidak sopan nya Alfan mengecup singkat bibir Nayla. Nayla yang mengalami itu hanya diam terpaku. Nayla memegang bibir nya sambil melamun.

"First kiss gue" rengek Nayla

"Bagus dong sama gue, kan gue pacar lo"

"Gue gak nggangep lo pacar gue" tegas Nayla sambil kembali masuk ke kamar nya dan segera menutup pintu nya.

"Tu orang gila ngapain si ganggu orang aja" sinis Nayla

Nayla memegang bibir ya lagi "Ck ahh first kiss guee astaga"

Alfan yang mendengar Nayla sedang memaki diri nya hanya tersenyum karna dia berhasil mendapat kan first kiss Nayla.

Alfan menuruni balkon Nayla dengan perlahan lalu kembali ke mobil nya dan duduk diam disana beberapa menit. Alfan masih memikirkan kejadian dengan Nayla tadi yang bisa membuat nya senyum-senyum tidak jelas seperti orang gila.

Alfan segera menjalankan kan mobil nya untuk segera pulang kerumah nya. Saat sampai dia langsung memasuki kamar dan membuka ponsel nya. Alfan membuka Galeri dan melihat foto yang sempat dia ambil tadi walaupun hanya satu foto tapi itu sangat berarti bagi Alfan

"Bibir nya manis" Ujar Alfan sambil tersenyum lalu Alfan segera memasuki alam mimpi nya.

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇
To be continue.....
࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang