Bagian 8

311 170 8
                                    

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Happy Reading
✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

"Gue bakal bikin hidup lo hancur Nay" lirih Elena namun penuh penekanan di setiap kata nya.

Acara semakin tak terkendali apa lagi Elena sudah tidak mau keluar dari kamar nya karena dia malu. Terpaksa acara tersebut selesai saat itu juga.

Saat di perjalanan Nayla bertanya kepada Gavin. "Vin tadi kok mereka pada liatin gue semua ya?"

"Lah lo gak denger apa emang budeg?" tanya balik gavin

"Gue tadi gak terlalu merhatiin party nya, gue kan sibuk makan tadi" jelas Nayla

Gavin menepuk jidat nya lelah. Akhirnya Gavin menceritakan semuanya kepada Nayla, Nayla yang mendengar semua cerita Gavin pun tercengang.

"Vin maksut dia apaan coba kaya gitu di depan umum, ck ahh gue maluuu" ujar Nayla hampir menangis.

Gavin yang melihat mata Nayla mulai memerah langsung menepikan mobil nya. Gavin memegang wajah Nayla yang sudah memerah.

"Nay lo jangan nangis, lo gak usah takut sama dia" ucap Gavin sambil mengusap airmata Nayla yang sudah menetes.

"Gue gak takut sama diaa, gue cuma malu sama temen-temen besok, terus gue sekarang juga udah ngantuk" jelas Nayla sambil sesegukan

"Astagfirullah Naylaaa kirain takut sama si Alfan itu" Gavin tertawa

"Aaaaa ayok pulanggg" rengek Nayla seperti anak kecil.

Gavin tidak tahan lalu dia menguyel-uyel pipi Nayla. "Ihhh Gavinn jangan pegang pipi gueee, ayok anterin gue pulangg" rengek nyaa

"Iya Nayla ku yang cantik" jawab gavin lalu langsung melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang agar Nayla tidak merengek lagi namun di tengah perjalanan Nayla sudah tertidur dengan pulas. Saat ada lampu merah Gavin berhenti dan memandangi wajah damai Nayla saat dia tertidur, sangat cantik bahkan ketika gadis itu tertidur pulas.

Gavin sampai di rumah Nayla karna pintu rumah Nayla sudah tertutup jadi Gavin meninggalkan Nayla di dalam mobil lalu mengetuk pintu rumah Nayla. Tak lama kemudian ada yang membukakan pintu untuk Gavin dia adalah bunda Nayla.

"Loh Gavin Nayla nya mana?" tanya bunda

"Nayla nya udah tidur bun itu lagi di mobil, tadi pintu nya ke tutup jadi Gavin ketuk dulu" jelas Gavin.

"Ohh iya Gavin tolong Nayla nya di bawa ke dalem ya" pinta bunda

"Iya bun" Gavin segera menuju mobil nya lalu menggendong Nayla dengan hati-hati dan membawa nya ke dalam rumah.

"Taruh di kamar nya aja Vin, di lantai 2 yang pintu nya ada tirai nya" suruh bunda Nayla

Gavin menurut dia mengantarkan Nayla sampai ke kamar nya. Saat Gavin meletakkan Nayla di kasur Nayla sedikit menggeliat

"Eughh"

Gavin dengan cepat mengusap kepala Nayla dengan lembut "hustt udah Nayy tidur lagii" Dirasanya Nayla sudah kembli tertidur pulas Gavin meninggalkan Nayla lalu dia segera berpamitan untuk pulang karena hari juga sudah menunjukkan pukul 23.00.

Keesokan paginya Nayla terbangun karna suara pesan masuk di ponsel Nya

Gavin

|Naylaaa bangunnn udah pagii
|Nayy
|Tuan putri
|Ayoo bangunn
|Sekolah oyyy

Astagfirullah Gavin kenapa sii|

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang