Bagian 14

273 145 8
                                    

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Happy Reading
✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

Keesokkan hari nya seperti biasa Nayla berangkat bersama Gavin. Di perjalanan Nayla bercerita kejadian semalam kepada Gavin.

"Vin gue pengen ngomong sesuatu sama Lo"

Gavin yang sedang menyetir lantas menoleh ke arah Nayla. Nayla agak takut memberitahukan nya pada Gavin, terlihat dari kedua tangan nya yang ngegepal dan Nayla tampak sedikit pucat. Gavin menepikan mobil nya lalu bertanya pada Nayla.

"Kenapa Nay?"

"Gue semalem habis di cium sama Alfan"

Gavin kaget bukan main mendengar Nayla barusan "Lo serius Nay?" tanya Gavin tidak percaya dan Nayla hanya mengangguk

"Ceritanya gimana" tanya Gavin menahan emosi

"Jadi semalem Alfan dateng ke balkon trus bilang katanya gue harus jadi pacar nya, gue nolak dong tapi dianya malah cium gue" jelas Nayla.

Gavin mendengarkan dengan seksama setiap kata yang dikeluarkan oleh Nayla. Dia sangat marah mendengar semua cerita Nayla terutama saat Alfan mencium Nayla.

Tanpa basa basi Gavin langsung melajukan mobil nya menuju ke sekolahan, bisa di bilang Gavin mengendarai mobil nya dengan ugal-ugalan dan tanpa segan mengklakson kendaraan lainnya.

Nayla sangat takut apalagi melihat mata Gavin yang seperti di penuhi oleh kilat amarah. Nayla hanya bisa menutup matanya dan berpegangan erat pada sabuk pengaman.

Tak lama setelah itu mereka sampai di sekolah, Gavin langsung turun dari mobil nya tak lupa dia juga membukakan pintu Nayla lalu menarik nya menuju kelas, karna Gavin sedang marah maka cengkraman nya pada tangan Nayla sedikit menguat.

"Gavinn tangan gue sakit" rengek Nayla. Gavin yang mendengar itu agak mengendurkan cengkraman nya tapi masih tetap menarik Nayla.

Gavin berjalan dengan tergesa-gesa, lalu bertanya pada salah satu teman nya yang sedang berdiri di samping pintu kelas nya.

"Alfan di Dalem?" tanya Gavin, dan siswa itu hanya mengangguk.

Gavin menendang pintu hingga berbunyi sangat keras dan mengaget kan beberapa siswa yang berada di dalam kelas atau di luar kelas.

Brakkkk

Sontak semua siswa yang berada di dalam kelas menoleh ke arah sumber suara termasuk Alfan. Gavin berdiri di sana dan menatap Alfan dengan sangat tajam. Gavin berjalan mendekati Vivi yang sedang menatap nya bingung.

"Vi gue titip Nayla ya, jagain bentar" ujar Gavin sambil mendorong pelan Nayla ke Vivi.

Gavin berbalik badan dan menghampiri Alfan dan tanpa aba-aba langsung menarik kerah seragam Alfan. "Lo apain Nayla hah"

"Gue cium dia, mau apa lo?" remeh Alfan.

"Sialan lo" Gavin menarik Alfan keluar ruangan dan menuju ke lapangan. Alfan hanya mengikuti nya dengan senyum miring.

Saat sampai di lapangan Gavin langsung memukul rahang Alfan dan membuat Alfan langsung terjatuh. Alfan berdiri kembali kemudian segera membalas yang Gavin lakukan. Mereka berdua berkelahi di lapangan dan di saksikan oleh seluruh siswa yang ada di sana.

Nayla dan Vivi segera menghampiri mereka karna mereka di kerumuni para siswa lainnya Nayla dan Vivi harus berdesakan agar bisa melihat Gavin dan Alfan yang sudah babak belur.

"Ini bukan tontonan bantu pisahinn" teriak Nayla

Beberapa siswa laki-laki langsung mendekat ke Gavin dan Alfan berusaha menisahkan mereka berdua. Alfan menendang perut Gavin membuat Gavin kehilangan keseimbangan nya lalu terjatuh. Nayla segera menghampiri Gavin bersamaan saat itu Alfan juga mengayunkan sebuah pukulan ke arah Gavin. Namun bukan nya mengenai Gavin pukulan tersebut malah mengenai Nayla yang membuat Bibir dan hidung Nayla mengeluarkan darah. Nayla pingsan di pelukan Gavin. Alfan melihat tangan nya yang di gunakan untuk memukul Gavin malah mengenai Nayla dengan tatapan kosong.

Gavin yang melihat Nayla jatuh pingsan semakin marah dia menatap ke Vivi. Vivi yang mengerti maksut Gavin langsung mendekat ke Nayla dan menangku kepala nya.

"Lo mukul Nayla sialan" Gavin berdiri kembali dan melayang kan pukulan ke arah Nayla. Kali ini Alfan tidak melawan dia menerima semua pukulan dari Gavin hingga perkelahian itu di hentikan oleh beberapa guru. Alfan yang sudah lemas dan Gavin yang masih berapi-api ingin memukuli Alfan.

Sekarang mereka berdua berada di dalam ruang BK. Alfan yang sudah di obati oleh para penjaga di UKS sedangkan Nayla masih tak sadarkan diri.

"Gavin dan Alfan kenapa kalian sampe berantem kaya tadi?" tanya guru BK galak.

"Dia cium Nayla bu" jawab Gavin terang-terangan.

"Dia cewe gue" Ujar Alfan

"Sejak kapan dia jadi pacar lo bangsat" maki Gavin

"Sudah!!!" bentak guru BK

"Jadi cuma masalah perempuan?"

"Bukan cuma bu dia sama aja gak sopan cium anak orang sembarangan" jelas Gavin

"Lo siapa nya?" tanya Alfan

"Gue sahabat nya dari kecil, lo mau apa?"

Mereka berdua kembali berdebat sampai sang guru memijit kepalanya lelah.

"Sudah!!, kalian boleh keluar, hukuman nya kalian bersihkan halaman sekolah"

Saat Alfan akan menjawab Gavin dengan cepat menarik tangan nya keluar. "Najis anjir pegang-pegang"

"Idih geer banget lo"

Mereka langsung menuju ke halaman sekolah untuk mengerjakan hukuman yang diberikan tadi sedangkan Nayla bersama Vivi di UKS. Gavin menyempatkan untuk mengirim pesan ke Vivi.

Saat Gavin masih sibuk membersihkan bagian nya Alfan mendekat dan berkata. "Vin gua boleh ya deketin Nayla?" tanya Alfan tiba tiba.

"Maksut lo?"

"Gue mau deketin Nayla kalo semisal dia nya nyaman yaa lanjut kalo enggak dia boleh ninggalin gue" jelas Alfan

"Asal lo bener-bener jagain dia" ucap Gavin serius "Gue juga sayang sama Nayla, dan gue bisa ambil dia kapan pun itu" lanjut Gavin serius. Alfan hanya mengganggu setuju. Saat sedang menunggu Nayla sadar Vivi mendapatkan notif dari ponsel nya dengan segera Vivi membuka ponselnya.

Crush gue


|Vi Nayla udah bangun belum

Belum Vin|

|Jagain terus yaa
|Gue di hukum suruh bersihin
|halaman sekolah

Siap"|
Nanti gue kasih tau kalo Nayla| bangun|

|Siapp gue titip tuan putri ya

Idih tuan putri|

Vivi menutup ponsel nya lalu kembali menatap ke arah Nayla yang tak kunjung membuka matanya.

"Nayy ayo bangun" ujar Vivi sambil memegang tangan Nayla

Perlahan-lahan Nayla membuka mata nya lalu dia melihat Vivi. "Vi" panggil Nayla lemas.

"Nay lo gapapa?" tanya Vivi

"Gue gapapa kok cuma agak pusing aja" jawab Nayla

"Ehm Gavin dimana ya?" tanya Nayla

"Gavin di hukum, dia suruh bersihin halaman sekolah" jawab Vivi

"Yok anterin gue kesana"

"Lo masih sakit Nayy" tolak Nayla

"Gue udah sembuh ayokk"ajak Nayla Sambil menarik tangan Vivi

Vivi mengikuti Nayla dengan pasrah. Saat sampai di halaman Nayla langsung memanggil Gavin "Gavinn" teriak Nayla.

Gavin dan Alfan Menoleh. Gavin segera berlari mendekati Nayla lalu memegang wajah Nayla yang lebam akibat pukulan tadi. Gavin menatap Alfan dan memanggil nya.

"Alfan sini lo" Alfan menurut dia mendekati Gavin.

"Minta maaf gak lo sama Nayla" Suruh Gavin

࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇
To be continue.....
࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang