Bagian 20

215 122 4
                                    

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Happy Reading
✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

"Dia baik-baik aja kan?" Gavin juga ikut bertanya

"Iyaa pasien baik-baik saja hanya belum siuman" jawab dokter tersebut.

Mereka semua bernafas lega mengetahui kondisi Nayla baik-baik saja. Lalu mereka masuk dan melihat keadaan Nayla. Alfan mengelus puncak kepala Nayla.

"Lo kenapa harus nolongin gue sih Nay?" tanya Alfan lirih

Gavin menggenggam tangan Nayla Gavin merasakan ada pergerakan disana lalu dia langsung menoleh ke atas dan benar saja mata Nayla perlahan-lahan terbuka.

Nayla membuka matanya perlahan dan melihat sekeliling dengan bingung "Gue dimana?" tanya Nayla

"Lo di rumah sakit Nay" jawab Alfan

"Gue mau Pulang" ujar Nayla sambil mencoba bangun dari tempat tidur rumah sakit.

Mereka semua panik dan berusaha mencegah Nayla. "Nay lo jangan aneh-aneh deh"

"Gue panggil dokter nya dulu" Vivi segera berlari keluar unuk mencari Dokter. Beberapa saat kemudian dokter datang bersama Vivi dan memperbolehkan Nayla untuk pulang.

Alfan keluar dan mengurus administrasi Nayla, dan kembali lagi ke Ruangan. Nayla sudah siap pulang maka mereka segera mengantarkan Nayla untuk pulang.

Mereka sampai di rumah Nayla dan menemani Nayla masuk. Orang tua Nayla tidak ada di rumah. Nayla bingung kenapa orang tua nya tidak ada dirumah dengan cepat Nayla langsung membuka ponsel nya dan benar saja Nayla mendapatkan pesan bahwa kedua orang tua Nayla sedang berada di rumah tante nya untuk seminggu kedepan. Pesan itu sudah dikirim sejak 3 jam lalu dan Nayla tidak menyadari itu. Nayla segera membalas pesan tersebut.

Ibu Negara

|Nay, bunda sama papa kerumah
|tante yaa

Yahh bunn kok dadakan|
Kalo tahu bulat mah enak dadakan|
Masa tiba-tiba kerumah tante sii|

|Maaf ya Nayy suma satu minggu
|bunda disini

Aaaa bundaaa itu lamaa|

|Maafin bunda yaa
|Nayla mau di bawain apa pas bunda
|udah pulang?

Nayla mau eskrim yang banyak bunn|

|Siap cantik bunda baliin eskrim
|yang banyakk

Yeyy makasih bunda ku yang cantik|

|Sama-sama

Nayla tersenyum, Alfan yang menyadari itu segera melirik ponsel Nayla dan dia ikut tersenyum juga. Senyum Alfan sangatlah manis tentu nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang