✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
Happy Reading
✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩"Alay-alay skip dorong bentar aja jatoh lo" ujar Nayla sambil meninggalkan Elena begitu juga dengan Alfan dan Gavin.
Elena menahan Malu nya karena Alfan maupun Gavin tidak ada yang membantu nya untuk bendiri. Dengan kesal Elena bangun dan sedikit mengibaskan Rok nya yang kotor terkena debu. Seluruh siswa yang berada di kelas menahan tawa nya melihat Elena.
"Apa kalian hah!, gak usah ketawa!" teriak Elena dengan suara melengking
"Busettt kaya tikus kejepit suaranya" ujar Gavin
"Ihh kok lo gitu sii" ujar Elena dengan suara imut buatan nya sendiri.
"Idihhh jijik banget gue sama suara lo" ujar Gavin lagi lagi membuat Elena malu
Elena mengerucutkan bibir nya sebal dan langsung menuju ke tempat duduk nya.
Tak lama setelah itu guru memasuki kelas dan pelajaran di lakukan seperti biasanya.
Kringgggg
Bel istirahat berbunyi seluruh siswa langsung berhamburan keluar dari kelas. Nayla, Alfan, Vivi, dan Gavin juga keluar dari kelas da langsung menuju ke kantin. Mereka sangat lapar, sedari tadi perut Nayla sudah berbunyi.
Saat berjalan mereka berpasangan Nayla dengan Alfan dan Vivi dengan Gavin. Secara tidak sadar Gavin menggandeng tangan Vivi. Vivi mencoba untuk tetap tenang walaupun sebenarnya jatung nya sudah tidak bisa di kondisikan. bagaimana tidak bayangin kalian tiba-tiba di gandeng mas Crush. (Hahahalu)
Vivi menggerakkan sedikit tangan nya dan membuat Gavin tersadar, dengan segera Gavin langsung melepaskan gandengan tangan nya "E-eh sorry Vi"
"Huum iya, gapapa" jawab Vivi
Mereka kembali berjalan menelusuri lorong untuk sampai ke kantin sekolah. Saat sampai seperti biasanya Vivi yang memesan makanan. Gavin memanfaatkan kesempatan itu untuk bertanya kepada Nayla soal perkataan Vivi beberapa hari lalu yang sempat membuat Gavin bingung.
"Nay, gue mau nanya sama lo" ujar Gavin
Alfan dan Nayla langsung menatap Gavin secara bersamaan. "Mau tanya apa?" jawab Nayla
"Beberapa hari lalu Vivi ngomong sama gue kalau ada seseorang yang sebenernya juga suka sama gue dan dia orang terdekat gue, Nah yang di maksut Vivi itu siapa Nay, sedangkan gue gak ada orang terdekat selain lo sama Vivi" Jelas Gavin
"Mungkin Vivi yang suka sama lo, tapi lo nya malah gak sadar" jawab Nayla
"Masa iya Vivi suka sama gue?"
"Bisa jadi Vin, kalo gue liat liat emang cara Vivi liat lo sama cowo lainnya kaya beda aja gitu"
"Beda gimana sih?" tanya Gavin masih belum mengerti
"Lo goblok apa gimana sih, kaya lo ngeliat Nayla gitu" cetus Alfan tiba-tiba dengan suara yang lumayan keras. Sontak saja perkataan nya membuat hampir seluruh kantin menatap mya dengan bingung. Alfan hanya menampilkan cengiran saat beberapa pasang mata menatap nya.
"Jadi maksut Nayla Vivi suka sama gue gitu?" tanya Gavin
"Ya iya dodol astagfirullah pengen gue cekek" gemas Alfan
"Mati dong gue" jawab Gavin
"Bodoamat"
Tak lama setelah itu Vivi datang dengan membawa nampan berisi makanan yang mereka pesan tadi. Mereka makan dengan lahab. Nayla merasa kurang pedas pada mie ayam nya jadi dia menambahkan sambal. Saat akan mengambil nya Nayla sudah di dahului Alfan yang menyembunyikan sambal tersebut.
"Ihhh siniin"
"Lo gak boleh makan pedes pedes sayangg nanti perut lo sakittt" ujar Alfan
Gavin memberikan ekspresi akan muntah saat Alfan memanggil Nayla dengan sebutan sayang. Alfan yang melihat itu langsung saja menatap Gavin sinis. "Halahh iri kan lo, noh cewe samping lo, pacarin sono" ujar Alfan.
Vivi yang merasa duduk di samping Gavin segera menatap ke arah Alfan dengan tatapan bingung "Gue?" tanya Vivi sambil menunjuk diri nya sendiri.
"Ya iya lah, kalian sama-sama jones mending pacaran aja"
"Si anjir" umpat Gavin sambil melempar garpu milik nya dan mengenai Alfan
Alfan dengan cekatan menangkap Garpu tersebut "lah emang lo jones kan, kalo di liat-liat kalian cocok kok" goda Alfan
Vivi sudah menunduk sedari tadi, Nayla bisa melihat bahwa wajah Vivi sedikit memerah karena di goda oleh Alfan. Bisa di pastikan jika Vivi benar-benar menyukai Gavin melihat dari respon Vivi yang langsung menundukkan kepala nya dan wajah nya yang merah.
Nayla memberi isyarat kepada Alfan dan Gavin untuk diam. Gavin dan Alfan yang mengerti lu langsung diam dan mereka langsung melihat ke arah Vivi yang menunduk.
"Lo kenapa Vi?" tanya Gavin
"Hah?" Vivi mendongak kan kepala nya "Gue gapapa"
"Kok merah?" tanya Gavin
"Nih orang pake tanya segala lagii untung Crush gue" batin Vivi
"Hah?, e-enggak gue kepedesan, nah iya kepedesan" jawab Vivi gugup
Mereka melanjutkan acara makan mereka dan kembali ke kelas. Nayla dan Vivi segera duduk di tempat masing masing. Nayla menoleh ke samping lebih tepatnya ke arah Vivi.
"Vi besok kan minggu, ikut gue yuk" ajak Nayla
"Kemana?" tanya Vivi
"Naik wahana-wahana gituu"
"Boleh deh, sama siapa aja?"
"Gue, lo, Gavin, sama Alfan"
Vivi langsung tersenyum saat Nayla menyebutkan nama Gavin dan itu di saksikan sangat jelas oleh Nayla.
"Besok ya Vi, agak maleman aja kaya nya seru"
"Wahhh iya pasti Nayy, udah lama gue gak jalan-jalan apalagi bareng mas Crush" ujar Vivi tanpa sadar
"Mas Crush?" tanya Nayla
Vivi langsung membulatkan matanya karena secara tidak sadar Vivi menyebutkan Crush pada Nayla.
"Ehm enggak Nay kaya nya lo salah denger deh" elak Vivi
Nayla yang penasaran sekaligus untuk memastikan apakah benar kalau Vivi menyukai Gavin, Nayla langsung bertanya pada Vivi.
"Gue gak budeg dan lo ngomong itu suara lo keras Vi"
"Masa si?"
"Iya, sekarang kasih tau gue, siapa Crush yang lo maksut, Gavin bukan?"
Vivi terkejut bukan main dengan cepat dia langsung membungkam mulut Nayla saat Nayla menyebutkan nama Gavin.
Gavin yang merasa nama nya di sebut langsung saja menoleh ke arah Nayla dan Vivi. Gavin melihat Vivi sedang menutup mulut Nayla dengan tangan nya. Vivi hanya menatap Gavin dengan canggung.
Nayla melepaskan tangan Vivi dari mulut nya "Bener kan Gavin Crush lo?" Nayla sedikit memelankan suaranya
࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇
To be continue.....
࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇

KAMU SEDANG MEMBACA
Crush
RomanceMenceritakan seorang Gadis pindahan dari Korea selatan yang disukai oleh ketua basket di sekolah baru nya. Ketua basket tersebut sangat tampan dan menjadi idaman para gadis, Namun belum pernah ada yang mendapatkan hati nya. Sang ketua langsung meny...