bagian 34

33 7 17
                                    

;- sebab sempurna adalah aku dan kamu yang saling bersama -;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

;- sebab sempurna adalah aku dan kamu yang saling bersama -;

_____

⚠️ banyak kata kasar dan adegan kekerasan
_____

Sudah banyak waktu yang dilalui untuk hidup di dunia ini, tapi bagi Kinar, bertemu Gema adalah bagian paling menyenangkan untuk hidupnya. Gema terduduk disampingnya pada siang yang cukup terik saat ini.

Gema adalah pemuda dengan hati paling tulus yang pernah dia temui. Segala tingkah yang dilakukan Gema mampu membuat Kinar tak lepas memperhatikannya.

Seperti saat ini, dia dan Gema sedang bersantai dibawah pohon rindang, menyandarkan tubuhnya pada batang pohon yang besar.

Di tengah taman terlihat Reyhan yang sibuk bermain, mereka terlihat seperti sepasang yang menemani anaknya bermain di taman pada siang hari.

Gema membawa gitarnya, jari-jari lentiknya mulai memetik sinar gitar tersebut, menciptakan alunan merdu nada yang berasal dari sana. Membuat gadis yang ada disampingnya ini terpejam dengan sesekali menggoyangkan tubuhnya.

Cause i fall for you
No matter what they say
I still love you, i still love you...

Gema tersenyum, kini dirinya menghadap gadis dengan setelan maroon yang juga menatapnya. Meromantisasi hubungan melalui sebuah lagu adalah keahlian Gema.

You'll never be alone
Now look me in the eyes
I still love you, i still love you...

Kinar tersenyum, rasanya bahagia, sungguh.

Hanya Gema yang mampu menciptakan gejolak aneh didalam dadanya tentang bagaimana rasanya dia tidak ingin kehilangan pemuda yang kini menatapnya dengan mata yang tersenyum, indah, sangat menenangkan.

"Ki, kapan mau cari mama kandungmu?" tanya Gema setelah menyelesaikan lagunya.

Kinar menghembuskan napas panjang. "Gak tau, apa gak perlu aku cari aja ya, Gem?"

"Kenapa gitu?" tanya Gema.

Bahu Kinar merosot, rasanya dia juga tidak tau mengapa semangat mencari mama kandungnya tidak lagi menggebu.

"Katanya mau bikin kue bareng mama, katanya mau peluk mama, kenapa gak semangat gini?" tanya Gema menyulut kembali semangat yang sempat terkubur beberapa hari lalu.

"Kamu benar, tapi rasanya begini saja sudah cukup."

Gema memicingkan matanya heran. "Ki, kamu juga perlu bahagia, siapa tau mama mu ini bisa memberikan kebahagiaan yang kamu idamkan."

SUARA GEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang