bagian 39

14 1 7
                                    


;- tidak perlu khawatir, dunia memang selalu berputar, tidak ada yang bertahan pada satu titik dalam waktu yang lama -;

_____

Berita yang beredar kemarin tak kunjung reda. Netizen masih suka membicarakannya di berbagai platform, meski beberapa yang dibahas di televisi sudah banyak berkurang.

YM Ent adalah label entertainment tempat Gabi diberi makan, dibiayai kehidupannya, diperlakukan lebih spesial daripada model yang lain. Tidak bisa dipungkiri bahwa peran Raden dibelakangnya amat membantu. Selain karena dia adalah model dengan pamor paling tinggi diantara yang lain, tapi juga karena titipan Raden kepada beberapa petinggi membuat Gabi mendapat perlakuan khusus.

Papa Raden dengan cepat membungkam mulut beberapa awak media yang sibuk berjaga didepan rumahnya sejak kemarin. Tapi belum mampu membuat netizen berhenti membicarakan talent dan anaknya itu.

"Tutup mulut mereka semua!" perintahnya dengan tegas disela meeting dadakan.

"Kita harus klarifikasi, Pak, biar mereka semua mereda," sahut salah satu bawahannya.

"Gak bisa, kita mau klarifikasi apa? Kalo kita menentang tapi ternyata video itu benar adanya, gimana? Nama baik kita diujung tanduk, salah langkah sedikit kita terjun bebas!"

Beberapa orang di ruang meeting menunduk dan berpikir. Benar juga, menyangkal hal yang pada kenyataannya adalah sebuah kebenaran bisa menjadi boomerang bagi diri sendiri.

"Buat berita yang lebih besar daripada sebelumnya. Tutup kasus anak saya dengan perlahan. Masalah pihak berwajib, biar saya yang urus," finalnya sebelum meninggalkan tempat itu.

Ya beginilah, Raden selalu berlindung dibalik kuasa orang tuanya. Mengingat papanya adalah orang yang cukup berpengaruh di negeri ini, mudah saja untuknya meminta perlindungan. Hal ini juga sama dimanfaatkan dengan baik oleh Gabi. Gadis itu selalu bersembunyi dengan Raden setiap keduanya tertimpa masalah. Tanpa tau, diluar sana banyak orang yang harus bekerja lebih kerasa akibat ulah mereka berdua.

...

"Kalian ini gak tau terima kasih!" cercah Gabi kepada dua insan yang terlihat lemah didepannya.

Tidak bisa dipungkiri dari kemarin emosinya meledak-ledak tak reda meski dia mencoba untuk menahan.

Cuih!

Gema meludah disampingnya. Amis darah bercampur air liur yang terasa kering dia keluarkan tepat didepan gadis itu.

"Kalo gue gak tau terima kasih, terus lo apa?" tanyanya dengan menatap gadis itu tepat di manik matanya.

"Apa lo udah cukup berterima kasih atas apa yang gue lakuin selama ini, Gab?" Gema mengulang pertanyaanya dengan bahasa yang berbeda, khawatir Gabi tidak memahaminya.

"JAWAB!" bentaknya dengan tubuh yang terduduk tegap.

Beginilah manusia, seringkali memberi komentar tentang bagaimana cara bersikap kepada orang lain tanpa sadar bahwa dirinya pun melakukan hal yang sama. Melakukan sesuatu yang sebenarnya juga bukan hal baik.

Gabi tersenyum miring mendengarnya. "Apa yang bikin gue harus berterima kasih, Gema? Lo udah ngelakuin apa di hidup gue?!"

Gema memandangnya tak percaya. Hampir dua tahun lamanya dia mati-matian berjuang untuk mempertahankan Gabi rupanya sama sekali tak ada harganya dimata gadis itu.

SUARA GEMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang