"Seseorang bisa tak mengakui dirinya, tapi sifat asli seseorang terlihat ketika dia sedang menikmati makanannya"
Celetuk datar gracia tanpa menoleh siapapun
Gue kira Cool ternyata Jamet _Gracia
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di dapur shani yang sedang menyelesaikan masakannya
"Kepala lu masih pusing?" Tanya shani setelah meletakan piring nasi goreng di hadpn graci yang membuat gracia menghentikan lamunannya
"Hah?" Kaget gracia
"Mikirin apa?" Curiga shani
"Apa sih?" Ketus gracia mengambil piring nasi tersebut dengan wajah yang sangat merah menahan salting dengan lamunannya barusan
Shani hanya menatap heran lalu menyuap makanannya
"Enak" celetuk gracia saat menyantap suapan pertama
"Makasih" senyum shani
"Ternyata lu jago masak" puji gracia dengan mulut yang terus mengunyah
"Gemes banget" ucap shani melihat pipi gracia yang gembul
"Gk nyambung lu" rengut gracia melirik sinis
Shani hanya tersenyum mentap gracia lalu kembli lagi melahap makanannya
"Gre" panggil shani setelh menghabiskn nasinya
"Kenapa?"
"Gw harus balik ke jepang" ucap shani lesu
Gracia menatap shani setelah meletakan sendoknya di piring
"Lama?"
Shani mengangguk pelan
"Mungkin sampe lulus kuliah di sana"
Gracia diam sejenak
"Gue udh bilang sama keluarga lu, kalo gue balik kita bakal nikah ge"
"Gk nanya dulu ,gue mau apa gk nikah sama lo?" Celetuk gracia memalingkan wajahnya
Shani menatap lamat hampir tercekat
Shani melupakan sesuatu yang penting.
Biar bagaimanapun Ia berusaha mendapatkan restu orang tua gracia, namun jika gracia menolak, maka semuanya tak berarti apa-apa
"Lu yakin, gue bakal tetap nunggu ?" Tanya gracia lagi
Shani masih diam merutuki kebodohannya
"G-gue cuma percaya, jika lo udah cinta sama gue, selama apapun gue pergi, lo akan tetap sama gue" ucap shani agak ragu
"Hati manusia tidak ada yang tau kedepannya shani" balas gracia beranjak membersihkan meja makan dan mengangkat piring kotor menuju tempat cuci piring
"Gre?" Panggil shani lirih
"Bahkan gue sendiri masih belum seyakin ini sama lo" acuh gracia sambil mencuci piring kotor mereka
"Gue kira setelah lo pergi, lo bakal tetep disini, ternyata gue salah, Bener kata siska,
lo gk lebih hanya penjahat berengsek yang mainin perasaan orang-orang yang lo deketin" ketus gracia beranjak menuju kamar shani, mengambil beberapa barangnya
Shani hanya diam dan menyandarkan tubuhnya di senderan kursi
Gracia cepat beranjak merutuki kebodohannya mempercayai shani , menyerahkan seluruh tubuhnya pada manusia buaya tersebut
"Gue gk lebih miris seperti siska, setelah di pake, gue di tinggal!" monolog gracia dalam hatinya sambil menahan air matanya yang sangat ingin merembes keluar.
"Mau kemana?" Tanya shani saat melihat gracia sudah siap dengan pakaian rapinya
"Pulang"
"Masih jam 10 an" lirik shani ke jam di tangannya
"Kenapa kalo masih jam 10?" Datar gracia
Shani menatap lamat raut wajah gracia
"Lo marah?" Tanya shani pelan
"Sama?"
Shani menunjukan jari di dirinya sendiri
Gracia menggeleng
"Gue cuma butuh waktu sendiri"
"Ge?" Rengek shani
"Apa?"
"Gue gk punya banyak waktu disini, gue bakal berangkat, kita baru saja baik, gue masih kangen" lirih shani
Gracia memejam kan matanya, ingin sekali mulutnya memprotes dan mengumpat ribuan caci maki nya namun ia tahan
"Stop disitu!" Bentak gracia melihat shani akan mendekat ke arahnya
"Jangan tahan gue, gue pulang sekarang, chiko udah di depan jemput gue!" Ucap gracia lagi
Shani menganga mendengar nama chiko
Secepatnya shani berlari ke depan mengintip di balik tirai dan melihat chiko yang masih berseragam sekolah nangkir di atas motor nya
"Kapan lo hubungi dia?" Tanya Protes shani saat sudah kembali di hadapan gracia
"Harus gue beri tahu lo?" Datar gracia
"Kok gini gre?"
"Dah shan, gue capek" cuek gracia melewati shani
Shani mengejar gracia yang sudah membuka pintu dan keluar rumahnya
"HEY!" Panggil shani pada chiko
"Lo pulang aja, dia gue yang anter!" Ucap shani pada chiko
Chiko menatap dengan sebelah alis terangkat pada gracia
"Jangan chik, gue bareng lo!" Teriak gracia cepat menghampirinya
'Srekk'
Shani menahan tangan gracia
"JANGAN PERGI SAMA DIA!" Bentak shani di depan wajah gracia
"LEPAS!" Berontak gracia
Shani tetap menahan pergelangan nya
'BRUKK'
Chiko datang dan mendorong tubuh shani ke lantai
"Kalo lu bukan cewek, udah gue bogem lu!" Ancam chiko
"Lo kira biar gue cewek, gue gk bisa nonjok wajah songong lo!" Umpat shani bangkit hendak memukul wajah chiko
"CUKUP SHAN!" Bentak gracia
Shani menghentikan pergerakan tangannya yang sudah memiting kerah seragam chiko
"Ayo chik, antar gue pulang!" Pinta gracia menarik tangan chiko
"GE.! URUSAN KITA BELUM SELESAI!" Teriak shani frustasi saat gracia sudah meninggalkan halaman rumahnya bersama chiko
"ARRGHHH.!!!!!" Teriak shani
Secepat kilat shani berlari menuju kamarnya untuk mengambil hpnya