(Tak mampu lupa by:Putri ariani, please play in ur sportify).
Shani bangkit setelah mendengar teriakan feni, dan bergegas kembali kedalam mobilnya setelah mengusap kasar air matanya
"SHAN, TUNGGU LO MAU KEMANAA?" Teriak feni mencoba mengejar shani
namun terlambat
shani sudah melajukan mobilnya kembali
"hiks.. bangunin gue gre, ini hanya mimpi kan hiks.." isak shani sambil menyetir mobilnya dengan laju
melewati jalanan raya yang sedikit padat, shani terus melajukan mobilnya tanpa arah dan tujuan
saat shani mengelap kasar air matanya,
tiba tiba..
mobil truk dengan kencang di tikungan depan secara tiba tiba membelok tajam
"ARGHHH" Teriak shani sambil membanting stir ke kanan, menabrakan ke terotoar dengan cepat
'Brukh' mobil shani sedikit menyenggol bahu jalan
"Fuhhh selamat" lirih shani sambil memejamkan matanya dan menetralisir degub jantungnya
namun, suara ban mengerem dari belakang kembali membuatnya tercekat
'CIIIIIIIIIIIIIEEEEEEETTTTTTTTTT'
'BRAKKKKKKKKKKKK'
Sebuah benturan sangat nyaring terdengar tepat di belakang mobilnya
tak lama
'BRAAKK!!!!'
sebuah mobil SUV kembali terguling di atas terotoar lalu tepat membentur samping mobilnya, membuat shani sedikit tersungkur ke samping sebelum pecahan kaca melukai mata kanannya
'Awshh' ringis shani memegangi mata kanannya yang sepertinya kemasukan beling kaca pintu mobilnya dan membuat darah merembes keluar menggantikan air matanya yang memang belum kering
mencoba mengangkat kepalanya menoleh kesamping
..
.
.
.
'DEG'
..
.
.
mata kiri shani terbelalak
itu adalah mobil chiko
dengan gemetar, shani melepaskan seatbelt nya dan berusaha membuka pintu mobilnya yang penyok
sekuat tenaga shani mencoba membuka pintu namun sepertinya pintu samping kanannya itu sudah rusak
tampak beberapa orang yang berada disana dan pengendara lain yang kebetulan lewat ikut singgah dan membantu evakuasi korban dari mobil suv di sampingnya
.
.
.
.
.
.
.
.'Deg'
.
.
.
..
.
.dengan pasti walau hanya melihat dengan 1 mata kirinya, shani melihat chiko yang sudah berlumuran darah di kepalanya di angkat orang-orang keluar dari dalam mobil itu
Sekelebat shani melihat satu penumpang lagi di dalam mobil yang terdapat chiko di dalamnya
Penumpang di balik kemudi yang seperti sudah tidak sadarkan diri.
lemas
tubuh shani lemas ,
1 hal yang di fikirannya saat ini dan doa yang ia rapal dengan cepat
'Jangan gracia hiks.. aku mohon tuhan .. jangan gracia"
Lirih shani dengan bibir bergetar sambil mencoba berpindah tempat kekiri untuk keluar dari mobilnya
'Ceklek' pintu bagian kiri masih bisa di buka
sambil menutup mata kanannya agar darah tidak lagi merembes keluar, shani dengan langkah gontai mendekati mobil suv tadi memeriksa ke adaan chiko
"Hiks... c-chiko!" lirih shani mematung
melihat chiko sudah di baringkan orang di terotoar dengan kondisi lengan kanan yang sepertinya patah
Dan tulang tengkuk yang juga sepertinya patah
Menatap kondisi chiko membuat shani lagi lagi tak mampu berkata-kata
Syok
Membeku
Dan..
tak lama
.
.
seperti waktu yang di putar pelan, shani melihat orang-orang mengevakuasi seorang wanita dengan pakaian kebaya
kebaya putih polos yang sudah berubah warna menjadi berbercak kemerahan
wanita bersanggul melati dengan kepala, hidung serta mulut yang menyemburkan darah
shani luruh di aspal terdiam
mulut yang terkatup rapat tidak lagi bisa ia paksa untuk berkata sekalipun untuk merintih
nafas yang seakan tidak bisa lagi ia bisa hembuskan
juga seluruh anggota tubuh yang sudah tidak bisa lagi ia gerakan
Sesaat shani merasa dunia benar-benar terhenti.
'Brukk'
shani tersungkur terlentang kebelakang di atas aspal terotoar dengan pandangan kosong menatap langit yang tidak lagi menyilaukan untuk di tatap
beberapa tangan terasa menyentuh tubuhnya dan shani merasa tubuhnya di angkat dan di baringkan di samping chiko
riuh ramai suara warga dan juga beberapa suara sirinai ambulance serta polisi tak lagi mampu di dengar telinganya
mencoba menoleh di sampingnya
shani menatap gracia dari jarak agak jauh yang di angkat warga dan beberapa orang memakai pakaian kesehatan menuju kedalam ambulance
dengan tatapan kosong namun shani masih bisa melihat, seseorang menutup wajah gracia dengan kain ,
itu frans
seseorang yang tampak meraung dan luruh di sisi mobil ambulance adalah frans
mencoba mengangkat tanganya untuk meraih gracianya, shani merasa seseorang kembali menepuk-nepuk wajahnya
sekelebat bisa shani pastikan itu adalah feni
feni yang menangis sejadi-jadinya dengan mulut yang seperti memanggil-manggil namanya
setelahnya
gelap
hanya gelap dan suram yang shani rasakan.
next.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER (GreShan)
Fanfiction"Seseorang bisa tak mengakui dirinya, tapi sifat asli seseorang terlihat ketika dia sedang menikmati makanannya" Celetuk datar gracia tanpa menoleh siapapun Gue kira Cool ternyata Jamet _Gracia