S2 - 2

4.2K 258 99
                                    

Shani menelungkupkan wajahnya di stir kemudi mobilnya

Lama diam dan memejamkan matanya

Hingga dering telpon mengusik lamunannya

Tampak wajah feni di layar ponselnya

Shani merijec dan mematikan teleponnya

Membanting ponselnya di kursi samping lalu bergegas bangkit keluar dari mobilnya












Melangkah gontai sambil menyeret blazer hitamnya dan menenteng paperbag

Shani memencet tombol lift menuju lantai di mana pesta pernikahan feni di adakan

Sesekali menarik dan menghembuskan nafas panjang nan lelahnya

Shani terus menguatkan hatinya, bahwa hanya malam ini, demi feni, dan malam ini akan cepat berakhir

Mantra penguat hatinya malam itu
















'ceklek'

Shani masuk ke dalam ruangan make up pengantin wanita

"SHANI ANJIR" Teriak kesal feni yang sedang di pasangkan gaun terakhir di tubuhnya

Shani hanya menatap acuh, lalu merebahkan tubuhnya di sofa, mengacuhkan tatapan heran dari beberapa MUA disana

"20 MENIT LAGI ACARA DI MULAI, LO BELUM MANDI SHANII!," teriak kesal lagi feni setelah melihat shani masih mengenakan pakaian kantor nya yang juga sudah kusut akibat acara 'Anu' nya bersama sekertarisnya tadi sore

"Diem deh fen, sukur gue dateng" ucap acuh shani lalu memejamkan matanya

"Ya LU KEK GEMBEL SHANI, BIKIN MALU GUE LO, LO SATU-SATUNYA KELUARGA GUE " kembali feni berteriak kesal

"Gue bawa baju , nih" acuh shani memamerkan paperbag di tangannya

"YA BURU LO MANDI"

"Sabar ,gue masih capek njir" acuh shani masih santai merebahkan tubuhnya di sofa dan memejamkan matanya

"KEK CAPEK KERJA AJA LO, LO ITU CAPEK NGEWE KAN LO" teriak feni yang mendapati tatapan heran para mua di sana

Feni menatap tak nyaman sambil tersenyum risih akibat ucapan blak-blakannya

Namun Shani hanya acuh tak peduli


















Jam 8 tepat

Feni sudah berada di atas altar bersama frans

Tak banyak tamu yang datang, hanya beberapa kenalan dan rekan kerja frans dan feni yang hadir

Janji suci pernikahan juga sudah di ucapkan kedua mempelai

Suara alunan musik menggema dari band pengisinacara untuknmemeriahkan acara resepsintersebut

Feni dengan wajah gelisah menunggu kedatangan shani

Sebab tak ada seorangpun yang mendampinginya

Sekilas feni menatap ke sampingnya

Menghembuskan nafas lega mendapati shani sudah berada di sampingnya

Namun

Baru saja feni bernafas lega

Kembali feni mengerinyit kan dahi lalu kembali menatap shani

Feni tercekat hampir jantungan

"Baju gue ketinggalan di kantor fen hehe sory" ucap shani tersenyum 5 jari menampilkan deretan gigi ratanya

Tak hanya feni

Frans di samping feni pun ikut melongo menatap shani

Shani hanya mengenakan kaos polos dengan celana santai nya

Dan tanpa merasa risih, shani melenggang menuju ke tempat band pengisi acara

Sedikit berbisik pada pemain musik di sana, shani beranjak menuju arah piano


Duduk dengan coolnya di depan sebuah piano

Jari lentik shani menyusuri not keyboard dengan tertata menyambungkan nada demi nada yang menjadi sebuah alunan

"Kalau harus ku mengingatmu lagi, aku takan sanggup
Dengan yang terjadi pada kita

Jika melupakanmu hal yang mudah
Ini takan berat
Takan membuat hatiku lelah.."


Itu bukan suara shani

Shani hanya memainkan pianonya sambil sedikit tercekat juga

Suara itu

Suara yang benar-benar selalu terngiang di telinga shani setiap malamnya

Gracia

Gracia yang baru saja naik ke panggung langsung meraih mic dan menyanyikan lagu di iringi ketukan piano shani

Shani perlahan memalingkan wajahnya dari menatap not keyboard menatap arah suara tersebut

Menatap gracia yang masih terus menyanyikan lagi yang juga menatap shani dengan tatapan dalam

Shani terus memainkan pianonya dengan pandangan tak berkedip menatap gracia

"Jika aku bisa
Ku akan kembali

Ku akan merubah, takdir cinta yang ku pilih

Meskipun tak mungkin
Walaupun ku mau

Membawa kamu,..

Lewat mesin waktu.."

Suara tepuk tangan dari tamu undangan mengalihkan perhatian shani

"Niatnya gue yang nyanyi kok malah dia" monolog shani dalam hatinya

Tanpa berniat lama-lama, shani bergegas bangkit

'Srekk'

Gracia menahan tangannya tanpa memperdulikan tatapan keluarganya dan tamu undangan

"Kenapa?" Tanya shani datar

Gracia menunduk tak sanggup menatap wajah shani






"Apa kita benar-benar berakhir shani?"









Next.

CHEATER (GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang